Puisi: Ramadhan bagian 6
Sastra | 2023-04-01 05:48:45Semangkuk kolak
Diam di tubir meja
Menunggu tuan menjamah manja
Memperlakukan diri seumpama raja
Menunggu itu menyakitkan
Bosan dan rindu saling berebut menyandera angan
Semangkuk kolak
Ingin berkelana
Mengetuk pintu para tetangga
Menawarkan jasa pelepas dahaga
Berteriaklah ia memanggil sang penjaga
Berserulah ia mengundang harum selera
Semangkuk kolak
Hendak menghantar tuan ke syurga
Tersebab ikhlas masih menghias dada
Hanya irisan pisang
Sepotong ubi jalar
Gula dan santan berhiaskan
Jadilah kolak pelengkap amalan
Jika tuan melanggengkan
Bukan mustahil istana di syurga jadi kenyataan
Semangkuk kolak
Kendaraan menuju kemuliaan
Penghapus dosa bukan bualan
hanya semangkuk
Terus berulang
Mengisi tabungan amal
Berat timbangan kebaikan di hari pembalasan
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.