Kaum Milenial Hadir Merebut Makna Zaman
Eduaksi | 2021-08-26 21:59:50Jika diibaratkan air laut, belum bisa mengukur besarnya rasa syukur dan bangga yang dirasakan atas terciptanya karya ini. Karya yang lahir dari generasi bangsa Indonesia yang terkumpul dalam satu wadah dan diberi judul Menata Kata, Meniti Makna.
Torehan tinta ini terlahir atas keresahan yang dirasakan oleh para penulis dalam upaya menjawab tantangan zaman. Hal ini sebagai bentuk bahwa milenial punya peran dan tanggung jawab dalam membumikan kebermanfaatan bagi umat. Kami menyadari di dalam sebuah proses yang menghasilkan progres pasti terdapat sebuah evaluasi agar menjadi lebih baik lagi untuk ke depannya. Oleh sebab itu, sejatinya kesempurnaan hanya milik-Nya Yang Maha Suci. Dengan terbitnya sehimpun torehan tinta ini, tidak semua hal dapat penulis dan rekan-rekan deskripsikan dengan sempurna.
Bentuk Kehadiran Kaum Milenial
Lewat karya ini, kami berharap akan banyak manfaat yang dapat dipetik serta dapat meminimalisasi, bahkan menghilangkan rasa khawatir hilangnya jati diri, fungsi, dan eksistensi milenial dalam turut andil menjawab problematik zaman. Jangan sampai dengan tergerusnya zaman, ikut tergerus pula kemurnian dari tujuan dan eksistensi pergerakan milenial Muslim untuk umat yang selalu berpegang teguh pada landasan âAl-Qurâan dan As-Sunnahâ.
Semua makhluk yang berakal saat ini harus terus memupuk semangat untuk kokoh berdiri dalam berbuat kebaikan bermasyarakat (fastabiqul khairat). Sejatinya regenerasi itu ada, sebagai penerus dakwah yang berintelektualitas menjawab problematik zaman melalui pergerakan nyata. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kemajuan di masa yang mendatang.
"Spirit yang ingin disampaikan juga oleh buku ini adalah bahwa kaum muda tidak hanya menjadi pengekor generasi sebelumnya. Kaum muda punya daya untuk menjadi pemimpin di masa depan, bahkan pemimpin hari ini. Kaum muda memegang arah masa depan peradaban yang unggul dan gemilang. Namun, hal itu sekali-kali tidak akan tercipta dengan hanya berleha-leha. Perlu upaya ekstra untuk mencapai suatu hasil yang maksimal. Memperluas ilmu, meninggikan adab." Zamah Sari, M.Ag. Warek II Uhamka
Apresiasi Mereka tentang Buku Menata Kata, Meniti Makna
"Tangkapan-tangkapan yang sangat futuristik, bagaimana proses belajar sepanjang hayat harus dilakukan, membangun jejaring, berkerja sama dalam kelompok dengan tetap punya jati diri, sesuai dengan nilai-nilai luhur religiusitas yang diyakininya." Dr. Lelly Qodariah, M.Pd. Warek III Uhamka
"Buku yang ditulis aktivis IMM ini memberikan ruang bagi tumbuh kembangnya nalar intelektual maupun spiritual akan asumsi-asumsi positif dari ritme problem kebangsaaan, umat dan masyarakat. Kehadiran buku ini memberikan narasi akan harapan perjuangan dan pengorbanan para aktivis yang hidup di era revolusi industri 4.0. Tak hanya itu, buku yang telah ditulis oleh kalangan muslim milennial ini memberikan angin segar bagi eksistensi dimata public." Edi Setiawan, Wadek III FEB Uhamka
"Satu kata yang ingin saya katakan,â Mantab!â Kehadiran buku ini mencerminkan babak baru dari kesadaran aktivis muda milenial Muhammadiyah untuk mulai produktif menulis. Saya sangat mengapresiasi kawan-kawan yang tergabung dalam TamanHAM (Ikatan Mahasiswa Menulis Uhamka) yang memberikan wadah bagi mahasiswa Uhamka dan aktivis muda Muhammad-iyah lainnya untuk menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk karya tulis yang di bukukan dan diterbitkan." Hari Naredi, Wadek III FKIP Uhamka
"Penulisan buku ini meski memiliki keseder-hanaan, namun mampu menunjukkan otentisitas yang tampak pada akar ideologis dan turas (tradisi) yang kawan-kawan muda milenial TamanHAM yakini dan praksiskan. Ada refleksi, keresahan, ghirah, kreativitas imajinatif, kritik, dan harapan yang ingin dibangkitkan dan diperbaiki sebagai bagian tugas kaum muda aktivis dan pengerak perubahan. Melalui penekanan tulisan terhadap Refleksi Kaum Milenial Muslim; Tugas Kaum Milenial; dan Gerakan Literasi Kaum Milenial, maka buku ini dapat diartikan sebagai gerakan kreatif kawan-kawan muda milenial TamanHAM dalam mengambarkan harapan dan pentingnya melakukan transformasi literasi kepada kalangan milenial." Rifma Ghulam Dzaljad, Wadek II FISIP Uhamka
Identitas Buku
Judul: Menata Kata, Meniti Makna
Penulis: Aisyah Syahfitri Oktaviani, Ahmad Soleh, Annisya Kurniasih, dkk
Editor: Aisyah Syahfitri Oktaviani
Layout: Ahmad Soleh
Penerbit: Irfani
ISBN: 978-623-96778-2-4
Cetakan pertama, April 2021
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.