Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Maria G Soemitro

5 Tips Cerdas Belanja Online Peralatan Dapur

Gaya Hidup | 2022-05-18 00:08:28
ilustrasi belanja online (Foto oleh mikhail nilov dari Pexels)

Bagaimana rasanya ketika belanja online (daring), ternyata barang yang dibeli tidak bisa digunakan? Sakit hati pastinya, ya? Saya nyaris mengalaminya, daya listrik oven yang saya impikan ternyata melebihi limit dari unit apartemen yang saya tempati.

Kejadian demikian memang menjadi konsekuensi belanja online. Dalam pembelian offline, terjadi pertemuan antara pembeli dan penjual. Penjual menawarkan dan menunjukan kelebihan produknya. Pembeli menyesuaikan produk dengan kebutuhan dan kemampuan keuangannya. Sehingga ketika akhirnya terjadi kesepakatan, kedua belah pihak sama-sama puas.

Sementara dalam belanja online, pembeli hanya bisa melihat produk. Akibatnya rentan terjadi kesalah pahaman yang berakhir dengan kekecewaan, misalnya produk yang diterima ternyata terlalu kecil/terlalu besar, warna produk tidak sesuai harapan, dan seterusnya.

Walau demikian, suatu keniscayaan bahwa di masa datang, belanja online akan mendominasi perekonomian. Seperti yang telah lama diprediksi pakar lingkungan, diantaranya Direktur YPBB Bandung, David Sutasurya yang mengatakan bahwa kelak lalu lintas akan menjadi terlalu crowded, cadangan energi fosil semakin langka dan harganya menjadi terlalu mahal, sehingga hanya transportasi publik dan kurir ekspedisi yang akan mendomunasi jalan.

Di saat itulah internet menyatukan indonesia, bahkan kini telah terjadi. Kala pandemi Covid-19 menerjang Indonesia dan pemerintah menghimbau untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah, kita tetap bisa memenuhi kebutuhan harian melalui aplikasi belanja.

Berkat internet, terlebih dengan Wifi Cepat, banyak sektor bisa menjalankan operasionalnya, seperti kesehatan, pendidikan dan tentu saja, perekonomian.

5 Langkah Cerdas Belanja Online Peralatan Dapur

Sebetulnya, belanja online menguntungkan kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli. Penjual untung karena dengan berjualan online, dia tidak harus menyewa toko. Dia juga bisa menghemat biaya pemasaran.

Sementara pembeli diuntungkan dengan menghemat biaya transportasi, serta waktu yang terbuang ketika pergi dan pulang berbelanja.

Sedangkan untuk menghindari terjadinya salah beli, paling tidak ada 5 langkah yang harus dilakukan, yaitu

Tetapkan Anggaran

Anggaran akan membuat kita fokus dan mempersempit pilihan. Seperti kasus belanja oven listrik di atas, saya fokus menabung hingga sejumlah harga produk impian.

Anggaran juga dibutuhkan untuk pembelian produk yang harganya relatif murah. Sebagai contoh timbangan kue, di pasaran banyak variannya, mulai dari harga Rp 20 ribuan sampai Rp 200 ribuan. Perbedaan harga umumnya disebabkan pemakaian jenis bahan baku, fitur dan kemasan.

Nah, tanpa anggaran kita akan tergoda membeli produk mahal yang fungsinya sama dengan produk yang harganya lebih murah.

Jangan Impulse Buying

Dikutip dari sehatq.com, impulse buying adalah aktivitas membeli suatu barang yang tidak direncanakan sebelumnya. Banyak faktor yang menjadi penyebab, diantaranya kondisi mental, pola pikir hingga strategi pemasaran.

Untuk menghindari impulse buying, banyak ahli menganjurkan agar tidak berbelanja offline ketika perut kosong. Bagaimana dengan belanja online? Strategi anggaran dan penetapan pos keuangan akan sangat membantu menghindari impulse buying.

