Masa Bodoh
Sastra | 2021-09-10 23:25:46Maafkan aku
Hanya mampu merasai pilu
Saat debu-debu singgah tanpa ampun
Menemani tangan-tangan kecil mengais harapan,
Mungkin sesekali tangismu tumpah,
Tapi deru motor, mobil dan bis kota terus menggerus sendumu,
Lalu masa bodoh salah siapa,
Hidup saja, bertahan saja, siapa peduli
Saat mimpimu terenggut oleh ego-ego eksploitatif
Trotoar tak cukup luas untukmu berlari bermain layang-layang
Pun lampu merah tak mengijinkanmu bermain petak umpet
Emperan toko, kolong jembatan dan pasar-pasar adalah rumah
Meski disana miskin cengkerama, miskin hangat cinta,
lalu masa bodoh salah siapa,
Hidup saja, bertahan saja, mari peduli
Bekasi, 10 Sept 21
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.