Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Tiga Keutamaan Membaca Surat Al-Mulk Rutin Sebelum Tidur

Agama | Wednesday, 22 Sep 2021, 21:39 WIB
Hikmah membaca Surat Al-Mulk | Republika

Salah satu surah yang ada di dalam Al Quran adalah Surah Al- Mulk. Surah Al-Mulk termasuk surah Makiyah (surah yang diturunkan di Mekah) yang terdiri dari 30 ayat. Dalam surah Al-Mulk terkandung makna yang dalam tentang kekuasaan Allah SWT dalam penciptaan dunia. Surah Al-Mulk dianjurkan untuk dibaca setiap hari khususnya sebelum tidur sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut :

Telah menceritakan kepada kami Huraim bin Mis’ar At Tirmidzi telah menceritakan kepada kami Al Fadhl bin Iyadh dari Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir bahwa,

“Tidaklah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidur hingga baginda membaca Alif laam miim tanzil (surah As-Sajdah) dan Tabarokalladzi bi yadihil mulk (Surah Al-Mulk)" ( HR Tirmidzi)

Banyak keutamaan yang dapat diambil dari kebiasaan membaca Surat Tabarok (Surah Al-Mulk) yang merupakan awal Juz 29.

Berikut beberapa keutamaan yang boleh kita peroleh dengan membaca surah Al-Mulk setiap malam sebelum tidur sebagaimana dilansir channel Mutiara Hikmah:

1. Diampuni dosa-dosanya

Dari Abu Hurairah, Nabi -Shallallahu Alaihi Wasallam- bersabda, yang artinya:

“Ada surah dari Al-Quran yang terdiri dari 30 ayat, Surah tersebut dapat memberikan syafaat bagi ‘temannya’ (yakni orang yang banyak membacanya) sehingga orang tersebut diampuni dosanya, yaitu: Surah Tabarokalladi bi yadihil mulk“. (HR. Abu Daud dengan redaksinya, diriwayatkan pula oleh At-Tirmidzi dan yang lainnya. Hadist tersebut sahih dan telah di-sahih-kan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, dan adz-Dzahabi, sedangkan at-Tirmidzi dan Albani menghasankannya)

Anas bin Malik mengatakan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya:

“Ada surah dari Al-Quran, ia hanya terdiri dari 30 ayat, Surah tersebut dapat membela ‘temannya’ sehingga memasukkannya ke surga, yaitu: Surah Tabarok“. (HR. Thobaroni dalam Mu’jamul Ausath, dan dihasankan oleh Albani dalam Sohihul Jami’)

2. Dihindarkan dari siksa kubur dan siksa neraka

Keutamaan kedua yang dapat diperoleh dari membaca surah Al-Mulk adalah dijauhkan dari siksa kubur dan siksa neraka yang pedih.

Dari Abdullah bin Mas’ud mengatakan:

“Barangsiapa membaca surah Tabarokalladi bi yadihil mulk setiap malam, maka Allah menghindarkannya dari azab kubur, dan dahulu kami (para sahabat) di saat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam- (masih hidup) menamainya “al-Mani’ah” (penghindar/penghalang). Sungguh surah tersebut ada dalam Kitabullah. Barangsiapa membacanya dalam suatu malam, maka ia telah banyak berbuat kebaikan” (HR. Nasa’i dengan redaksinya, diriwayatkan pula oleh Al-Hakim dan ia mengatakan: sanadnya shahih, dan dihasankan oleh Albani)

Melihat keterangan hadist tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa memperbanyak membaca Surah Al-Mulk dapat menghindarkan seseorang dari siksa kubur dan siksa neraka.

3. Menjauhkan diri dari maksiat

Dalam surat Al Mulk disebutkan bahwa orang yang taat pada Allah adalah orang yang tetap taat meskipun tidak ada yang melihat sebagaimana dalam firman Allah SWT, yang artinya,

“Mereka itu takut pada Allah di kesunyian ketika mereka tidak nampak di hadapan manusia lainnya. Mereka pun taat pada Allah dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Tentu saja dalam keadaan terang-terangan, mereka pun lebih taat lagi pada Allah” ( Surah Al-Mulk ayat 12 )

Oleh karena itu orang yang beriman itu adalah orang yang taat pada Allah SWT meskipun ketika seorang diri dan takut berbuat maksiat kepada Allah SWT.

Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh As Sa’di,

“Mereka takut pada Allah dalam setiap keadaan sampai-sampai pada keadaan yang tidak ada yang mengetahui amalan mereka kecuali Allah. Mereka tidak melakukan maksiat dalam kesunyian. Mereka pun tidak mengurangi ketaatan mereka ketika itu.”

Semoga bermanfaat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image