Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andri Mastiyanto

Pejuang Bagi Raga yang Lain, Sang Marbot Masjid RSKO Jakarta 'Hidyatullah'

Olahraga | 2021-08-27 14:13:20

“Ane (saya) melakukan aksi sosial karena Hati Nurani terpanggil. Kenapa ane begitu ? ane mikirin bagaimana situasinya jika dibalik ! ane jadi mereka yang membutuhkan bantuan, mereka yang menjadi kita yang satu-satunya orang yang bisa menolong. Salah-satu faktor paling penting yang membuat ane tergerak karena memiliki Putera Adelio yang merupakan Anak Dengan Kebutuhan Khusus” ungkap Hidayatullah

Sungguh luar biasa sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) ini, ia merupakan seorang Marbot (2002 s/d sekarang), Imam dan Khotib Sholat Jumat (2015 s/d sekarang), Co-Founder Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta (2012 s/d sekarang), individu yang selalu sedia bila ada kegiatan keagaman dan sosial di RSKO Jakarta (2002 s/d sekarang), Founder Gerakan Sahabat Adelio (2017 s/d 2019), Founder Yayasan Raia Adelio Peduli (2019 s/d sekarang), salah-satu penggerak Nabung Untuk Qurban RSKO Jakarta (2020 s/d sekarang).

Dirinya mampu melakukan semua itu sampai saat ini dengan kondisi anak yang memiliki penyakit langka Poland Syndrome. Ia pun menjalani aksi baik dengan kondisi berbagai berita dan isu miring karena masa lalunya, perceraian tahun 2009.

Liat apa yang dilakukan sekarang ! Apa sisi inspiratif dari Hidayatullah (Dayat) ? Yuks disimak ;

_

1. Hidayatullah Berkarir di RSKO Jakarta Berawal dari Seorang Marbot Kemudian Pengurus Masjid

Berapa banyak diantara kita yang bersedia menjadi pengurus Mushola / Masjid ? Berapa banyak orang yang bisa dan mau menjadi Imam dan Khotib Sholat Jumat ?

Hidayatullah menjadi kedua nya dari awal karirnya sampai sekarang.Dayat panggilan untuk Hidyatullah (37 tahun) memulai karir di RSKO Jakarta tahun 2002 sebagai seorang Marbot Masjid RSKO Jakarta, yang saat itu masih berlokasi di sebelah Rumah Sakit Fatmawati.

Pria asli Betawi ini berawal menjadi Marbot ketika direkrut oleh salah seorang Ulama dan ASN RSKO Jakarta yang bernama Haji Sukirno Taufik.

Dayat merupakan murid mengaji Haji Kirno dan direkrut pasca lulus SMA. Pria berpostur tinggi ini mengurusi Masjid RSKO Jakarta dari pagi hingga petang.

Selain sebagai seorang Marbot dirinya juga acapkali menjadi Imam Masjid dan Khotib Sholat Jumat sejak tahun 2015. Dirinya mengaku melakukan itu awalnya karena ketidaksengajaan.

Hidayatullah menjadi Imam dan Khotib di Hari Raya Idul Fitri 2021 di main Hall Instalasi rehabilitasi narkoba RSKO Jakart I Sumber Foto : Hidayatullah

Hal itu berawal saat Khotib yang dijadwalkan oleh Pengurus Masjid RSKO Jakarta berhalangan hadir, kemudian terpaksa dirinya menjadi pengganti Khotib.Setelah kejadian tersebut dirinya dijadwalkan setahun 2 s/d 3 kali.

Sejak Pandemi Covid-19, ia memperoleh jadwal sebulan sekali menjadi Imam dan Khotib Sholat Jumat oleh pengurus Masjid RSKO Jakarta.

Dayat menyadari menjadi Imam dan Khotib Sholat Jumat memang harus punya ilmu. Imam dan Khotib Sholat Jumat pun harus mengetahui rukun dan syarat.

Salah-satu syarat tidak dapat dipenuhi maka tidak bisa menjadi seorang Khotib Sholat Jumat.Ia mengungkapkan bahwa Sholat Jumat bagaimana pun harus terlaksana.

Ia memberanikan diri karena ada sebuah quote Islami bahwa untuk menyampaikan sesuatu yang baik tidak perlu menunggu menjadi orang yang sangat baik.

