Kedudukan Alquran dan Hadist
Agama | 2024-11-09 12:00:42PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah. Sedangkan Hadis adalah perkataan yang diucapkan oleh Nabi. Al-qur’an dan hadis memiliki kedudukan sebagai sumber utama hukum/yurisprudensi islam. Al-qur’an merupakan sumber pertama, sedangkan hadis menjadi sumber kedua.
KEDUDUKAN AL-QUR’AN DALAM PENDIDIKAN
Al-qur’an merupakan sebuah wahyu yang diberikan kepada nabi Muhammad Saw, yang bertujuan untuk menjadi payung hukum sekaligus sebagai petunjuk dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Adanya al-qur’an sebagai petunjuk bukan sebagai satu-satunya alternatif bagi manusia untuk menempatkan Al-qur’an sebagai motivator. Tujuannya tidak lain adalah agar manusia berpacu pada hal positif dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga dalam al-qur’an membahas pada segala sektor pada kebutuhan bagi seluruh manusia. Hal tersebut bisa terbukti bahwa al-qur’an banyak ditemukan tentang ayat-ayat yang menjelaskan pada segala aspek yang dapat melengkapi pada sektor kehidupan bagi seluruh umat manusia, baik petunjuk yang bersifat global maupun bersifat terperinci. Al-qur’an menjadi barometer utama untuk memahami pada pendidikan dalam berbagai dimensi yang meliputi pada dimensi kemasyarakatan, moral maupun spiritual, serta material yang berada dalam ala ini.
Oleh karenanya al-qur’an dalam dunia pendidikan menjadi sumber rujukan utama, sebab semuanya terlahir dari pada al-qur’an. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh pakar pendidikan islam, bahwa sumber rujukan dasar dalam pendidikan islam terdapat tiga hal, yaitu Al-Qur’an, Hadis, Ijtihad. Dengan kata lain bahwa yang dijadikan sumber rujukan pertama dalam pendidikan adalah al-qur’an. Sehingga al-qur’an merupakan sebuah petunjuk yang paling terlengkap dalam menjalankan kehidupan sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia yang bersifat universal dengan tanpa pandang bulu. Dari sinilah ditarik kesimpulan bahwa Al-qur’an memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam konteks pendidikan.
KEDUDUKAN HADIST SEBAGAI LANDASAN DALAM PENDIDIKAN
Hadist merupakan merupakan sumber hukum islam yang kedua setelah al-qur’an. Sehingga hadist berperan sebagai penguat serta penjelas pada persoalan dari berbagai aspek, baik persoalan yang terkandung dalam al-qur’an maupun persoalan yang dihadapi oleh kaum muslim dalam menjalankan kehidupannya, sesuai dengan yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw untuk dijadikan sebagai landasan dalam pendidikan islam. Kedudukan hadist di dalam kehidupan dan pemikiran islam mempunyai peranan yang amat penting, sebab hadis digunakan sebagai landasan untuk memperkuat, serta memperjelas untuk menjawab pada persoalan-persoalan yang terdapat dalam al-qur’an. Hadis juga memberikan sebuah dasar terhadap pemikiran yang lebih konkret dari pada al-qur’an tentang tatacara penerapan terhadap berbagai aktivitas yang tentunya akan dikembangkan pada kerangka kehidupan bagi umat manusia.
Hal ini dapat dilihat, banyak hadist Nabi yang memiliki pada relevansinya terhadap arah dasar pada pemikiran, serta implikasinya secara langsung terhadap pengembangan dan implikasi pada dunia pendidikan. Contoh yang dilakukan nabi dimasa hidupnya, merupakan sumber dan rujukan yang dapat digunakan bagi umat islam sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Untuk itu penjelasan syari’ah yang termuat dalam al-qur’an Sebagian yang masih bersifat global memrlukan pada keberadaan sebuah hadis sebagai landasan yang berfungsi untuk menjelaskan, serta berperan sebagai penguat terhadap hukum-hukum al-qur’an yang ada. Hadis juga berperan sebagai landasan petunjuk untuk dijadikan sebagai pedoman terhadap kemaslahatan bagi kehidupan manusia dalam menjalankan kehidupan pada segala aspeknya.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas mengenai al-qur’an dan hadist sebagai dasar pendidikan, dapat disimpulkan bahwa kedua sumber tersebut memiliki peran penting terhadap pembentukan individu dan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai islam. Secara keseluruhan kedudukan al-qur’an dan hadist dalam pendidikan islam menggaris bawahi pentingnya memahami, menginternalisasikan, dan mengimplementasikan ajaran-ajaran tersebut dalam pembentukan karakter, perilaku, dan pemikiran umat islam untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, baik secara individual maupun sosial.
Penulis: Eka Nur Fadila dan Amalia Nisaul Husna Mahasiswa Semester 1 Bimbingan Konseling Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.