Cara lainnya, jangan menyimpan uang dalam jumlah besar dalam rekening belanja online, atau bahkan biarkan saldo nol rupiah. Setelah yakin barang yang dibeli memang sangat dibutuhkan, barulah rekening diisi.

Dalam kasus pembelian oven listrik, saldo rekening belanja online nol rupiah sangat menguntungkan. Saya memiliki jeda untuk berpikir ulang saat mengisi rekening, sehingga bisa membeli produk dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan saya.

Pilih Merek Peralatan Dapur yang Andal

Saat blusukan mencari info di marketplace, saya baru mengetahui ternyata banyak sekali merek oven listrik. Beberapa produk yang mereknya baru saya kenal, harganya sedikit lebih murah dibanding peralatan dapur buatan Indonesia, terlebih dibanding produk asing.

Saya mencoba mencari layanan pasca jual dari merek oven listrik tersebut, dan ternyata tidak saya temukan! Beda halnya dengan produk lokal yang terkenal seperti; Miyako, Kirin, Mito, Cosmos dan masih banyak lagi

Sebelum membeli produk tertentu, sangat penting untuk mengetahui layanan pasca jualnya. Sungguh tak lucu jika produk yang baru dibeli, beberapa bulan kemudian rusak dan menjadi sampah karena tak dapat diperbaiki.

Adanya layanan pasca jual juga menunjukan keseriusan produsen menggarap kualitas produknya.

Untuk mengetahui keandalan suatu produk, kita bisa bertanya pada teman dan keluarga. Beberapa orang malah melempar pertanyaan ke jejaring sosial. Tujuannya untuk mendapatkan referensi dari teman yang telah lebih dulu membeli/memakai produk tersebut.

Pilih Produk sesuai Kebutuhan

Produsen umumnya merancang produk sesuai kebutuhan penggunanya. Desain oven listrik untuk keluarga besar tentunya berbeda dengan keluarga muda, terlebih bagi mahasiswa.

Biasanya keluarga besar memiliki rumah yang luas dan daya listriknya cukup besar. Beda halnya dengan rumah tangga kecil, bahkan mahasiswa yang hanya mengontrak satu kamar dengan daya listrik terbatas.

Dalam kasus pembelian oven listrik, sebagai food blogger, saya memilih oven yang dapat digunakan untuk berbagai masakan, seperti ayam panggang dan roti. Ukurannya tidak terlalu besar agar sesuai dengan unit studio apartemen yang mungil, serta pastinya daya listrik oven tidak melampaui limit.

Pilih Fitur Smart Appliance dengan Bijak

Pilih mana, fitur sederhana atau fitur yang ribet? Saya teringat YouTuber David Gadgetin yang berkisah melalui channelnya tentang kakaknya yang mengembalikan laptop dengan alasan bingung cara memakainya!

Saya tertawa geli sekaligus setuju dengan sang kakak. Suatu produk dirancang untuk memudahkan aktivitas manusia, sementara kebutuhan setiap orang berbeda, bahkan andai profesi mereka sama.

Karena itu pilih produk dengan fitur sesuai kebutuhan, serta mudah digunakan. Untuk kasus oven listrik, jika tak berencana membuat ayam panggang, jangan pilih fitur rotisserie atau pemanggang ayam.

Jangan lupa, produsen menaikkan harga jual untuk setiap penambahan fitur produknya. Penggunaan bahan juga mempengaruhi harga jual. Oven listrik berbahan stainless berbeda harganya dengan bahan logam lainnya.

Belanja online dengan lika likunya, ternyata sangat menyenangkan. Walau saya gak pernah ikut hari belanja nasional (harbolnas) yang penuh kemeriahan. Bahkan, agar hemat dan mendapat wifi cepat, saya mengandalkan akses internet IndiHome di kantor. Namun siapapun harus berubah, menyesuaikan diri dengan era digital.

Hanya mereka yang mampu beradaptasi dengan zaman yang bisa keluar sebagai pemenang. Penjual yang bersikukuh berjualan offline, mungkin akan tersingkir. Demikian pula halnya dengan para calon pembeli, mereka harus mau keluar dari zona nyaman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image