Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bambang Arianto

Anjuran Poligami PKS, Apakah Hanya Caper?

Politik | 2021-10-02 10:00:07
Ketua Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sosial (PKS), Surahman Hidayat

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghadirkan program solidaritas tiga pihak yang berlaku bagi para kadernya. Salah satunya, partai memperbolehkan kader laki-laki yang dianggap mampu untuk berpoligami dengan memprioritaskan para janda. Meski begitu, belakangan pernyataan kontroversial ini sudah dicabut dan PKS akhirnya meminta maaf kepada publik lantaran sudah bikin gaduh.

Meski demikian, pernyataan kontroversial ini ternyata ada beberapa hal yang menarik untuk didiskusikan dalam konteks partai politik;

Pertama, pernyataan tersebut terkesan hanya cari perhatian alias caper. Sebab, sejak lama publik sudah paham bahwa di PKS memang diperbolehkan untuk poligami. Artinya urusan internal kader seperti ini sebenarnya tidak perlu dipublikasikan didepan umum.

Pasalnya pemahaman publik dan kader antar partai politik berbeda, sesuai ideologi masing-masing. Ketika diumbar didepan umum tentulah akan menyulut kegaduhan termasuk bisa melukai perasaan kaum perempuan terutama kalangan janda.

Kedua, pernyataan ini sekaligus membuktikan bahwa PKS telah berhasil menjalankan fungsi organisasi kepartaian sebagai partai kader dengan baik. Sebab persoalan rumah tangga saja bisa menjadi kajian pembahasan internal partai.

Ini bukti bahwa PKS cukup solid dalam membangun kerangka kerja partai. Pasalnya sangat jarang kita temui ada partai yang mau mengurusi persoalan keluarga maupun pernikahan bagi para kader dan simpatisannya. Bahkan, kita jarang menemui ada yang mau curhat ke partai politik.

Akibatnya publik hanya mengenal partai politik hanya sebatas kendaraan politik untuk mengejar kekuasaan semata. Sebab, partai politik hanya akan mendekat pada rakyat ketika pemilu dan akan menjauh dari rakyat pasca pemilu.

Artinya meski pernyataan ini terkesan caper, tapi pernyataan ini bisa dimaknai bahwa PKS telah dapat memfungsikan dirinya sebagai saluran bagi kadernya, sehingga dapat aktif membahas berbagai persoalan kekinian yang dihadapi para kader dan simpatisannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image