Belajar dari Ayam
Sastra | 2022-05-07 18:04:48Bel pergantian jam pelajaran terdengar. Guru keluar kelas, siswa mulai riuh, sambil menunggu guru mata pelajaran berikutnya yaitu Bahasa Indonesia. Anak-anak duduk kembali di tempatnya masing-masing.
“Assalamualaikum!”
“Selamat pagi anak-anak!”
Anak-anak pun bersahutan menjawab salam dari Ibu Kinan.
“Anak-anak hari ini kita ke materi baru yaitu cerita fabel” Jelas Ibu Kinan
“Ada yang tahu apa itu cerita fabel?”pancing Bu Karin untuk mengingatkan anak-anak materi yang akan dipelajari.
“Cerita tentang binatang Bu!” serempak anak-anak menjawab
“Ya benar cerita tentang binatang, biasanya binatang apa saja yang sering diceritakan?”
Anak-anak berebut menjawab dengan mengacungkan tangannya. Dengan sabar Ibu Kinan mengatur anak-anak bergantian menjawab.
“Kancil dan buaya Bu!”jawab Dio
“Harimau,semut, gajah Bu!”jawab siswa yang lain
“Ada juga srigala Bu!”sahut siswa yang lain
“Semua jawaban kalian benar!” tegas Bu Kinan
“Anak-anak dalam cerita fabel, tokohnya adalah binatang yang menggambarkan karakter manusia. Kita dapat mengambil pelajaran dari setiap hewan yang ada dalam cerita fabel tersebut.”
Anak-anak dengan serius menyimak dan mencatat penjelasan Bu Kinan.
“Contohnya kancil, karakter apa yang bisa kita contoh?”
“Cerdik dan pintar Bu!”
“Kalau kura-kura, apa yang bias kita contoh?”
“Sabar Bu!”
“ Dan masih banyak lagi hewan-hewan lain yang ada dalam cerita fabel. Salah satunya adalah ayam. Tentu kalian semua tahukan hewan ayam?”
“Tahu Bu!”
“Anak-anak dari cerita hewan itu bisa kita contoh hal-hal yang positif, hal-hal yang baik. Dan kita hindari hal yang negatif”
“Hal-hal positif yang bisa kita contoh dari ayam, pertama adalah selalu bangun pagi. Ada ungkapan bila bangun siang, rejekinya dipatok ayam. Apalagi bagi kalian sebagai pelajar tentu harus selalu bangun pagi. Bila tidak kalian akan terlambat ke sekolah.”
“Hal kedua yang bisa kita contoh, induk ayam bila selesai menetaskan telur-telurnya, sangat menjaga anak-anaknya. Bila ada yang mengganggu anak-anaknya, induknya akan mematuk.Itu menunjukkan kasih-sayang seorang ibu dalam melindungi anak-anaknya.”
“Selain hal yang positif, ternyata ada hal negatif dari karakter ayam. Anak-anak ada yang tahu tidak, hal negatif apa itu?”
“Gak tahu Bu!”
“Induk ayam setelah bertelur akan mengeluarkan suara dengan berkokok sangat lama. Itu menunjukan orang yang sombong. Baru punya satu prestasi sudah berbicara ke banyak orang.”
Kesimpulannya kita belajar bukan hanya dari sesama manusia tetapi juga dapat belajar dari yang ada di sekitar seperti kepada hewan dan tumbuhan.
Pondok Ranggon, 7 Mei 2022
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.