Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

Kisah Mualaf Jerry D Gray, Mantan Tentara AU Amerika

Info Terkini | 2021-07-25 05:34:53
Arsip Foto Kajian Tabligh Akbar Bedah Buku Menanti Kehancuran Amerika dan Eropa Ahad, 4 Januari 2009 di Masjid Al Azhar Kemang Pratama Bekasi Kota dengan Pembicara: KH. Dr. Farid Ahmad Okbah, Lc, M.Ag (Da'i Internasional dan Direktur Utama Yayasan Islamic Center Al Islam Pondok Melati-Pondok Gede Kota Bekasi) dan Mr. Djerry D Grey (Mantan PILOT USA)

*Renungan: Mr. JERRY D GRAY (Penulis Buku, Muallaf ex USA Navy)*

Dikisahkan Oleh:

*Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I*

Sejak kecil sampai sebelum pergi ke Arab, saya tidak pernahbertemu Muslim, mendengar suara adzan atau pun melihat masjid. Meskipun demikian saya berkeyakinan bahwa Yesus bukan anak Tuhan. Pada usia 12tahun saya sudah berpikir tentang Tuhan. Umur 14, sudah mulai malas kegereja.

Saya malas pergi ke sana karena tempat itu tidak dapat menghilangkandahaga saya tentang Tuhan. Saya bosan setiap kali datang selaludisuguhi dengan banyak ucapan haleluya. Padahal yang saya butuhkanadalah pencerahan siapa itu Tuhan dan kejelasan misi hidup saya didunia ini untuk apa.

Saya percaya adanya Tuhan dan mau masuk surganya Tuhan. Tapi dari agamaini saya mencium something wrong karena saya harus meyakini Yesus sebagai anak Tuhan. Untung saja nenek di rumah sering banyak cerita tentang Tuhan, sehingga saya lebih suka mendengarkan nenek. Selama sayabelajar agama kepadanya, ia tidak pernah bilang bahwa Yesus adalah anakTuhan. Namun sebaliknya, di gereja saya selalu disalahkan, karena tidakmau mengakui Yesus sebagai anak Tuhan.

Kalau Yesus menjadi anak Tuhan, mengapa Musa, Ibrahim dan Adam tidakmenjadi anak Tuhan? Padahal, kalau mau, justru Adamlah yang palingberhak menjadi anak Tuhan karena dia tidak punya ibu dan bapak.Keyakinan saya bertambah setelah membaca kisah Musa yang memaksa inginmelihat Tuhan.

Musa akhirnya dibolehkan melihat sedikit cahaya Tuhan dari gununggranit yang sangat gelap. Baru saja merefleksikan sedikit cahaya Tuhan, langsung gunung itu goyang-goyang dan sangat menyilaukan, Musa punpingsan. Berdasarkan kisah itu, kalau benar Yesus anak Tuhan, pasti orang yang melihat Yesus bakal mati atau pingsan. Ini kan tidak,berarti Yesus bukanlah anak Tuhan!

*Hampir Nangis*

Saya selalu berdoa agar saya diberi petunjuk yang benar tentang Tuhan. Usai mengikuti wajib militer di angkatan udara, saya ditawari menjadimaintenance pesawat pribadi Raja Fadh di Jeddah, Arab Saudi. Saya tolakkarena saya takut dibunuh orang Islam. Lebih baik saya menganggur.

Saya tinggal di dalam mobil di ujung satu dermaga di Hawaii. Setiaphari mancing. Bila dapat ikan, saya makan, bila tidak saya kelaparan. Paling hanya minum dari kran air putih yang ada di situ.

Enam bulan begitu terus. Pernah tiga hari berturut-turut saya tidakmakan sama sekali, hanya minum saja karena tidak dapat ikan. Tapi sayatidak mau bunuh diri. Saya menangis, memohon, agar Tuhan memberikanjalan keluar.

Namun tawaran tersebut datang lagi. Saya mengira Tuhan telah marahkepada saya. Karena saya tidak mendapatkan pekerjaan lain, malahdisuruh ke Arab. Akhirnya teman memberikan saran kepada saya untuk menerima tawaran itu. Saya pun berangkat ke sana.

Di Jeddah saya melihat kejadian-kejadian yang sangat luar biasa, yangsangat berbeda dengan bayangan saya sebelumnya. Ternyata orang Islambegitu taat kepada Tuhannya dan baik kepada saya. Ketika mendengaradzan mereka langsung meninggalkan aktivitasnya untuk segera shalat.

Begitu juga ketika saya ke toko emas. Saya dengar adzan. Pintu toko emas terbuka. Padahal di toko tersebut tidak ada orang. Siapa pun yangberniat mencuri emas, akan sangat mudah mengambilnya. Tapi kok ini dibiarkan? Saya berdiri saja di depan toko itu menunggu penjual emasmuncul.

Setelah adzan, jalanan mendadak sepi dari lalu lalang manusia. Penjaga keamanan tidak ada. Paling sekali-kali saya melihat polisi menegurbeberapa orang yang sedang lewat untuk segera shalat.

Tak lama kemudian, pemilik toko itu datang dan berkata “Mengapa tidak masuk?” Saya jawab, “Tidak mau”. “Kenapa tidak mau?” tanyanya. “Saya takut disangka maling, nanti tangan saya dipotong,” jawab saya karenasetahu saya orang yang mencuri tangannya akan dipotong. Biasanya orangbule yang datang ke Jeddah diundang untuk menyaksikan pemotongan tanganbagi pencuri setiap Jum'at siang.

