Semangat Moderasi Beragama Lewat Literasi, Alfath Langsung Lolos Final Nasional Artikel FeLSI 2021
Eduaksi | 2021-09-30 22:26:06Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa (18), pelajar kelas XII Bahasa di MAN 1 Jombang, Jawa Timur, kembali mengukir prestasi. Ia lolos finalis nasional di ajang Festival Literasi Siswa Indonesia (FeLSI) 2021. Karya awalnya berupa artikel di bidang humaniora berjudul "Telling Story, Moderasi Beragama Melalui Musik di Masa Pandemi", terpilih menjadi 25 karya terbaik kategori artikel features yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbud Ristek RI. Artikelnya dipamerkan di laman resmi Pameran Karya Finalis FeLSI 2021.
Lomba FeLSI 2021 mengusung tema "Indonesia Bangkit, Literasi Pulihkan Negeri". Melalui tema tersebut, siswa SMA/MA/SMK diharapkan mampu menggambarkan situasi Indonesia saat ini untuk kembali pulih dan memiliki semangat bangkit dari pandemi Covid-19.
Pengumuman finalis FeLSI 2021 diunggah di akun Instagram Puspresnas pada 11 September 2021 lalu. Keesokan harinya, seluruh finalis FeLSI mengikuti tahap coaching clinic yang dibimbing oleh para juri senior dari media mainstream.
Dalam sesi coaching, finalis mendapat bimbingan ilmu dan wawasan dari mentor sebagai bekal untuk mengembangkan keterampilan jurnalistik dan literasi, yaitu membaca dan menulis. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemajuan dan keunggulan siswa dalam jurnalistik. Melalui FeLSI, siswa diharapkan dapat menguatkan tradisi dan budaya literasi yang baik di lingkungan pendidikan.
Kegiatan FeLSI 2021 resmi dibuka oleh Jumeri, Dirjen PAUD Dikdasmen. Ia mengatakan bahwa festival ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar di mana para siswa peserta FeLSI mencerminkan profil Pelajar Pancasila yang siap memberikan kontribusi untuk Indonesia maju, Indonesia gemilang dan tidak terbantahkan oleh dunia.
Pembukaan dihadiri oleh para juri dan 75 finalis dari bidang artikel features, fotografi, dan cerpen pada Selasa (28/9) kemarin. Acara dilaksanakan secara luring dan daring selama satu jam, dimulai pukul sepuluh pagi hingga selesai. Juri di bidang artikel features yaitu Didi Kaspi Kasim (Editor in Chief National Geographic Indonesia), Yohanes Enggar H (Kompas com), Syarief Oebaidillah (Media Indonesia), dan Lina Yusuf (Ruang Inspirasi Muda).
Kemudian para finalis FeLSI menghadiri wawancara langsung dengan para juri. Interview dibagi dalam dua grup dan dilaksanakan secara daring selama 15 menit pada tanggal 29-30 September 2021. Kegiatan FeLSI 2021 ditutup dengan sesi workshop jurnalistik selama tiga jam dan pengumuman pemenang pada Jumat, 1 Oktober 2021.
"Saya mengikuti sesi wawancara finalis FeLSI pada hari Rabu, 29 September 2021 mulai pukul sebelas siang. Wawancara berlangsung secara daring selama 15 menit melalui Zoom. Dalam proses interview, para juri FeLSI 2021 fokus menggali informasi seputar latar belakang, motivasi, pengalaman, harapan, dan tujuan saya dalam mengikuti lomba jurnalistik siswa ini", ucap Alfath komponis muda Indonesia pencipta jingle lagu KTT Istanbul Youth Summit 2021 di Turki.
Alfath yang pernah menjadi delegasi UNESCO IMUN Summer Camp 2021 mengatakan bahwa literasi jurnalistik menjadi penting dalam era digital. FeLSI merupakan upaya meningkatkan kompetensi kreatifitas dan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dalam menghadapi tantangan 'banjir informasi'. Media literasi FeLSI menjadi wahana bagi anak muda untuk mencurahkan intuisi, estetika, serta pengembangan gagasan dan imajinasi estetis dengan tetap menjunjung tinggi budi pekerti dan etika.
Baca Juga: Menteri Agama Yaqut Qoumas Apresiasi Alfath Penerima Beasiswa YYGS Yale University Amerika Serikat
Artikel features merupakan salah satu jenis tulisan jurnalistik yang berisi perpaduan berita dan opini. Dengan gaya bercerita (story telling), artikel features mengandung unsur menyentuh dan apa adanya (human interest) dengan bahasa yang indah (sastrawi).
