Sketsa Cerpen dan Sajak Tak Rancak
Sastra | 2022-05-11 16:38:36(1)
Toleh kanan kiri: senyap. Mas Nakurat urung ke mana-mana. Warteg yang gemebyar lampunya pun, tampak gulita. Warkop tenda tak tampak remang. Toleh kiri kanan: sepi. Ketika berpapasan dengan tukang sekoteng bermasker, naluri purbanya bermain: sekarang sudah pukul 00:21 WIB.
(2)
selembar plastik bungkus permen anakanak diterbangkan angin dan melayang tak lelaki yang berada di simpang jalan entah mesti kemana menuju
(3)
ini usia memuda
menua
itu rupa
makin ruparupa
melupa
menyapa
(seperti tatanan batuan
kelak mengartefak. kota yang tertimbun tahun ke seratus
kelak sang arkeolog menemukannya sebagai situs)
ini dan itu
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.