“Masuk saja, karena semua ini adalah Alloh yang punya, bukan punyasaya,” kata pemilik toko itu. “Apa pun, kamu perlu, ambil! Mungkin kamu lebih membutuhkan itu daripada saya?” lanjutnya. Ia mengatakan bahwa semua itu milik Alloh dan akan kembali kepada Alloh.

Saya terharu dan mau menangis mendengar ucapan yang tulus itu. Saya sangat ingin punya iman seperti itu. Dengar adzan dia shalat. Orang maumengambil atau tidak mengambil hartanya, dia tidak ada masalah. Yang penting ketika Alloh menyuruh shalat dia berangkat shalat dan semua hartanya itu dia pasrahkan kepada Alloh.

*Masuk Akal*

Peristiwa itu membuat saya jadi tertarik untuk mengetahui agama Islam lebih lanjut. Saya jadi banyak diskusi tentang Islam. Termasuk dengan Ahmad, salah seorang anggota Angkatan Udara Arab Saudi. Saya diberinya Alquran dengan terjemah bahasa Inggris.

Ia tunjukkan ayat yang menyatakan Isa anak Maryam adalah hamba dan utusan Alloh, bukan anak Allah. Ahmad menyebut Isa itu adalah nama laindari Yesus, sedangkan Maryam sebutan lain dari Bunda Maria.

Kurang lebih tiga ayat saya baca. Saya tidak kuat lagi meneruskan membacanya, karena saya mau menangis. Saya tidak mau menangis di depan orang. Saya sangat yakin, inilah jawaban dari Tuhan. Rupanya saya disuruh ke Jeddah itu bukan karena Tuhan marah, tapi karena Tuhan mengabulkan doa saya.

Kemudian temannya Ahmad, yang bernama Rosyid datang ke rumah. Diamemberi tahu bahwa di salah satu masjid di Jeddah malam itu dimulai lagi sekolah Islam yang menggunakan bahasa Inggris.

“Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang Islam datanglah ke masjidtersebut, nanti saya antar,” kata Rosyid. Di sekolah itu terjadilah diskusi. Hati saya berdecak kagum. Luar biasa, pintar sekali guru ini.Semua yang dia katakan masuk akal. Argumennya begitu spiritually and lightening.

Dia mengatakan bahwa Tuhan itu satu bukan tiga, semua adalah ciptaanTuhan dan bergantung kepada Tuhan. Tuhan tidak beranak tidak pula punya orangtua. Tidak ada yang dapat menyerupai Tuhan. Serta manusia hidup didunia ini untuk mengabdi kepada Tuhan saja. Belum satu jam pun diskusi, sebenarnya hati saya sudah menerima Islam. Hanya saja saya belum mau menyatakan pada guru.

Malam itu saya tidak bisa tidur. Terus merenungkan ucapan guru. Akhirnya di hari ketiga saya putuskan masuk Islam. Saya ucapkan duakalimat syahadat. Setelah itu guru berdiri dan cium pipi kanan kirisaya. Guru mengajak semua orang yang ada di situ antre untuk cipika-cipiki saya. Saya kaget mendapat perlakuan itu. Kemudian saya mengerti bahwa itu adalah ungkapan senang luar biasa dari sesama Muslim.

*Biodata*

Nama : Jerry Duane Gray

Nama Panggilan Sekarang setelah Islam: Abdurrahman

Lahir : 24 Sept 1960 di Wiesbaden, Jerman. Umur 3 tahun pindah ke Amerika

Pendidikan : Insinyur Penerbangan Universitas Hawaii, Amerika.

Mualaf : Masuk Islam dan naik haji (1984)

Istri : Ratna Komala (orang Garut, Jawa Barat)

Anak : Adam Kusuma Gray

Pengalaman Kerja

1978-1982 : Angkatan Udara Amerika Serikat.

1982-1984 : Maintenance pesawat pribadi Raja Fadh di Jeddah, Arab Saudi.

1978-1984 : Mendapat 30 ijazah menyelam dan instruktur selam internasional.

1985-kini : Pindah ke Jakarta. Wartawan lepas, membuat foto/video pemandangan bawah laut, dan penulis buku terutama *Buku Rasululloh is My Doctor* (Pengobatan Thibun Nabawi), Terbitan: Gema Insani Press, Jakarta.

Created By:

*Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I*

(Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Alumni 212) *

* Baca juga info ini;

*Autobiografi Bernardus Doni Alias Abdul Jabbar Mantan Misionaris Katholik:*

http://bintangempat.com/2019/10/autobiografi-bernardus-doni-alias-abdul-jabbar-mantan-misionaris-katholik/

*Catetan:*

Tiadalah semua itu memang sudah menjadi kehendakNya.. Hidayah itu memang tidak datang dengan sendirinya tanpa adanya usaha.. kau sekarang adalah saudaraku, Abdurrahman.., Ahlan wa Sahlan..., Subhanalloh ..

Hanya orang yang mau berpikir yang akan mendapatkan hidayah.., MAHA BESAR ALLOH..., ALLOHU AKBAR...(*)

Hasbunalloh Wani'mal Wakil Ni'mal Maula Wani'man Nasir.

Artinya: " Cukuplah Alloh sebagai tempat bagi Kita, sebaik-baik pelindung dan penolong terbaik bagi Kita ".

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image