Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ali Efendi

Nikmati Kesegaran Es Dawet Siwalan Paciran LA

Kuliner | 2022-05-09 17:22:52
Dari arah kiri: Pohon Siwalan, Buah Siwalan, Es Dawet Siwalan, Isi Buah Siwalan, Gula Jawa, dan Warung Es Dawet Siwalan di Panturan Paciran Lamongan

Berbicara budaya Indonesia tidak akan pernah habis-habisnya, sebagai negara multikultural dengan basis suku bangsa, etnis, dan agama yang berbeda-beda telah melahirkan beragam cipta, karya, dan rasa. Hasil budaya suku bangsa, etnis, dan agama dapat dirasakan oleh masyarakat sebagai salah satu identitas bangsa Indonesia.

Di antara sekian hasil budaya bangsa Indonesia adalah terkait dengan makanan dan minuman atau masak-memasak. Kuliner sebagi salah satu hasil kebudayaan suku bangsa dan etnis yang bisa dinikmati oleh suku suku bangsa dan etnis lainnya. Kuliner juga berkaitan dengan minuman khas, jadi minuman menjadi bagian hasil budaya yang dirasakan oleh masyarakat setiap hari.

Es Dawet merupakan salah satu jenis kuliner yang sangat disukai oleh masyarakat, setiap daerah memiliki keunikan dengan rasa khas masing-masing. Ada bebera jenis Es Dawet, di antaranya; Dawet Ayu, Dawet Batil, Dawet Ireng/Cao, Dawet Jabung, Dawet Semarangan, Dawet Siwalan, Dawet Telasih, Dawet Isi Beras, Dawet Ijo, dan lain sebagainya.

Es Dawet Siwalan Khas Paciran

Kecamatan Paciran salah satu wilayah Lamongan yang terletak di Pantai Utara (Pantura) Jawa diberi karunia oleh Allah berupa pohon Siwalan, salah satu pohon yang membawa berkah bagi masayarakat desa dan sekitarnya. Pohon siwalan tumbuh di wilayah Desa Paciran, Desa Sumurgayam, Desa Sendangagung, dan sebagian di Desa Kandangsemangkon.

Siwalan merupakan pohon sejenis pohon kelapa tanpa cabang, batangnnya menjulang tinggi dengan multi manfaat. Siwalan termasuk salah satu jenis pohon purba karena populasi pertumbuhannya sangat lama dan termasuk jenis pohon langkah, serta terancam punah. Karena lokasi dan area tempat tumbuh pohon siwalan saat ini digunakan untuk perumahan penduduk dan kawaan industri yang berkembang di Pantura Lamongan.

Pohon siwalan sebagai pohon multi manfaat, seperti; batang pohon (kayu), daun (lontar), buah (siwalan), isi cairan berupa minuman, legen, olahan legen dimasak agak cair menjadi sirup atau juroh (manisan untuk membuat dawet), dan yang dimasak padat menjadi Gula Jawa Merah, serta sampah daun lontar bisa dimanfaatkan untuk pengolahan hasil laut.

Hasil pohon siwalan berupa buah ental (buah siwalan) dan legen yang diolah menjadi juroh (manisan) sebagai bahan dasar membuat ES Dawet Siwalan. Juroh diberi irisan buah Nangka untuk menambah sedap, buah siwalan diiris kecil-kecil, ditambah santan kelapa agak kental, dan es batu secukupnya. Semua bahan dicampur dan diaduk hingga merata antara santan dan juroh, maka es dawet siwalan khas Pantura Paciran, Lamongan siap untuk disuguhkan.

Es Dawet Siwalan biasanya dinikmati bersama dengan jajanan khas Panturan Paciran, Lamongan berupa jumbreg (semacam terompet dari daun lontar siwalan). Terbuat dari tepung beras dicampur dengan juroh (manisan), selain rasanya enak dan manis, serta bentuknya unik. Selain itu, minuman legen siwalan yang manis dan sedia juga rujak buah khas Paciran untuk dinikmati di tempat, sedangkan untuk oleh-oleh yang bisa dibawa pulang Guja Jawa Siwalan dan Terasi Asli dari Ebi (rebon) khas Paciran.

Menikmati Es Dawet Siwalan

Tidak sulit untuk mencari tempat menikmati kesegaran kuliner Es Dawet Siwalan khas Pantura Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Jalur utama di wilayah Jawa bagian utara yang dirintis oleh Herman Willem Daendels pada km 70, tepatnya di Desa Paciran. Di sepanjang jalan raya berdiri warung-warung sederhana yang menyediakan Es Dawet Siwalan.

Warung-warung jualan Es Dawet Siwalan setiap hari selalu ramai dikunjungi pelanggan setiap hari. Terutama di waktu liburan lebaran (Idul Fitri), liburan sekolah, dan hari-hari libur lainnya. Tempatnya mudah dijangkau dengan kendaraan roda empat dan harganya bersahabat.

Tempatnya juga dekat dengan Wisata Bahari Lamongan (WBL), Goa Maharan dan Kebun Bitang Lamongan (Mazola), dan Hotel Tanjung Kodok, serta wisata relegi Sunan Drajat dan Sunan Sendangduwur. Apabila berlibur dan melewati jalur Pantura Paciran, maka sempatkan mampir untuk merasakan nikmatnya Es Dawet Siwalan khas Paciran. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image