Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indra Mannaga

Bangun Budaya Sadar Risiko, Masindo Gencarkan Sosialisasi

Gaya Hidup | Monday, 23 May 2022, 22:30 WIB

Bangun Budaya Sadar Risiko, Masindo Gencarkan Sosialisasi

Melakukan tindakan tanpa berfikir terlebih dahulu mengenai konsekuensi serta risiko yang diterima, masih kerap mendominasi perilaku masyarakat Indonesia. Kurangnya kesadaran saat berperilaku terjadi dalam berbagai aspek, mulai dari sosial, ekonomi, kesehatan, hingga ekologi atau lingkungan.

Banyak masyarakat yang tertipu investasi bodong, mengendarai sepeda motor tanpa mematuhi rambu-rambu berkendara, merokok, sampai menebar kebencian di media sosial.

Dengan kondisi seperti ini, maka penting akan adanya pendidikan budaya risiko sejak disini. Karenanya Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) hadir untuk menyosialisasikan konsep dalam meminimalisasi risiko di segala aspek. Fokus Masindo juga membangun bagaimana budaya sadar risiko.

"Budaya sadar risiko ini berbasis pola pikir seperti nanti bagaimana, bukan bagaimana nanti. Pola pikir nanti bagaimana ini akan membangun budaya berpikir, mencari tahu, juga mengonfirmasi segala sesuatu sebelum mengambil keputusan atau tindakan yang akan diperbuat," tutur Ketua Masindo, Dimas Syailendra Ranadireksa.

Sebagai organisasi, Masindo mengajak masyarakat untuk sadar risiko melalui edukasi, advokasi, kajian, dan informasi berbasis bukti ilmiah. Selain itu, sadar akan risiko juga meliputi faktor kesehatan untuk membentuk manusia yang berkualitas.

Kesadaran akan risiko kesehatan di segala aspek kehidupan, bahkan mulai berada dalam kandungan orang tuanya, menjadi sangat penting dalam membentuk manusia yang berkualitas.

Dalam memperingati Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Internasional, 28 April 2022 lalu, isu yang diangkat adalah bagaimana menghadapi kasus pandemi Covid-19 saat berada di tempat kerja.

Gerakan Masindo menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan juga penyakit terkait pekerjaan. Dalam dunia kerja, K3 perlu diperhatikan.

Adapun pengendalian risiko kesehatan dan keselamat kerja meliputi; pemasangan rambu-rambu K3, tertib menggunakan alat pelindung diri (APD), memeriksa alat pengaman kerja, serta taat menggunakan alat pengaman kerja.(*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image