Hikmah di Balik Pandemi
Eduaksi | 2021-08-01 10:45:54Pandemi Covid-19 sudah berlangsung setahun lebih, dan telah memaksa masyarakat untuk hidup dengan tatanan baru harus selalu menerapkan prokes 5M : Mencuci tangan, Memakai Masker, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobiltas.
Keadaan tersebut membuat berbagai sendi kehidupan terhambat geraknya tidak leluasa mengadakan berbagai kegiatan seperti dalam kondisi normal.
Dalam dunia Pendidikan juga berdampak dalam berubahnya sistem pembelajaran dari daring menjali luring. Otomatis para guru yang biasanya menyampaikan pelajaran secara tatap muka harus mampu beradaptasi dengan model pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Dalam situasi tersebut ternyata banyak hal yang bisa dimanfaatkan oleh para guru, termasuk seperti yang dilakukan oleh guru MTsN 3 Bantul DIY, Sutanto dengan semakin suntuk menekuni hobinya menulis.
Sebenarnya sejak lama Sutanto bermimpi untuk dapat mewujudkan tulisan menjadi sebuah buku, namun belum menemukan jalan.
Bersamaan dengan pandemi, di pertengahan Maret 2020 dia mulai bergabung dengan Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati.
Progres yang dialami Sutanto termasuk bagus, karena sampai dengan saat ini telah berhasil membuat buku solo, buku pertama âAnggrek Vanda untuk Bundaâ (kumpulan 10 cerita anak), buku kedua âNada-nada Cinta (kumpulan 52 puisi), buku ketiga âPahlawan Ketapelâ (kumpulan 15 cerita anak), buku keempat âRangkaian Kata Sarat Maknaâ berupa kumpulan 333 pantun, buku kelima âBurung Berhati Emasâ berupa buku kumpulan fabel, buku keenam âUntaian Kata Penuh Maknaâ (kumpulan 222 pantun), buku ketujuh âPak RT Menjadi OTGâ (True Story).
Buku-biku termasuk mendapat apresiasi berbagai kalangan mulai dari para pejabat dosen, pengawas, guru.
Ketua tim penggerak PKK Kabupaten Bantul yang juga istri Bupati Bantul,Hajjah Emi Masruroh mengapresiasi buku buku Solo yang berjudul Pak RT menjadi OTG dan dan burung berhati emas. Menurut Emi, âPak RT Menjadi OTGâ bisa menggambarkan pengalaman seseorang warga yang pernah terpapar covid 19 sehingga dapat sebagai bacaan yang berguna bagi masyarakat untuk untuk dapat memberikan gambaran tentang kehidupan di Shelter.
âUntuk buku fabel, saya sangat senang karena bisa membantu saya bila suatu saat bercerita di kalangan anak di Bantul,â ujar Emi.
Dosen Ilmu Bahasa dan Budaya Universitas Gadjah Mada, Dr. Suhandano, MA mengapresiasi buku yang berjudul Pahlawan ketapel. Menurutnya buku tersebut sangat positif terutama untuk para pendidik dan juga anak-anak terutama tingkat dasar untuk bisa mengambil pelajaran dari cerita cerita yang mengandung karakter.
âBuku ini sangat komplit, ada cerita yang berlatar belakang tentang pramuka, suasana pedusunan, pantai, tempat wisata, seni tradisional dan juga covid-19,â tandasnya.
Sementara pengawas SMP Dikpora Gunungkidul, Bonija, M.Pd.I mengaku senang dengan buku yang berjudul âUntaian Kata Penuh Maknaâ yang berisi kumpulan 222 pantun. Menurutnya terdapat dua hal dalam buku itu, yaitu yang tersurat berupa keindahan wisata dan pusat kuliner di DIY, sedangkan yang tersirat berupa ajaran perilaku baik yang bisa membentuk karakter seseorang.
âBuku ini sangat cocok dibaca karena di dalamnya terkandung karakter-karakter baik arif dan bijaksana. Semua ada dalam buku ini,â terang Bonija.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.