MERAJUT KEMBALI POTENSI DIRI, ANDAI PANDEMI PERGI
Lomba | 2021-09-24 11:14:44MERAJUT KEMBALI POTENSI DIRI, ANDAI PANDEMI INI PERGI
Oleh : Ade Putra,S.Pd
Ambil jerami jadikan topi
Benang dibeli sambil berdiri
Andai Pandemi cepat pergi
Merajut kembali potensi diri
****
Terdengar merdu suara kangguru
Berdiri lama bergaya jemu
Kami rindu bertemu guru
Belajar bersama menambah ilmu
****
Membeli ceker campur kelapa
Buah mentimun enak rasanya
Memakai masker janganlah lupa
Tingkatkan imun jauh Corona
****
Pantun yang saya tulis ini, menggambarkan betapa rindunya, anak didik ingin kembali ke sekolah, bertemu dengan guru, teman, belajar tatap muka, membaca buku diperpustakaan, berolahraga dilapangan dan masih banyak lagi kegiatan yang ingin di lakukan.
Selama pandemi mengguncang negeri, jiwa raga mereka seakan terkunci, terkungkung dengan asa yang tidak pasti, mereka hanya mampu bersuara, tanpa bisa menggerakkan raga untuk berkarya.
Sungguh kuat hantaman corona, hingga meluluh lantakkan potensi-potensi dari tunas bangsa. Ruang mereka sangat terbatas.
Mengerjakan sesuatu dari rumah. Padahal, semangat itu bisa tumbuh, kalau anak anak sering bersosialisasi dengan teman-teman, serta gurunya di sekolah.
Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar (facilitate of learning) kepada seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka. Rasa gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka, merupakan modal besar bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang siap beradaptasi, menghadapi berbagai kemungkinan, dan memasuki era globalisasi yang penuh tantangan. (Mulyasa:2009)
Beberapa hal yang harus dipahami guru dari peserta didik antara lain : kemampuan, potensi, minat, hobi, sikap, kepribadian, kebiasaan, catatan kesehatan, latar belakang keluarga, dan kegiatannya di sekolah.
Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual, karena antara satu peserta didik dengan peserta didik lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar.
Salah satu cara menemukan potensi anak didik adalah, melalui kegiatan ekstrakurikler di sekolah. Ekstrakurikuler adalah kegiatan non akademik yang dilakukan setelah proses belajar mengajar dalam kelas. Banyak cabang ekstrakurikuler bisa diterapkan, antara lain Olahraga (Sepak bola, Volly, basket, tenis meja, badminton, atletik), Seni (Seni musik, seni tari, seni drama, dan seni rupa), jurnalistik ( Puisi, Cerpen, serta artikel), drumband dan pramuka.
Terkadang ada peserta didik lemah dibidang akademiknya, tetapi di bidang non-akademik dia sangat menonjol. Di ekstrakurikler inilah guru bisa melihat potensi-potensi anak didik.
Jika peserta didik diberi kesempatan berbicara, mungkin mereka menuliskan kata kata dibawah ini :
Pandemi, cepatlah pergi. Kami rindu menari bersama, mendengar alunan musik sambil menyelaraskan dengan gerakan.
Pandemi, cepatlah pergi. Kami rindu olahraga bersama. Berlatih main volly, main basket, badminton, tenis meja, sepak bola dengan didampingi pembina-pembina serta guru guru kami.
Pandemi, cepatlah pergi. Kami rindu bermain alat musik di sekolah. Membentuk formasi dalam marching band, menggerakkan bendera-bendera latihan, serta mematuhi segala arahan dari pembina secara tatap muka.
Pandemi, cepatlah pergi. Kami rindu bernyanyi. Mengolah vocal dengan guru seni kami. Memadukan suara dalam vocal group kami, menyamakan gerakan kami, dari guru guru kami.
Pandemi, cepatlah pergi. Kami rindu berkompetisi secara tatap muka. Karena berhadapan langsung dengan pesaing, kami bisa belajar, dimana kelebihan dan kekurangan kami, agar bisa kami perbaiki kedepannya.
Pandemi, cukup dan cukuplah untuk hari ini. Jangan kau hadir lagi, biarkan kami kembali menggali potensi kami yang sembunyi dibalik jeruji.
Pandemi, potensi kami akan menentukan kualitas hidup kedepannya.
Pandemi, pergilah. Akan kami rajut kembali potensi dalam diri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.