Terdapat hadist Nabi “sampaikan dari ku walaupun satu ayat” dari hadist ini dirinya tergerak.

Sebelum naik mimbar, materi khutbah diserahkan terlebih dahulu kepada salah seorang Ustad RSKO Jakarta Ustad Syarifuddin Satar untuk dibaca, apakah materi dapat dikomsumsi oleh jamaah atau tidak ?

Ustad Syarifudin menjadi rujukan Dayat, karena Beliau memiliki pengetahuan tentang Ilmu Agama dan memahami rukun-rukun menjadi seorang Khotib. Sang Ustad percaya bila Dayat mampu dan bisa.

Dayat mencari bahan khutbah Sholat Jumat dari Nahdatul Ulama dan Khutbah Indonesia. Ustad Syarifuddin bertugas membaca draft khutbah dari awal sampai akhir, sekiranya ada yang kurang menurut Ustad Syarifuddin akan ditambahkan, jika ada yang salah akan dicoret.

Pada masa Pandemi Covid-19, Dayat acapkali berkhutbah dengan materi Pandemi Covid-19 dan bahaya Hoax. Menurutnya penggunaan medsos luar biasa saat ini dan banyak hoax yang beredar.

Dirinya menyampaikan materi bahaya Hoax di Khutbah Jumat karena banyak berita hoax di Whats Apps Group (WAG).

Ada sebuah moment yang membuat badannya bergetar ketika khutbah saat membacakan materi sebuah ayat QS. Al-Hujurat Ayat 6 ;

“Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu”

Dirinya ingin materi yang disampaikan tidak menoton dan simpel, sesuai keadaan sekarang. Ia berfikir saat ini kan Pandemi Covid-19, jadi materi ini dapat disampaikan dalam khutbah.

Pada masa Pandemi Covid-19, dirinya sebagai seorang Marbot Masjid RSKO Jakarta berinisiatif membuat marka-marka jaga jarak saat sholat berjamaah, menyediakan hand sanitizer dan hand wash dan peringatan untuk menggunakan masker.

_

2. Karir Hidayatullah di RSKO Jakarta dan Gerakan Sosial di Tempat Kerja

Pada akhir tahun 2002 Direktur Medik dan Keperawatan RSKO Jakarta, dr.Fidiansjah tertarik merekrut seorang Marbot yang bernama Hidayatullah (Dayat) sebagai asisten dengan status sebagai tenaga honor.

Beberapa tugasnya menjadi asisten dan operator saat dr.Fidiansjah menjadi narasumber dan penjaga laptop dr.Fidiansjah.

Kemudian pada tahun 2005 dirinya ditugaskan di Bagian Perencanaan RSKO Jakarta, lalu tahun 2007 bertugas sebagai Customer Service, Inventaris (2009 s/d 2010), Subbag Program Anggaran ( 2010 s/d 2019), Kasir (2019), Subbag Program Anggaran (2019 s/d sekarang).

Saat ini Dayat sudah berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sejak 2009. Ia memiliki gelar Diploma tetapi masih diakui dengan status SMA sebagai ASN.

Hal ini karena fakultas tempat dirinya kuliah D3 terakreditasi C, dimana syarat kampus diterima ijin belajar terakreditasi B.

Pada November 2012 dirinya bersama kedua orang temannya, Andri Mastiyanto dan Hani Titi Sari membentuk Gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta yang masih berjalan sampai dengan hari ini ( 9 tahun).

Hidayatullah bersama Andri M dan Hani Titi Sari mengagas Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta di tahun 2012 I Sumber Foto : dokpri

Gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta mengadakan gerakan pengumpulan Koin bagi adik-adik yang membutuhkan untuk menunjang kegiatan sekolah.

Setiap 3 bulan sekali, gerakan ini mengadakan Hari Perhitungan Koin yang diikuti oleh relawan ASN RSKO Jakarta yang ikhlas membantu. Para relawan RSKO Jakarta itu dipanggil dengan sebutan Coiners.

Para coiners dilibatkan dalam pengumpulan dan penghitungan Koin. Adapun celengan Koin Untuk Pendidikan saat ini telah tersebar di 20 titik (unit kerja) di RSKO Jakarta.

Gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta berafiliasi dengan Komunitas Coin A Chance dropzone DKI Jakarta.

Hasil perhitungan koin setiap 3 bulan sekali dikirimkan ke komunitas tersebut untuk dikelola. Untuk di Jakarta sendiri ada sekitar 20-an adik asuh Coin A Chance dropzone DKI Jakarta.

Pada masa Pandemi Covid-19, Gerakan Koin Untuk Pendidikan menyelenggarakan Hari Perhitungan Koin di bulan juni 2021 yang tidak ditujukan bagi adik asuh. Penggalangan dana ditujukan bagi seorang ASN RSKO bernama Rully Darmawan.

Penyerahan donasi 11 juta rupiah bagi Rully Darmawan I Sumber Foto : dokpri

Rully darmawan terdiagnosa Demam Berdarah dan terinfeksi Covid19. Kondisi kesehatan Rully memburuk sehingga dirawat di ICU. Total dana yang terkumpul untuk membantu perawatan Rully berjumlah 11 juta rupiah.

Pria Betawi ini juga menjadi salah-satu penggerak Nabung Untuk Qurban RSKO Jakarta yg baru terlibat 2020. Dirinya bersama Agus Darmawan & Syarifuddin Satar menggerakkan aksi baik ini. Kegiatan ini digagas oleh Yuniar Sukmawati & Sri Rahmah Zuriaty beberapa tahun sebelum Dayat terlibat.

Dayat menyampaikan kepada penulis, bahwa dalam hati terbersit menyentil dirinya sendiri “Ane ingin perbuatan baik itu menular, Kita menyicil motor/mobil bisa setiap sebulan, kenapa untuk qurban tidak mampu ! ”.

Pria keturunam Betawi ini di RSKO Jakarta merupakan sosok yang always dilibatkan dalam kegiatan keagamaan dan sosial yang secara resmi diselenggarakan oleh manajemen RSKO Jakarta.

_

3. Gerakan Sosial HIdayatullah Di Luar RSKO Jakarta

Kegiatan sosial lain diluar RSKO Jakarta yang dilakukan oleh Dayat, berawal ketika Adelio lahir (2016). Putranya tersebut mengidap syndrome yang langka Poland Syndrome dan keterlambatan berbicara plus berjalan.

Hidayatullah bersama Adelio putranya yang mengidap Poland syndrome I Sumber Foto : Hidayatullah

Poland syndrome adalah suatu kondisi yang menyebabkan kurangnya perkembangan otot pada satu sisi tubuh. Kondisi ini umumnya ditandai oleh kurangnya otot-otot dinding dada, serta jari-jari berselaput pada sisi tubuh yang sama.

Salah-satu platform kitabisa.com membantu menggalang dana untuk pengobatan Adelio untuk menssuport pemeriksaan medis dan kebutuhan selama hidup. Adelio mendapatkan donasi dari pengumpulan dana yang digagas kitabisa.com sampai hari ini sekitar Rp.429 juta.

Bagi Dayat ini jawaban dari ALLOH SWT atas cobaan yang diberikan, sekaligus ujian berikutnya dalam mengelola donasi bagi Adelio. Uang tersebut tidak sekaligus diterima Dayat, tetapi akan dicairkan sesuai klaim pelayanan medis yang diterima oleh Adelio.

Adapun layanan tersebut yaitu pemeriksaan gen ke Jerman, pemeriksaan darah ke layanan kesehatan, terapi bicara dan jalan, susu khusus, dan lain sebagainya.

Kondisi Adelio dan bantuan yang diberikan oleh orang banyak yang menjadi alasan Dayat tergerak ; “ya kepanggil hati nurani ini. Seadainya dibalik keadaannya ane seperti mereka tidak bisa minta tolong ke siapa pun kecuali kita. Empati, bagaimana pun hati nurani terpanggil melihat kisah kita dulu, bagaimana Adelio di ujung maut”

Pada 7 Juli 2017 Dayat dan Istri membentuk Gerakan Sahabat Adelio dengan program Sedekah Jumat Berjamaah yang merupakan cikal bakal Yayasan Raya Adelio Peduli. Gerakan Sahabat Adelio (2017 s/d 2019) dapat dilihat disini https://www.facebook.com/hashtag/sahabatadelio

Nama yayasan ini menggunakan nama anaknya Adelio dan Raia yang merupakan seorang anak berkebutuhan khusus. Raia merupakan anak dari temen Umi lestari (istri dayat) yakni Rinzani Adlerina.

