Andai Pandemi Pergi, Semangat Berbagi Jangan Sampai Berhenti
Lomba | 2021-09-20 23:55:24Pandemi Covid 19 memberikan dampak yang begitu besar terhadap semua sektor kehidupan. Baik dalam hal pembatasan sosial hingga faktor utama perekonomian masyarakat. Pembatasan mobilitas sosial membuat segala kegiatan keseharian masyarakat menjadi terhambat. Khususnya dalam hal mencari nafkah.
Banyaknya kalangan yang terdampak pandemi, sudah diupayakan penyelesaiannya oleh pihak terkait. Semua tergerak untuk bersama-sama mengurai persoalan melawan pandemi. Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan seluruh warga negara Indonesia.
Masyarakat Indonesia memegang teguh prinsip gotong royong. Walau dunia tengah memasuki era digitalisasi yang dapat membuat jarak sosial terbatas dalam teknologi. Realitasnya, hubungan sosial tetap saja dapat terjalin dengan baik. Identitas budaya yang sudah melekat kuat dan tidak dapat ditinggalkan.
Tidak lain karena bangsa ini memiliki semangat perjuangan yang tinggi dalam sejarahnya. Melalui ragam perjuangan bangsa yang bukan hanya ditunjukkan ketika melawan penjajah semata. Bencana, wabah, serta problematika sosial lainnya, sudah tentu dianggap sebagai tanggung jawab bersama.
Bangkitnya semangat kebersamaan inilah yang dapat kita saksikan selama masa pandemi melanda Indonesia. Berbagai macam dukungan bagi masyarakat yang terkena musibah, juga sudah selayaknya diapresiasi oleh semua pihak. Tidak lain karena wujud empati yang tinggi walau berhadapan dengan pandemi.
Tidak lagi mempersoalkan mengenai masalah materi. Segala bentuk dukungan melalui aksi-aksi donasi hingga berbagi semangat antar masyarakat di seluruh negeri, menjadi modal utama untuk segera mengembalikan semangat kebangkitan bangsa ini.
Sejak awal terjadinya penularan wabah di Indonesia, wujud solidaritas yang tampak adalah pengupayaan keperluan medis untuk para tenaga kesehatan. Mereka adalah para pejuang di garis depan menghadapi wabah. Tentu, dengan adanya dukungan masyarakat merupakan kunci keberhasilan di masa pandemi.
Hadirnya kelompok-kelompok pegiat sosial yang bergerak dalam sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan juga tidak dapat diabaikan. Tanpa mereka tentu kita tidak dapat mengetahui bagaimana cara mengurai wabah secara bersama-sama.
Semua tentu saling menginspirasi dalam kegiatan kebaikan ini. Baik di kota-kota ataupun di daerah-daerah. Demi tujuan meringankan beban sesama, dan saling menjaga antara satu dengan yang lainnya.
Dalam upaya menyelesaikan persoalan ekonomi masyarakat yang terdampak, umumnya pengadaan kebutuhan pangan menjadi hal yang utama. Kegiatan berbagi makanan gratis kepada masyarakat, hingga pemberian hand sanitizer secara cuma-cuma bagi para pelaku ekonomi menjadi hal kegiatan umum yang ralistis.
Banyak aspek yang tentu saja menjadi pertimbangan banyak bermunculannya kegiatan sosial di masa pandemi. Diantaranya adalah saling memberikan dukungan antar sesama masyarakat atas dasar kepedulian dan semangat kebersamaan.
Tidak terbatas pada aparatur pemerintah atau sosok public figure yang sama-sama bergerak atas dasar kepedulian. Semua seolah memiliki tanggung jawab yang sama. Tidak juga memandang usia, status sosial, ataupun jabatan.
Masa pandemi ini tentu dapat dianggap sebagai masa kebangkitan empati bagi seluruh rakyat Indonesia. Ragam persoalan yang ada, sama-sama diurai demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda negeri.
Pengalaman dan contoh yang sangat berarti tentunya. Selain dari ketauladanan para tenaga kesehatan yang ada. Tentu semua ada hikmah yang dapat diambil. Kehadiran para pegiat sosial dan seluruh masyarakat yang peduli terhadap sesama, akan tercatat dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia kelak.
Semangat berbagi juga dapat dijadikan contoh penting bagi anak-anak yang tumbuh di masa pandemi. Kegiatan-kegiatan positif dapat selalu dijalankan walau terbatas dengan aturan-aturan yang diberlakukan.
Tentu kita semua tidak ingin kehilangan generasi akibat batasan-batasan sosial yang tengah berlaku. Semangat berbagi semoga dapat terus berjalan walau pandemi telah pergi. Karena saling memberi dan saling berbagi adalah kunci melawan pandemi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.