Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image M Luthfi putera rafki

Pandemi Hilang, Masyarakat Senang?

Lomba | Saturday, 25 Sep 2021, 12:14 WIB

Sudah setahun lebih lima bulan sejak tahun 2020, lebih tepatnya pada bulan Maret dimana virus corona ini pertama kali masuk ke Indonesia. Banyak kisah, tragedi ataupun musibah yang berdatangan sejak masuknya pandemi tersebut. Mulai dari adanya 30 Ribu lebih kasus masyarakat Indonesia yang terpapar virus corona sehingga tembus 2.379.397 jiwa untuk sejauh ini per 8 Juli. Dimana mana hal ini menandakan bahwa Indonesia telah meraih rekor dengan catatan kasus harian terkena positif tertinggi ke-3 di Dunia setelah Brazil dan India. Adapula konfirmasi jumlah kematian dalam seharinya di Indonesia mencapai 1.040 kematian yang juga memecahkan rekor dengan menempatik urutan ketiga terbanyak sebagai kasus kematian tertinggi sejak adanya pandemi di Indonesia. Laporan tersebut saya kutip dari data satgas per 8 juli.

Selain dari terpecahkan nya rekor sebagai kasus positif terbanyak harian, masih terdapat beberapa tragedi, kisah atau drama lainnya yang terjadi sejak pandemi ini. Diantara nya penerapan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar, dimana pada kebijakan ini diterapkan bahwa kegiatan pembelajaran dan juga pekerjaan dilakukan dari rumah. Terjadi kelangkaan masker dan APD (Alat Pelindung Diri) disaat virus ini sedang marak-maraknya. Dilarang nya mudik pada saat lebaran, dikarenakan isu covid pada saat itu terus meningkat, namun masyarakat mengabaiakan nya dan tetap melaksanakan mudik. Adanya wacana New normal, dimana pada saat itu terjadi sebuah transisi kebiasaan lama menjadi kebiassan baru atau hidup dalam keadaan normal yang baru dengan ditandai adanya pelonggaran aktivitas pada saat wacana New Normal ini.

Pelaksanaan pilkada serentak, juga menjadi salah satu kisah, tragedi, ataupun drama yang terjadi pada pandemi ini. Tentu saja pelaksaan tersebut menuai pro kontra dari masyarakat, sebab melakukan sebuah kegiatan yang mengundang kerumunan pada saat terjadinya pandemi ini, sedangkan masyarakat ingin mudik saja pada saat itu dilarang. Sehingga hal ini mendapatkan komentar dari masyarakat. Selain itu, dan mungkin bisa dikatakan sebagai tragedi yang paling parah sejak terjadinya pandemi yaitu Dana Bansos yang di korupsi. Mengapa dikatakan sebagai tragedi yang parah? Jelas karena pada saat pandemi ini kita dihadapkan dengan situasi yang sulit, mulai dari mencari nafkah hingga mendapatkan makan saja sulit. Sedangkan ada dana bansos buat rakyat malah di korupsi oleh Menteri Sosial berinisial JB. Tentu saja perbuatan tersebut sangat parah mengingat kita selaku masyarakat biasa sedang dihadapkan kesulitan.

Pada 13 Januari 2021, menjadi kisah sejarah dengan ditandainya pelaksaan Vaksin virus corona pertama yang disuntikan ke Jokowi selaku Presiden RI. Vaksin ini merupakan vaksin Sinovac yang berasal dari China. Yang mana kemudian setelah dilakukan nya vaksin pertama ini, pemerintah juga menargetkan kepada sekitar 182 juta jiwa penduduk di Indonesia harus melaksanakan vaksinasi sebagai bentuk kekebalan tubuh terhadap virus corona. Hingga yang terakhir pemberlakuan PPKM, PPKM Mikro, atau bahkan PPKM Darurat yang diberlakukan di Jawa dan Bali. Ini menjadi drama yang masih terjadi hingga saat ini. Dimana pemberlakuan PPKM ini terus meningkat dari level 1 sampai ke level 4 dan terus di perpanjang setiap minggunya. Dengan pemberlakuan PPKM ini, hampir sama kebijakan nya dengan PSBB sebelumnya, namun namanya saja yang di ganti. Kegiatan pembelajaran dan pekerjaan pun masih dilakukan dari rumah, pembatasan waktu buka toko dan tempat hiburan masih berlaku, bioskop pun tetap ditutup.

Peristiwa tersebut membuat masyarakat bosan, karena sampai kapan PPKM ini levelnya menurun kembali menjadi level 1 dan diberhentikan. Sehingga pada hari Senin kemarin, tepatnya tanggal 20 September 2021 telah resmi diberhentikan nya PPKM Jawa-Bali atau PPKM tersebut sudah tidak berlaku lagi, Dan dua hari kemudian satgas covid merilis data bahwa Indonesia kini telah bebas dari zona merah covid. Terbukti hal tersebut langsung mendapatkan respon baik dari masyarakat indonesia, mulai dari beberapa hari sebelumnya telah diberlakukan kembali sekolah tatap muka untuk SD, SMP, dan SMA dan tatap muka Kuliah yang akan menyusul pada pertengahan Oktober nanti. Hingga toko, pusat perbelanjaan dan tempat hiburan pun telah buka kembali sebagai mana mestinya. Sepertinya, dapat dikatakan bahwa kabar tentang tidak lagi berlakunya PPKM dan Indonesia sudah tidak zona merah lagi merupakan sebuah kabar gembira bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena mereka bisa kembali beraktivitas dengan normal lagi dan mencari nafkah, Meskipun pandemi ini belum hilang sepenuh nya. Setidaknya mereka saat ini tidak berada dalam situasi yang sulit seperti saat terjadinya pandemi yang sedang marak maraknya.

Itulah beberapa kisah, tragedi ataupun drama yang terjadi selama setahun lebih dilanda pandemi. Memang lebih banyak mengalami pilu dan menderita nya, mulai dari kehilangan teman atau keluarga tercinta hingga drama PPKM yang terus diperpanjang. Namun ini semua pasti usai, dan akan berujung indah. Sehingga akan terukir ekspresi ekspresi senang dan bahagia di wajah masyarakat Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image