Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rido Idham

Andai Pandemi Pergi Mungkin Semua Jani Pemerintah akan Ditepati

Lomba | Saturday, 25 Sep 2021, 23:51 WIB

Andai Pandemi Pergi

Mungkin Semua Janji Pemerintah akan Ditepati

Oleh Rido Idham

Detik kian detik terus berganti, hari demi hari juga tak lupa untuk berlalu, dan tidak terasa pandemi Covid-19 telah menghantui negeri ini selama lebih dari satu setengah tahun. Tercatat bahwa kasus pertama pandemi Covid-19 di Indonesia terdeteksi pada tanggal 1 Maret 2021. Hal ini berdasarkan konferensi pers presiden Joko Widodo di istana kepresidenan sehari setelahnya.

Dikutip dari covid19.go.id, jumlah kasus positif di Indonesia sampai tanggal 24 September 2021, tercatat sebanyak 4,206,253 kasus, dan korban yang meninggal dunia berjumlah 141,381 jiwa. Jumlah tersebut setiap hari akan terus bertambah, dikarenakan pandemi Covid-19 belum pergi meninggalkan negeri Indonesia yang kita cintai ini. Sudah banyak program pemerintah yang telah diterapkan untuk menanggulangi pandemi, akan tetapi apalah daya usaha tersebut masih belum menemui titik terang. Pemerintah Indonesia bahkan mengesampingkan program kerja yang telah dirancang sebelum pandemi Covid-19 melanda. Hal tersebut pemerintah lakukan tidak lebih demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia, katanya.

Andaikan pandemi Covid-19 telah pergi sejak lama, mungkin jumlah korban yang telah meninggal dunia tidak sebanyak sekarang ini, dan mungkin juga pemerintah berhasil menepati janjinya kepada seluruh rakyat Indonesia. Sebagai seorang manusia, rasanya tidak salah jika berandai-andai sekaligus berharap kepada yang maha kuasa. Perlu diingat bersama bahwa ada banyak janji yang pernah diucapkan oleh presiden dan wakil presiden Indonesia saat ini. Dikutip dari Tribunnews.com setidaknya ada 10 janji yang pernah diucapkan oleh presiden dan wakil presiden Indonesia, diantaranya:

• Kemiskinan turun dan kartu sembako murah

• Klaim jaminan pendidikan dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah

• Program Mekaar dan UMI (Pembiayaan Ultra Mikro)

• Sertifikasi tanah dan konsesi lahan

• Dana desa akan capai Rp 400 Triliun

• Koperasi petani dan bank mikro nelayan

• Kartu Pra-Kerja

• Permudah usaha generasi muda

• Akses internet cepat

• Rasio elektrifikasi dan pemanfaatan energi terbarukan

Berdasarkan 10 janji diatas, memang ada yang telah ditepati, seperti kartu prakerja dan sertifikasi tanah dan konsensi lahan. Namun, perlu kita garis bawahi bersama bahwa pada dasarnya lebih banyak janji yang belum bisa ditepati oleh pemerintah republik Indonesia.

Jika kita telaah bersama, janji untuk menurunkan kemiskinan dan membuat kartu sembako murah adalah hal yang paling tragis. Berdasarkan hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 15 Juli 2021, ada sebesar 10,14% atau sebanyak 27,54 juta penduduk Indonesia berstatus miskin pada bulan Maret 2021. Tingkat kemiskinan Maret 2021 ini lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum pandemi pada September 2019.

Berdasarkan data diatas, dapat kita simpulkan bahwa pandemi Covid-19 berdampak secara tidak langsung dengan kenaikan angka kemiskinan di Indonesia. Namun, apakah jika pandemi pergi dari Indonesia angka kemiskinan akan turun dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia bisa tercapai?, mari kita berandai-andai lebih jauh lagi.

Dikutip dari pikiran-rakyat.com, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat, kekayaan pejabat atau penyelenggara negara mengalami kenaikan selama pandemi Covid-19. Kenaikan harta para pejabat tersebut diketahui setelah KPK melakukan analisis terhadap Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) selama setahun terakhir. Selama pandemi, secara umum penyelenggara negara, hartanya bertambah sebesar 70 persen.

Berdasarkan data diatas, apakah kita yakin jika pandemi Covid-19 pergi kemiskinan akan dapat teratasi?. Mari kita berandai-andai lagi dan sedikit memainkan logika. Jika disaat rakyat sedang susah mencari makan untuk menyambung hidup, para penyelenggara negara atau pemerintah malah berlomba-lomba memperkaya diri sendiri dan seakan tak peduli. Lantas, apa yang akan menjadi motivasi pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan jikalau rasa empatinya kepada rakyat kecil tak ada lagi dan malah sibuk memperkaya diri sendiri?.

Semuanya kembali lagi pada diri sendiri, karena hal yang telah disampaikan diatas hanyalah sebuah pengandaian dari sebuah imajinasi. Sebagai rakyat Indonesia, kita semua haruslah saling berkoordinasi untuk membangun negeri, baik saat pandemi maupun disaat pandemic itu telah pergi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image