MILLENIAL BERSAMA GERAKAN INTELEKTUAL PROFETIK DI ERA 4.0
Agama | 2021-08-27 22:27:16Â
Menurut Kunto Wijoyo Profetik merupakan sifat-sifat kenabian terdiri dari siddiq, amanah, tabligh dan fathonah. Sedangkan Millenial adalah Generasi Y atau dikenal Milenial Generation pada tahun 1977-1998. Generasi Y ditahun 2008 berusia 21 hingga 29 tahun. Para generasi saat ini sangat penting baik hiburan, dakwah dan lain-lain.
Trend sekarang adalah media sosial, Tiktok dan Instagram tapi banyak yang menekankan adalah tiktok. Hal ini hanya sebagai hiburan dan tantangan. Agar mereka mendapat uang dari media sosial. Misal bikin konten untuk membangun citra agar rating tinggi. Sebaiknya kita dapat berfikir kritis dan sangat bijak dalam media sosial, Generasi tiap tahun sangat berbeda generasi ini sangat mampu menjadi pemimpin pada saat mereka di usia tua, mereka mampu memberikan kontribusi dan krtikan kepada masyarakat.
Peran media sosial sangat memberi dampak kepada diri sendiri (harlock, 1978) dapat dikemukakan meliputi:
1. Mengembangkan sifat-sifat kepercayaan diri
2. Harga diri
3. Melihat dirinya secara realitas
Masyarakat Citizen dapat memperoleh informasi secara langsung, koneksifitas jaringan sangat terbatas, misal keluarga atau sahabat yang dkenal. Sebagai pemimpin kita harus memiliki keputusan yang baik untuk bisa bersaing di era 4.0, idealnya disertai mental tanmiyatul ilmu(mengembangkan ilmu) dalam mengikuti perkembangan digital dan global.
Menurut psikologis, Setiap orang memiliki jiwa memiliki aqliyah(cerdas) yang dapat kita gunakan selama kita hidup didunia. Selain kecerdasan manusia terbiasa dengan kebohongan sebab hukum berbohong adalah dosa, Dalam pandangan islam kebohongan mempunyai tiga hal kecuali:
1. Berbohong ketika perang
2. Berbohong suami ketika menjalin cinta kepada istri
Misal: berbohong ketika mencicipi masakan istri
3. Berbohong untuk mendamaikan manusia yang berselisih
Antonio (2013), ada 4 point utama dalam mengembangkan nillai profetik
Terdiri shiddiq, fathonah, tabligh, dan amanah. Dalam surah al-imran aayat 190 menjelaskan bahwa dakwah dapat dilakukan dengan bijak baik itu media sosial atau nyata. Upaya media sosial dalam gerakan islamyakni menyebarkan informasi secara fakta dan penting, apabila ada informasi bersifat keraguan sebaiknya kita tanyakan dulu kepada teman atau kerabat dekat kita. Pada saat ini ada wanita bercadar dapat dakwah di media sosial, hal ini sebaiknya tidak boleh karna perhiasan didunia adalah wanita solehah kita dapat berdakwah buan untuk diliihat oleh laki-laki yang bukan mahram. Saat kita berdakwah takutnya nanti ada komentar yang tidak baik , maka kita dapat mengoperasikan media sosial bisa berupa tulisan dan gambar seperti pandangan langit dan lain-lain tanpa ada foto atau video wanita. Ketika kita ingin berubah hal ini tergantung niat, usaha dan berdoa.
Trend saat ini banyak dikagumu laki-laki atau perempuan joget baik itu tiktok ataupun video biasa, kita jangan jadi orang lain tapi berbeda orang lain itu penting dan mencintai diri sendiri tanpa harus suka dipuji oleh orang, ketika kita dipuji oleh orang kita harus tetap rendah hati dan selalu baik kepada semua orang. Karna amal kebaikan adalah salah satu bekal untuk diakhirat nanti.
Upaya tingkat kesopanan netizen berada peringkat 29 dari total 32yang tidak dapat meniai intelektual profetik di era 4.0 Karena konten-konten tersebut tidak membuming
Misal, orang dibully lalu diketawain dan divideoin maka sebagian orang ada yang bersikap positif dan ada yang bersifat negatif
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.