Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fikri Saffa

KEMBALI GAPAI ASA YANG HILANG

Lomba | Saturday, 25 Sep 2021, 20:59 WIB
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom)

Virus COVID-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarkat dunia khususnya di Indonesia. Menurut data our world in data dan JHU CSEE COVID-19 jumlah kasus yang terdapat di Indonesia mencapai 4.204.116 juta jiwa, kasus negatif sebanyak 4.017.055 dan kasus meninggal mencapai angka 141.250 jiwa. Namun saat ini Indonesia mengalami penurunan kasus mencapai 2% per 24 september 2021.

Selain itu upaya pemerintah untuk menangani penyebaran COVID-19 ini sudah dengan berbagai cara, diantaranya melakukan vaksinasi kepada seluruh masyarakat. Dalam data kementrian Kesehatan Republik Indonesia sebanyak 84.863.899 jiwa telah melakukan vaksinasi ke-1 dan sebanyak 47.708.141 jiwa telah melakukan vaksinasi ke-2 dengan berbagai macam jenis vaksin yang telah dihadirkan.

Melihat peta penyebaran yang terjadi tentu harapan akan asa yang terhambat karena pandemi ini akan segera terwujud. Dimana pada saat itu tepatnya ketika virus COVID-19 pertama menyeruap ke permukaan pada Kasus pertama yang diduga berawal dari pertemuan perempuan 31 tahun dengan WN Jepang yang masuk ke wilayah Indonesia. Pertemuan terjadi di sebuah klub dansa di Jakarta pada 14 Februari 2020 lalu yang disinyalir menjadi awal penyebaran covid-19 di Indonesia. Harapan dan berbagai rencana telah dibuat namun terhenti dan terpaksa menahan harapan asa yang telah direncanakan.

Berbagai macam sektor pemerintahan di Indonesia mengalami dampak yang meneyebabkan terhentinya beberapa rencana dan gagasan yang dibuat sehingga memprioritaskan untuk penanganan COVID-19. Tentu pandemi ini tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi saja yang membuat pemerintah harus memutar otak untuk mengembalikan kestabilan ekonomi masyarakat, akan tetapi, dalam sektor pendidikan pun mengalami perubahan yang sangat signifikan mulai dari para siswa, mahasiswa, guru hingga dosen dipaksa untuk melakukan pembelajaran dan penyampaian materi jarak jauh. Begitupun hal nya dengan para pekerja, pegawai kantor yang memaksanya harus melakukan work form home (WFH).

Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan bantuan dari sesamanya. Oleh karena itu, asa dan nilai sosial dilingkungan masyrakat Indonesia mulai mengalami penurunan seakan dengan kekhawatiran akan berinteraksi dengan orang lain. Harapan dan asa ketika usai pandemi dengan harapan seluruh sektor kehidupan di Indonesia kembali normal sesuai dengan semula meskipun ada beberapa nilai yang berbeda dari sediaka kala. Perlu kita sadari bersama bahwasanya tidak ada yang memiliki keinginan bahwa pandemi ini merambah kedalam kehidupan kita. Akan tetapi, tentu hal ini merupakan suatu pesan tersendiri yang memiliki arti kesabaran didalam nya.

Meskipun pandemi masih terus bergulir, tentu kita percaya bahwa suatu saat lagi dengan kurva kasus yang menurun ditambah dengan capaian vaksin yang sudah tinggi, kita berharap bahwa sesaat lagi kita akan berpisah dengan pandemi ini dan Kembali menjalani kehidupan seperti sedia kala. Dimana masyarakat merasa aman bepergian menuju mini market, pasar dan swlayan. Para siswa, mahasiswa, guru, dan dosen Kembali melaksanakan aktifitas pembelajaran secara offline. Jangan pernah berputus asa dan memantaskan diri untuk seseuatu yang dinanti.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image