Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Agung Nursidik

Dilematis Guru Di Masa Pandemi Antara tatap Muka dan Kesehatan Anak

Guru Menulis | Friday, 24 Sep 2021, 11:41 WIB
ilustrasi gambar republika.co.id

Sejak awal September 2021 pemerintah mulai membuka sekolah tatap muka terbatas. Untuk mendapat ijin tatap muka terbatas maka sekolah harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh dinas pendidikan. Misalnya di kota Bekasi untuk mendapatkan ijin tersebut harus mengajukan proposal tatap muka kepada dinas pendidikan kota Bekasi dengan mendapatkan tanda tangan dan persetujuan dari komite sekolah, ketua RT, ketua RW, Kelurahan, kepala kelurahan, hingga kecamatan.

Syarat dan ketentuan tersebut berlaku bagi semua jenjang baik TK/PAUD/SD dan SMP agar dapat memberikan rekomendasi tatap muka terbatas. Selain itu sekolah pun harus memenuhi standart protokol kesehatan yang sesuai dengan standart yang baik.

Sekolah yang mendapatkan ijin tatap muka terbatas akan terus dimonitoring dan evaluasi oleh dinas pendidikan. Beberapa sekolah yang melanggar aturan protokol kesehatan akan ditindak tegas dengan dicabutnya ijin tatap muka.

Penerapan aturan yang ketat tersebut dilakukan untuk menghindari cluster baru di sekolah. Salah satu pertimbangan diadakannya tatap muka tersebut adalah “pendidikan penting namun kesehatan peserta didik juga lebih penting”.

Dari hal ini kembali guru hebat Indonesia diuji pada pembelajaran tatap muka terbatas. Ada beberapa ujian yang dihadapi oleh guru saat pembelajaran tatapmuka terbatas diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pengurangan dan pembagian kuota kelas menjadi 50% jumlah siswa: dengan pembagian tersebut tentunya menambah tugas mengajar guru menjadi dua kali penyampaian pembelajaran pada kelas sebelahnya

2. Pembelajaran shifting: pembelajaran shifting yang hanya 3 jam dalam sehari, maka guru ditantang dengan metode pembelajaran yang simple namun dapat tersampaikan targetan materi. Dengan demikian guru harus mempersiapkan perangkat dan media pembelajaran lebih kreatif dan inovatif

3.Memberikan penyegaran dan motivasi belajar siswa: pembelajaran online yang sempat berlangsung beberapa bulan lalu tentunya telah menurunkan semangat belajar siswa, apalagi jika kondisi lingkungan yang tidak kondusif maka akan menimbulkan masalah lain yang sangat kompleks seperti pergaulan bebas, pengaruh pornografi dan game online. Maka dari itu butuh penyegaran dan motivasi dari guru di pekan pertama tatap muka terbatas

4.Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana prokes : tugas guru juga memastikan tersedianya sarana protokol kesehatan diantaranya adalah spanduk tentang 5 M, handsanitaizer, stok masker, keran dan air mengalir. Ketersedian sarana dan prasarana tersebut selain tugas satuan gugus covid sekolah juga menjadi tugas guru.

5.Mengontrol protokol kesehatan siswa: pada saat pembelajaran dan istirahat guru harus ekstra keras mengontrol dan menghimbau siswa agar terus menjaga protokol kesehatan. Hal tersebut tentu menjadi tugas guru agar anak-anak tetap aman dan sehat saat belajar disekolah. Tugas guru benar-benar dipertaruhkan agar kegiatan tatap muka dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku

6.Mengatur pemulangan siswa : hal yang paling penting dan sangat krusial adalah saat pemulangan. Karena saat pemulangan kebanyakan orang tua akan menjembut dengan waktu yang bersamaan. Hal tersebut kembali menjadi tantangan guru mengatur pemulangan peserta didik agar tetap tertib dan aman. Pada kondisi tersebut guru juga harus mengingatkan kepada orang tua agar tidak berkerumun dan menjaga jarak saat menjemput anak-anaknya

Beberapa sekolah terus berusaha untuk meningkatkan layanan pembelajaran tatap muka terbatas mulai dari sarana prokses, pelaksanaan prokses, himbauan prokses, pengumuman prokes dan lain-lain. Hal tersebut juga tidak terlepas dari segala kekurangan sebagai guru yang terkadang sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Sehingga beberapa sekolah yang mendapatkan laporan pelanggaran ketentuan diatas telah mendapatkan teguran langsung dari satgas covid 19 pemerintah daerah. Hal ini harus menjadi renungan bersama bahwa pembelajaran tatap muka tidak bisa lepas dari salah dan khilaf walaupun sangat kecil kemungkinan terjadi.

Dilematis guru saat pembelajaran tatap muka terbatas yang harus bekerja keras dengan amanah dan tanggung jawab disegala aspek di atas. Namun guru dituntut agar tetap sabar, kuat dan istiqomah. Demi sebuah harapan besar kepada peserta didik agar kelak menjadi generasi yang unggul.

Suksesnya peserta didik dimasa pandemi tidak bias lepas dari kerjasama dan dukungan semua pihak. Semoga pandemic segera berakhir sehingga pembelajaran tatap muka terbatas menjadi pembelajaran normal.

#GuruHebatBangsaKuat

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image