Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lin Lin

Soal Gender, Mahasiswa Undip Ajak Perempuan Desa Berdaya

Eduaksi | Monday, 09 Aug 2021, 13:12 WIB

Universitas Diponegoro tetap melangsungkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) dengan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di daerah masing-masing dengan mengusung tema “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)”.

Meskipun demikian Kuliah Kerja Nyata Kali ini masih memiliki tujuan yang sama yaitu pengabdian kepada masyarakat sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) dilaksanakan mulai tanggal 30 Juni-12 Agustus dengan total waktu 45 hari dilaksanakan mahasiswa Undip di berbagai daerah di Indonesia dan salah satunya berada di Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Perempuan merupakan kunci keberhasilan negara dalam membumikan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDg'S). Perempuan memiliki peran yang penting dalam setiap aspek kehidupan tidak terkecuali kehidupan berpolitik. Perempuan Indonesia tertinggal didalam kehidupan publik hingga politik, kesenjangan gender yang muncul dalam indikator sektor sosial menjadi sebuah tantangan berskala lokal dan nasional. Strategi pembangunan pemberdayaan perempuan dapat dilakukan dengan pengarusutamaan gender, implementasinya melalui prinsip kesetaraan dan keadilan gender harus menjadi dasar dalam setiap kebijakan dalam pembangunan.

Pengarusutamaan Gender sendiri merupakan strategi untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender melalui kebijakan, program, dan kegiatan yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan serta permasalahan laki-laki dan perempuan dalam proses pemantauan dan evaluasi dari seluruh aspek kehidupan dan pembangunan. Proses pengarusutamaan gender sebagai suatu strategi untuk mencapai suatu kesetaraan gender dan keadilan gender yang termuat dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional.

Kesetaraan Gender dapat dimaknai sebagai kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan dan hal tersebut pastinya untuk melahirkan sebuah keadilan gender.

Di tempat saya tinggal Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang masih banyak perempuan yang kurang memahami pentingnya kesetaraan gender. Tidak lain masih terdapat kesenjangan gender antara laki-laki dan perempuan. Di dalam politik, penting keterlibatan semua warganegara baik laki-laki maupun perempuan. Isu gender merupakan suatu isu yang menuntut keadilan konstruksi sosial maupun kultural antara kaum laki-laki dengan perempuan. Dalam tuntutan konstruksi ini, keseimbangan fungsi, status, dan hakekat antar jenis kelamin diharapkan dapat direalisasikan.

Oleh karena itu Mahasiswa Undip Alvi Sinthya (21) membantu membangun kesetaraan gender terutama dalam kehidupan berpolitik melalui edukasi serta mengajak perempuan Desa Kemambang untuk berdaya sesuai dengan kepakaran masing-masing.

Program edukasi kesetaraan gender dalam kehidupan berpolitik ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2021. Program diikuti oleh masyarakat Desa Kemambang terkhusus ibu-ibu. Namun sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya yaitu menempel poster kesetaraan gender dan pengarusutamaan gender di tempat strategis yaitu di pos kampling dan juga membagikan stiker berisi ajakan untuk menjadi wanita hebat dengan adanya kesetaraan gender.

Diharapkan dengan adanya program ini perempuan lebih berdaya sesuai kepakaran masing-masing. Tidak lagi boleh ada kesenjangan gender antara laki-laki dan perempuan dalam segala aspek kehidupan. Perempuan juga dapat menyampaikan aspirasi mereka dan menuntut hak-hak mereka sebagai perempuan tanpa menunggu dan dinomor duakan. Maka ajakan menjadi Wanita hebat bukan lagi hal yang kustahil dilaksankan apabila kita bersama-sama membangun kesetaraan gender sejak dini. Kita dapat bersama-sama mendukung satu sama lain guna mewujudkan kesetaraan gender.

Penulis : Alvi Sinthya

DPL : Agus Naryoso, S.Sos., M.Si.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image