"Saya terkesan salah satu juri FeLSI 2021, Bapak Didi Kaspi Kasim dari National Geographic Indonesia. Di akhir presentasinya di sesi coaching clinic, beliau memberikan motivasi kepada para finalis bahwa permulaan yang sulit akan menghasilkan akhir yang baik", kenang Alfath.
Dari berbagai jenis artikel features, Alfath memilih jenis profil (biografi) dan human interest yang ia tuangkan secara totalitas dengan gaya story telling. Untuk menarik dan menyentuh perasaan pembaca, ia mengubah redaksi artikel untuk dipamerkan di babak final FeLSI 2021. Judulnya menjadi "Moderasi Beragama Melalui Musik, Mengapa Tidak?".
Ia menyempurnakan konten artikel menjadi lebih dinamis layaknya roller-coaster. Alfath tetap yakin mengangkat topik moderasi beragama di FeLSI 2021 karena isu ini penting dipopulerkan sebagai konsumsi generasi Z demi mendukung toleransi dan perdamaian.
Pria kelahiran Jombang 3 Pebruari 2004 yang juga kreator channel YouTube Flemmo ini berinisiatif memanfaatkan musik sebagai media moderasi beragama. Menurutnya, musik sangat efektif sebagai media moderasi bagi generasi muda. Artikel finalnya mengisahkan linimasa Alfath dalam mengasah passion yang dimilikinya sejak usia lima tahun hingga sekarang dalam konteks moderasi beragama.
"Di lomba FeLSI 2021, saya mengangkat kisah perjalanan saya, mulai masa kanak-kanak hingga sekarang remaja. Perjalanan kakek Mukhsin Ahmadi (almarhum), dosen IKIP Malang, dan hobi saya dalam mengomposisi musik, telah menginspirasi saya untuk mengusung tema moderasi beragama melalui musik. Alhamdulillah, artikel features saya tembus 25 finalis nasional", ujar Maharsyalfath yang kerap disapa Alfath.
Di permulaan artikel, Alfath menggunakan teknik lead berjenis kutipan. Lead merupakan penuntun 30 detik pertama untuk menarik minat pembaca. Kutipan tersebut berisi wasiat kakeknya tentang "Tujuh Macam Kepribadian".
Terkait wasiat kakeknya tentang "Seven Habits", ia merilis lagu 'Dynamic' yang berisi nilai kehidupan dan kemanusiaan. Nilai-nilai tersebut tercantum pada poin ke tujuh The 7 Habits of Highly Effective People.
FeLSI merupakan wadah pengembangan talenta di bidang Seni, Bahasa, dan Literasi. FeLSI mengarahkan siswa untuk mahir berliterasi, memiliki kepekaan afektif dan estetis untuk memperkuat rasa percaya diri melalui seni sebagai media ekspresi serta pembentukan karakter. FeLSI menjadi ruang asah daya kreatif bagi siswa setingkat SMA untuk melahirkan ide-ide cemerlang, karya yang bernas berkualitas, dan pencapaian pretasi setinggi-tingginya.
Tahun sebelumnya kegiatan ini bernama Lomba Jurnalistik Siswa Indonesia (LJSI), tahun 2021 berubah nama menjadi FeLSI.
Kompetisi FeLSI mencakup tiga bidang lomba yaitu jurnalistik (artikel features), fotografi, dan cipta cerita pendek (cerpen). Ketiga bidang lomba tersebut bertujuan untuk menguatkan gagasan dan imajinasi siswa dalam menciptakan karya kreatif yang bermanfaat.
Siswa diarahkan untuk memecahkan masalah (problem solving), memiliki daya kritis, rasa kepedulian, dan rasa cinta tanah air. FeLSI 2021 melatih siswa untuk mendalami dan mempraktikkan ilmu jurnalisme dengan tetap memerhatikan kode etik penulisan, menulis secara akurat, dan melakukan verifikasi data sebelum menerbitkan berita.
"Ini merupakan kali pertama saya mengikuti lomba menulis artikel dan langsung lolos sebagai 25 karya terbaik dari seluruh Indonesia. Alhamdulillah, melalui FeLSI 2021 saya dapat bertemu, belajar menggali ilmu, dan berinteraksi face-to-face dengan para jurnalis senior di Indonesia", pungkas Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa finalis nasional di kompetisi FeLSI 2021.
Kunjungi pameran karya finalis artikel features Maharsyalfath, yang terdiri dari karya artikel awal (di bagian atas) dan karya artikel final (di bagian bawah) dalam pameran karya FeLSI 2021 melalui tautan ini.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.