Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Santuso

Selain sebagai Mu'jizat, Al-Qur'an juga Punya 5 Kehebatan Lainnya lho

Agama | Wednesday, 15 Sep 2021, 08:04 WIB
Al-Qur'an (sumber gambar: islami.co)

Pada artikel sebelumnya, saya sudah membahas kemu'jizatan Al-Qur'an. Kemu'jizatan dari Al-Qur'an itu ialah bisa mengalahkan syair-syair Arab yang berjaya pada saat itu dan tidak ada satu pun orang yang sanggup membuat karya serupa Al-Qur'an. Hal ini tentunya menjadi bukti bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah.

Selain menjadi mu'jizat, ternyata Al-Qur'an memiliki banyak kehebatan yang bisa kita rasakan sampai saat ini. Berikut ini 5 kehebatan Al-Qur'an yang perlu kita sadari.

Pertama, Mengalahkan Keindahan Syair Arab

Pada saat Al-Qur'an diturunkan, syair-syair Arab mengalami puncak kegemilangannya. Banyak orang arab yang ahli di bidang syair. Namun, semua itu dikalahkan oleh Al-Qur'an. Seindah-indahnya syair, ternyata lebih indah Al-Qur'an. Karena begitu indahnya, Al-Qur'an mampu meluluhkan hati seseorang atau membuat seseorang menangis mendengar bacaan Al-Qur'an, misalnya seperti Abu Bakar yang sering menangis di kala mendengar bacaan Al-Qur'an. Begitu pula, Umar bin Khattab bisa luluh hatinya setelah membaca Al-Qur'an dan akhirnya dia masuk Islam.

Di samping itu, meski Al-Qur'an dibaca berulang kali, tidak membuat pembacanya merasa bosan. Berbeda dengan syair yang seindah apapun, pasti akan bosan jika dibaca dengan sering. Setiap huruf yang dibaca dari Al-Qur'an akan membuahkan pahala.

Kedua, Mengalahkan Kehebatan Sihir

Orang kafir Quraisy yang tidak mampu membuat syair tandingan yang menyerupai Al-Qur'an, mereka mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah sihir yang mampu memisahkan anak dari orang tuanya, orang tua dari anaknya, istri dari suaminya, seseorang dengan saudaranya. Tapi ucapan mereka hanyalah dusta belaka. Walid bin al-Mughiroh (dikutip dalam Siroh Ibnu Hisyam) mengatakan:

"'Sungguh, kami telah mengenal seluruh syair..... Yang ringkas maupun yang panjang, namun dia (Al-Qurâ an) bukanlah syair. Sungguh kami telah menyaksikan tukang-tukang sihir dengan sihir mereka, namun dia (Al-Qurâ an) bukanlah hembusan-hembusan dan buhul-buhul tali yang mereka gunakan untuk menyihir. Demi Allah, ucapannya sungguh manis, akarnya benar-benar subur, dan cabangnya benar-benar berbuah."

Berdasarkan hal tersebut, Al-Qur'an bukanlah sihir, namun Al-Qur'an justru mengalahkan sihir. Hal itu bisa kita saksikan saat ini bagaimana ayat-ayat suci Al-Qur'an bisa menyembuhkan orang yang terkena sihir atau kerasukan jin dengan metode ruqyah.

Ketiga, Mengalahkan Bahasa Ibu

Al-Qur'an banyak dihafal oleh kaum muslimin, bahkan sebelum mereka akil baligh. Misalnya saja, Muhammad Sultan Al-Fatih (penakluk konstantinopel) hafal Al-Qur'an 30 juz pada usia 8 tahun. Imam Syafiie hafal Al-Qur'an pada usia 7 tahun. Begitu pula, banyak lagi hafidz-hafidz kecil yang bisa kita saksikan pada era sekarang.