Dayat merupakan salah-satu Founder yayasan Raia Adelio Peduli I Sumber Foto ; dokpri

Yayasan ini didirikan tahun 2019 oleh 5 orang yaitu : Umi Lestari, Hidayatullah, Rinzani Adlerina, Rucita Puteri, dan Eric Willianto.

Tujuan awal dari Yayasab Adelio Peduli berbagi kebahagian bersama adik berkebutuhan khusus lalu berkembang semenjak pandemi Covid-19 membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.Bagaimana yayasan ini berbakti bagi negeri dapat dilihat disini https://www.instagram.com/yayasanraiaadeliopeduli/

Sementara ini Kitabisa.com merupakan pendonatur utama dari Yayasan Raia Adelio Peduli (YRAP). Skemanya kitabisa.com menyerahkan dana ke YRAP kemudian YRAP yang mengelola kegiatan sosial.

Kitabisa.com percaya penuh ke YRAP bagaimana mengelola kegiatan. Platform ini bisa percaya karena YRAP dapat membuat RAB yang aplikatif, melaksanakan kegiatan dan sangat cepat memberikan laporan setelah kegiatan usai dilaksanakan.

Berbagai kegiatan sosial dikelola YRAP dari - kegiatan sosial yang dikelola Yayasan RA Peduli dari pembiayaan rutin galang dana Kitabisa.com setiap bulan bagi 11 (sebelas) anak kebutuhan khusus.

YRAP telah melaksanakan paket makanan bagi para driver online sebanyak 70 orang driver ojol I Sumber Foto : Hidayatullah

Selain itu YRAP telah melaksanakan pendistribusian paket makanan bagi para driver online dari kitabisa.com dan BTS Army Indonesia sebanyak 70 orang driver ojek online.

Di masa Pandemi Covid-19 juga mengirimkan paket sembako dari galang dana kitabisa.com bagi masyarakat yang terdampak covid-19 sebanyak 100 paket.

Sedangkan bagi para masyarakat yang isoman, YRAP mendistribusikan paket sembako yang berasal dari galang dana kitabisa.com sebanyak 40 titik seantero Bogor.

Pada saat pandemi Covid-19, Dayat juga terlibat sebagai voulenter mengirimkan oksigen bagi penderita Covid-19 yang isoman di rumah.Awalnya YRAP memiliki tabung oksigen sebanyak 2 tabung, saat ini sudah memiliki 3 tabung.

Tabung oksigen dan isinya dipinjamkan secara cuma-cuma untuk penderita Covid-19. Bahkan Dayat dan istri saat oksigen kritis ikut mencarikan oksigen sampai Citeurep.YRAP saat ini masih baru bergerak di daerah Jakarta dan Bogor.

Rencananya YRAP ingin melebar sayap ke daerah Tangerang dan Cianjur. Ada keinginan membuka open donasi, karena ditempat itu banyak orang yang butuh bantuan.

_ -_

Dayat menyebut kenapa beberapa gerakan sosial dimana dirinya terlibat banyak yang masih bisa bertahan (istiqomah) yakni kuncinya berkolaborasi, melakukan sesuai batas kemampuan serta selalu ingat menjadi orang Islam itu tidak hanya iman tetapi juga amalan.

Sosok Inspiratif berbeda dengan sosok berprestasi. Hidayatullah merupakan ASN Inspiratif karena aksi positif yang dia lakukan memberi dampak nyata dan dapat ditiru orang lain, karena apa yang dilakukannya bukan sesuatu yang berat seperti menabung coin, menabung qurban, mengantarkan donasi, dll.

Jalan hidup seseorang acapkali berliku, berkelok, cobaan, sukses dan bahagia. Jangan pernah melihat masa lalu orang karena setiap manusia bisa jadi pernah terpeleset. Lihat apa yang Individu itu lakukan saat ini.

“Heroes Among Us – Hidayatullah”

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Instagram I Twitter I Email: [email protected]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image