Es Campur, Kolak, dan Puding dari Kolangkaling Kembang Telang
Kuliner | 2022-05-14 07:24:20Beranjangsana menemui Bu Fauziah, sahabat semasa kuliah, memang mengasyikkan. Selain bersilaturahmi, ternyata dikasih oleh-oleh resep menarik. Resep apa ya? Zi, sapaan akrabnya, berinovasi memadukan antara kolang-kaling dengan kembang telang.
Bunga telang adalah tanaman yang biasanya hanya dijadikan tanaman hias. Bunga ini ternyata banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional dan pewarna pada makanan dan minuman semisal nasi telang dan wedang telang. Bunga telang pun dapat dimanfaatkan sebagai seperti meringankan gejala demam, peradangan, nyeri, dan masih banyak lagi.
Adapun kolang-kaling merupakan buah yang berasal dari biji tanaman aren dan memiliki nama Latin Arenga Pinnata. Teksturnya lembut dan kenyal dengan rasa manis, membuat kolang kaling banyak disukai. Selain enak, manfaat kolang kaling bagi kesehatan juga banyak. Di antaranya adalah menyembuhkan luka dan mengobati sakit kepala.
Kembali ke resep yang dibagikan Bu Fauziah, kolang-kaling yang asalinya berwarna bening cenderung putih, ternyata dapat divariasi. Hal yang bisanya kita temukan adalah kolang berwarna hijau dan merah. Akan tetapi yang ungu, belum pernah, kan?
Ini resepnya!
Bahan:
1. Kolangkaling 1 kg
2. Gula putih 1 kg (boleh ditambah sesuai kemanisan)
3. Daun jeruk 7 lembar
4. Bunga telang segenggam, sekitar 25 bunga.
Cara membuat:
1. Bunga telang dicuci terlebih dahulu dgn air mengalir, lalu sisihkan.
2. Kolang-kaling dicuci bersih sampai kasat, kemudian tiriskan hingga kering.
(bisa menggunakan kain putih untuk meniriskan, lalu gantung).
3. Jika kolangkaling sudah tiris, siram dengan gula dan daun jeruk.
4. Agar bewarna ungu bunga telang, masak bunga teleng dgn air gula, lalu disaring.
Nah, mudah bukan?
“Olahan Kolang-kaling yang sudah berubah ungu ini, siap disajikan. Boleh hanya dicampur sirup aneka rasa. Boleh pula ditambahkan untuk es campur. Bisa pula ditambahkan untuk kolak” jelas Bu Fauziah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.