Rerata anak-anak pada usia 3-4 tahun mampu menguasai bahasa ibu sejumlah 1.250 kosa kata dan terus bertambah 50 kosa kata tiap bulannya. Adapun jika disamakan umur menjadi 8 tahun, berarti bertambah 4 tahun lagi yang mana tiap 1 bulan bertambah 50 kosa kata sehingga (4 tahun x 12 bulan) menjadi 48 bulan; lalu 48 dikali 50 kosa kata menjadi 2.400.

Berarti pada usia 8 tahun, rerata seorang anak mampu menguasai 1.250+2.400= 3.650 kosa kata bahasa ibu. Di samping itu, tidak sedikit anak sebelum baligh (umur 8 tahun-an) sudah bisa hafal Al-Qur'an 30 juz. Padahal kosa kata dalam Al-Qurâ an itu jumlahnya sebanyak 77.439. "Mengenai jumlah kata dalam al-Quran, Fadhl bin Syadan meriwayatkan dari Atha bin Yasar, yang mengatakan, Jumlah huruf ada 77.439 kata.....'' [Tafsir Ibn Katsir, 1/98]. Hal inilah menjadi bukti bahwa Al-Qur'an mudah sekali dihafal dan mudah melekat dari pada bahasa ibu yang dipakai sehari-hari.

Keempat, Mengalahkan Peradaban Lain

Ketika seluruh isi Al-Qur'an diterapkan secara totalitas, bangsa arab â yang awalnya dipandang sebelah mata oleh dua peradaban besar (Persia dan Romawi) justru ditakuti oleh kaum kafir, bahkan bisa mengalahkan dua peradaban besar itu. Lebih lengkapnya, kita bisa mempelajarinya dalam sejarah, dimana nabi saat menjadi kepala negara dan dilanjutkan dengan kepemimpinan khalifah-khalifah setelahnya mampu menaklukkan negeri adidaya seperti Romawi dan Persia. Termasuk juga ditaklukkannya konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih berkat ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya serta menerapkan isi Al-Qurâ an secara totalitas dalam lingkup individu, masyarakat, dan negara.

Saat seluruh isi Al-Qur'an diterapkan secara totalitas dalam sebuah negara, justru akan menjadikan negara itu digdaya dan adikuasa. Kita bisa lihat bagaimana kehebatan dan kekuasan Islam pada zaman khulafaur rosyidin dulu. Jika isi Al-Qur'an diterapkan totalitas, niscaya sabda nabi yang mengatakan kota Roma akan ditaklukkan pasti akan terwujud.

Kelima, Mengalahkan Kejeniusan Manusia

Sehebat apapun manusia, secanggih apapun manusia, dia tetap terkalahkan dengan keajaiban-keajaiban isi Al-Qur'an. Sebagai contoh, Al-Qur'an sudah menyebut terkait sains tertentu sebelum ada yang menemukan atau menelitinya. Bahkan, tidak jarang para ilmuwan Barat yang masuk Islam karena menyadari bahwa penelitian atau teorinya itu sudah lebih dulu dibahas di dalam Al-Qur'an.

Sehebat apapun manusia yang ingin membuat aturan yang mengatur kehidupan masyarakat dan negara, ternyata lebih hebat Al-Qur'an. Justru aturan manusia yang jenius sekalipun, akan melahirkan kesengsaraan. Sedangkan, jika Al-Qur'an diterapkan secara totalitas, ia mampu mengatur kehidupan masyarakat dan negara yang melahirkan keadilan dan kemakmuran seperti pada masa kejayaan Islam dahulu. Tidak pernah ada aturan yang sekomplit Al-Al-Qur'an.

Demikianlah penjelasan 5 kehebatan Al-Qur'an. Semoga kita semakin cinta kepada Al-Qur'an dan bersedia mengamalkan sekaligus memperjuangkan Al-Qur'an untuk diterapkan di bumi Allah ini secara totalitas seperti yang telah Allah perintahkan dalam QS. Al-Baqarah: 208.

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu."

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image