Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ismail Suardi Wekke

Dua Pimpinan Perguruan Tinggi Kunjungi Masjid Al Markaz Al Islami, Bahas Kolaborasi Pendidikan Bahasa

Eduaksi | 2025-09-02 19:26:28
Pertemuan Silaturahmi Dua Rektor dengan Pengurus Al Markaz (ISW)

MAKASSAR – Dua pimpinan perguruan tinggi, Universitas LIA dan Tanri Abeng University, keduanya perguruan tinggi di Jakarta, melakukan kunjungan kehormatan ke Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M. Jusuf pada Selasa, 2 September 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki potensi kolaborasi dalam pengembangan pendidikan bahasa yang berbasis masjid.

Rektor Universitas LIA, Assoc. Prof. Dr. Siti Yulidhar Harunasari, dan Rektor Tanri Abeng University, Assoc. Prof. Dr. Suryanto, turut hadir bersama dalam delegasi Ismarita, Ph.D., wakil rektor Rektor Universitas LIA.

Dalam pertemuan tersebut, mereka disambut hangat oleh pengurus yayasan. Diskusipun pun berlangsung, berfokus pada peran strategis masjid sebagai pusat pengembangan pendidikan, khususnya dalam pengajaran bahasa.

Ismail Suardi Wekke, Direktur South Sulawesi Centre for Multicultural Awareness (SULAWESI), yang turut hadir dalam pertemuan, menegaskan keperluan kolaborasi ini. Ia menyatakan, "Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga dapat difungsikan sebagai pusat peradaban dan pendidikan. Kami melihat peluang kebersamaan di Masjid Al Markaz untuk menjadi pilot project pengembangan pendidikan bahasa Arab dan bahasa asing lainnya."

Menurut Wekke, gagasan ini berlandaskan pada pengalaman di berbagai negara lain di mana masjid berperan sentral dalam pengajaran bahasa dan keilmuan. Dengan memanfaatkan infrastruktur dan komunitas yang ada di masjid, program pendidikan bahasa dapat diakses oleh masyarakat luas, termasuk mahasiswa dan pelajar.

"Kolaborasi ini bisa menjadi diterokai. UL dan Tanri Abeng University dapat mengintegrasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi mereka dengan program-program yang dijalankan di Masjid Al Markaz, sehingga menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik," tambah Wekke.

Ia berharap, langkah awal ini akan membuka jalan bagi kerja sama lebih luas antara perguruan tinggi dan lembaga keagamaan, tidak hanya di Sulawesi Selatan, tetapi juga di seluruh Indonesia, untuk memajukan pendidikan dan peradaban.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image