Hubungan Orang Makassar dan Australia Utara
Sejarah | 2021-10-01 13:06:19Orang Makassar datang ke Australia untuk membeli teripang dan orang â orang Aborigin pun membeli beras, tembakau, dan lain-lain. Sampai saat ini masih banyak orang â orang suku Yolngu yang merupakan suku asli Aborigin, mengenang tentang banyaknya pelaut â pelaut Makassar yang datang ke Australia. Menurut orang Yolngu, pelaut Makassar sangat menghormati suku Yolngu. Selain itu juga orang Makassar membawa pengaruh yang baik kepada suku Yolngu.
Berdasarkan buku The Voyage to Marege karya Profesor Campbell Macknight seorang peneliti hubungan Makassar dan Australia Utara beliau menyebutkan orang Aborigin Australia telah terlihat di kota Makassar dari tahun 1824.
Saat akhir abad 19 terdapat pria Aborigin yang bernama Damalatja, beliau ikut dengan pelaut â pelaut dari Makassar saat pulang ke kampung halamannya dengan membawa teripang. Damalatja saat tiba di Makassar melihat aktivitas kaum perempuan yang membuat kain sutra pada alat tenun yang terbuat dari kayu. Saat Damalatja pulang dari Makassar, beliau menceritakan hal yang dia temukan selama berada di Makassar. Mendengar kisah dari Damalatja perempuan Aborigin banyak yang terinspirasi dengan kegiatan kaum perempuan di Makassar.
Damalatja sendiri juga merupakan orang Aborigin yang berasal dari suku Yolngu. Dari suku Yolngu sendiri juga mengenal kata rupiya yang mirip dengan mata uang Indonesia, rupiah. Pada bahasa Yolngu sendiri rupiya berarti uang. Terdapat 200 â 300 kata dalam bahasa Yolngu yang dipengaruhkan karena bahasa para pelaut Makassar. Penyerapan bahasa ibu para pelaut Makassar itu terjadi karena hubungan dagang yang terbangun antara keduanya. Dan tentu saja untuk melancarkan hubungan dagang antar mereka, kedua kelompok tersebut harus memiliki bahasa komunikasi untuk dapat dipahami kedua belah pihak.
Orang â orang Makassar sebenarnya sudah memulai untuk berdiplomasi dan melakukan perdagangan Internasional. Perdagangan orang Makassar dengan suku Yolngu Australia yang terjadi Ketika abad 17-19 M menimbulkan terjadinya pendekatan diplomasi Soft Power yang sangat baik. Hubungan dari kedua negara tersebut mendapatkan ikatan emosional untuk membentuk kemakmuran bersama yang tidak dapat kita hindari apalagi saat ini kita masuk pada era globalisasi. Orang Makassar yang berlayar sampai ke Australia, mereka menangkap ikan dan teripang sampai pada daerah Ashmore Reef sampai saat Belanda datang ke Australia pada tahun 1616. Dikarenakan wilayah tersebut adalah wilayah tempat pertemuan arus hangat-dingin yang cocok bagi tempat berkumpulnya ikan dan teripang.
Pada tahun 1728, terdapat 40 perahu mencari teripang dilepas barat daya Rote dan ternyata diusir oleh masyarakat setempat, kemudian pindah ke Kupang sampai ke Laut Timor (Timor Sea). Orang â orang ini dipimpin oleh kapten Unusu Daeng Remba saat berlayar dari Makassar menuju Arnhem Land (Australia). Ia juga kapten Lakarinlong dalam pelayarannya ke Arnhem Land antara tahun 1882 â 1883 dan pada tahun 1889 â 1890 dan Kampung Basi pada tahun 1897 â 1898, dan juga berlayar di beberapa kalan lain, termasuk Mannongkoki. Unusu Daeng Remba adalah kapten paling menonjol dari kelompok pelayar Makassar saat industry tripang menurun di Makassar. Saat kembali ke Makassar, dia dikenal telah menjadi tuan rumah orang â orang Aborigin di rumahnya di Makassar dan mengadakan asimilasi budaya Makassar kepada orang Aborigin Yolngu.
Seperti yang kita lihat bahwa orang â orang Makassar adalah orang yang memiliki karakter sebagai seorang pelaut. Benarlah bila kita mengatakan ânenek moyangku seorang pelautâ salah satunya adalah nenek moyang orang â orang makassar. Orang â orang Makassar melakukan pelayaran sampai ke negara Australia. Orang Makassar bersamaan dengan pedagang â pedagang kosmopolitan Asia mempertahankan jaringan perdagangan transnasional timur yang meluas sampai ke perairan Australia. Sebelum penjelajah barat seperti James Cook tiba di Australia, para pedagang Makassar sudah lebih dahulu tiba di benua Australia tersebut. Disamping itu juga terdapat penyebaran agama Islam di negeri kangguru. Penyebaran Islam awal di Australia dilakukan oleh pedagang â pedagang dari Makassar yang singgah ke Australia. Mereka bermula dari mencari teripang dan kemudian melakukan diplomasi dan perdagangan transnasional kepada Aborigin Yolngu. Hasilnya adalah mereka mampu memperkenalkan kebudayaan baru kepada Aborigin Yolngu yang mempengaruhi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat lokal.
Daftar Pustaka :
Breuer, Rayna. (2021). Dua Sudut Pandang Pendaratan James Cook di Australia. Diakses pada 19 April 2021 https://www.dw.com/id/dua-sudut-pandang-pendaratan-james-cook-di-australia/a-57238829
Australia, ABC. (2020). Ini Bukti Orang Aborigin Australia Tinggal di Makassar Sekitar Awal Abad 19. Diakses pada 12 November 2020 https://www.liputan6.com/global/read/4406403/ini-bukti-orang-aborigin-australia-tinggal-di-makassar-sekitar-awal-abad-19
Damanik, Caroline. (2016). Warisan Orang-orang Makassar bagi Suku Aborigin di Australia, dari âRupiyaâ hingga âPrauâ. Diakses pada 25 Juli 2016 https://internasional.kompas.com/read/2016/07/25/16391101/warisan.orang-orang.makassar.bagi.suku.aborigin.di.australia.dari.rupiya.hingga.prau.?page=all
Ibrahimsyah,Zofrano. Kontak Budaya antara Orang Makassar dengan Orang Aborigin Yolngu Sebagai Diplomasi dan Perdagangan Transnasional Abad XVII-XIX M. Sejarah dan Budaya, Vol.13, No.1,2019,p. 117, Diakses pada 2019.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.