Pakai Baju Adat Tapanuli, Kabapas Lahat Kemenkumham Sumsel Pimpin Upacara Hardiknas
Info Terkini | 2022-05-13 10:39:03TAMPIL gagah dengan mengenakan baju adat Tapanuli, Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Lahat, Kanwil Kemenkumham Sumsel, Perimansyah memimpin langsung upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022, di halaman kantor Bapas Lahat, Jumat (13/5/2022). Tidak hanya Kabapas, pejabat struktural, Kaur Tata Usaha, Dewi Vetrawati dan Kasubsi Bimbingan Klien Dewasa, Lisma Yuniarti pun ikut memeriahkan upacara dengan memakai baju adat.
Upacara peringatan Hardiknas Tahun ini digeser tanggal 13 Mei 2022 bukan tanggal 2 Mei 2022 seperti biasanya. Hal itu dikarenakan tanggal 2 Mei 2022 lalu bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri dan periode cuti bersama Lebaran.
Perimansyah selaku inspektur upacara membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim. Peri menyampaikan keinginan Mendikbud Ristek, agar anak-anak Indonesia menjadi pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri.
"Karena itu, kemendikbud ristek secara konsisten terus melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan merdeka belajar," ucapnya.
Dikatakan Mendikbud Ristek, krisis pandemi ini adalah ladang optimisme yang menunggu untuk dipanen. Saat ini ada sebagian yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas, ada juga yang tengah bersiap. Dirinya bersemangat melihat masyarakat sadar bahwa kita harus bergerak maju dan melakukan berbagai lompatan kemajuan tanpa keraguan dengan mengedepankan keselamatan dan kesehatan.
"Di depan kita masih ada sederet tantangan yang harus kita lalui bersama. Mari kita lalui tantangan itu dengan inovasi dan solusi, kita ciptakan sejarah yang gemilang dan terbentang di dunia," katanya.
Tahun 2022 ini, peringatan Hardiknas bertema "Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar". Untuk itu, ia mengajak masyarakat dan dunia pendidikan bangkit dan bersemangat menyongsong lembaran baru pendidikan Indonesia.
"Mari kita bangkit dan semangat untuk pendidikan yang lebih berkualitas dengan merdeka belajar," ucapnya.
Dilansir beritadiy.pikiran-rakyat.com, adapun sejarah Hari Pendidikan Nasional yang ditetapkan setiap tanggal 2 Mei merupakan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.
Ki Hadjar Dewantara juga pernah menjabat sebagai Menteri Pengajaran Indonesia ke-1 sejak 2 September 1945 hingga 14 November 1945.
Sebelumnya Ki Hadjar Dewantara merupakan pelopor bidang pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda.
Selain itu, dia mendirikan Perguruan Taman Siswa yang memungkinkan orang pribumi untuk mengenyam pendidikan sebagaimana priyayi dan orang Belanda.
Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden RI Nomor 305 Tahun 1959 menetapkan Ki Hadjar Dewantara sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 28 November 1959.
Semboyan yang diciptakan Ki Hadjar Dewantara saat ini digunakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta dunia pendidikan Tanah Air.
Secara lengkap semboyan itu berbunyi "ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" yang memiliki arti "di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan". (*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.