Anak Jalanan Sanggar Senja Tuangkan Perasaan Lewat Kegiatan Melukis Emosi
Edukasi | 2025-10-15 22:25:58
BOGOR – Di atas kertas putih, goresan warna-warna cerah perlahan muncul. Ada gambar matahari, rumah, dan pelangi. Itulah cara anak-anak Sanggar Senja di Cibinong belajar mengenali dan mengekspresikan perasaan mereka lewat kegiatan Melukis Emosi bersama tim mahasiswa IPB University.
Program ini merupakan inisiatif mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University yang berfokus pada pengembangan potensi dan pemulihan psikososial anak jalanan di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor. Tim yang diketuai oleh Nabil Taufiqurrahman, dengan dosen pembimbing Ir. Nurul Jannah, M.M., Ph.D, menerapkan pendekatan Positive Youth Development (PYD) untuk menumbuhkan kepercayaan diri, tanggung jawab, serta rasa kebersamaan di antara anak-anak binaan Sanggar Senja.
Tujuan kegiatan ini adalah membantu anak jalanan memahami dan mengelola emosi mereka melalui media seni. Dengan cat air dan kuas sederhana, anak-anak menyalurkan apa yang selama ini sulit mereka ungkapkan lewat kata-kata.
“Banyak dari mereka memendam perasaan, entah sedih, marah, atau takut. Lewat gambar, mereka bisa menyalurkan semuanya dengan cara yang aman dan positif,” ujar Nabil Taufiqurrahman, ketua tim pelaksana program.
Hasilnya, bukan hanya gambar indah yang tercipta, tapi juga perubahan suasana hati. Anak-anak tampak lebih tenang, saling bercerita tentang makna lukisan mereka, dan mulai belajar mengenali diri sendiri. Melalui kegiatan sederhana ini, Kesatria Senja membuktikan bahwa pemulihan jiwa bisa dimulai dari hal kecil satu sapuan warna yang membawa harapan baru.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
