Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dwi Sudarti

Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19, Efektifkah?

Guru Menulis | Thursday, 23 Sep 2021, 06:07 WIB

Pembelajaran daring (dalam jaringan) adalah pembelajaran yang dilakukan dengan tidak tatap muka. Pembelajaran daring sering juga disebut pembelajaran jarak jauh. Dalam hal ini ada dua hal yang harus menjadi perhatian khusus bagi guru khususnya yaitu pembelajaran tidak tatap muka dan jarak jauh. Kemudian akan timbul sebuah pertanyaan, Pembelajaran daring di masa pandemi covid-19, efektifkah?

Dua hal yang harus menjadi perhatian merupakan masalah yang harus ditemukan solusinya. Dengan belajar tidak tatap muka dan belajar dalam jarak jauh maka diperlukan media atau alat agar materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Media yang sangat penting adalah jaringan internet. Jaringan internet sangat diperlukan untuk pembelajaran daring.

www.republika.co.id

Banyak guru dan peserta didik mengeluh karena jaringan yang tidak merata, dampaknya guru dalam mengirim materi dan tugas pembelajaran tidak tersampaikan dengan cepat. Karena sinyal internet tidak stabil, peserta didik tidak dapat mengunduh materi dan tugas dengan cepat sehingga siswa terlambat dalam mengumpulkan tugas.

Misalnya saja, dalam pelajaran bahasa Inggris, ketika guru menyampaikan materi tetapi siswa tidak semuanya dapat menerima materi pada jam mata pelajaran bahasa Inggris karena jaringan internet yang tidak stabil. Akhirnya banyak siswa yang mengumpulkan tugas tidak pada jam mata pelajaran bahasa Inggris tetapi tergantung dari kecepatan mereka dalam menerima materi dan tugas.

Pembelajaran dalam jaringan lebih memerlukan biaya yang lumayan tinggi di banding dengan tatap muka. Karena peserta didik harus membeli paket data. Sedangkan peserta didik tidak dapat membatasi pemakaian paket data tersebut, karena mereka belajar minimal delapan jam per hari. Jika guru mengajar dengan menggunakan zoom atau google meet maka penggunaan paket data internet akan boros.

Permasalahan yang terjadi di lapangan, tidak semua orang tua mempunyai pendapatan yang tinggi, apalagi di kala pandemi covid-19, banyak orang tua yang kehilangan pekerjaan. Membeli paket data internet dan pulsa menjadi beban harian para orang tua yang anaknya masih sekolah. Sebagian orang tua mengatakan, jika belajar di kelas hanya memberi bekal lima ribu saja sudah cukup, ketika pembelajaran daring, orang tua harus memberi uang untuk membeli paket data internet minimal dua puluh ribu per hari.

Bagi orang tua yang memiliki anak belajar di TK dan SD harus mempunyai sikap sabar dalam menemani anak-anaknya dalam belajar. Karena anak-anak tidak bertemu langsung dengan gurunya, sehingga secara otomatis, orang tua yang menemani anak-anaknya dalam belajar. Bukan hanya menemani tetapi jika anak-anak merasa kesulitan dalam belajar maka yang akan mereka lakukan adalah menanyakannya kepada orang tuanya.

Banyak orang tua mengeluh, ketika anaknya belajar dengan dirinya, tidak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik di banding dengan belajar bersama gurunya secara langsung. Kendala yang dihadapi akan memperlambat tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

Pembelajaran daring juga sering membuat guru, orang tua dan peserta didik terjadi miscommunication. Pesan yang di kirim melalui WhatsApp dan pesan yang disampaikan secara langsung kepada peserta didik dan orang tua maupun sebaliknya akan berbeda bahasa, cara penyampaian dan memaknainya. Ketika sudah dijelaskan, banyak orang tua dan peserta didik menanyakan kembali untuk memastikan benar atau tidaknya.

Dari beberapa masalah di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran daring masih kurang efektif jika diterapkan di daerah yang belum ada jaringan internet, sekolah yang mempunyai fasilitas kurang dan kesiapan orang tua dalam mendukung anaknya dari segi moril dan materiil masih belum optimal serta guru belum melek teknologi dan kurang kreatif dalam memberikan materi pembelajaran.

Untung saja, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) sudah memberikan pilihan yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran. Jika memang tidak dapat melaksanakan pembelajaran daring maka pilihan lainnya adalah melaksanakan pembelajaran luring dan bisa menggunakan blended learning sesuai dengan ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image