Sajak: Persepsi Rasa
Sastra | 2021-07-20 22:34:22Persepsi Rasa
Di masa pandemi
Aku datang ke warung kopi
Kutanya sama si penjual;
"Bagaimana kabar kopi hari ini?"
"Dari segi apapun, kopi tetaplah kopi, yang membedakannya hanya puisi. Soal rasa tergantung situasi; hujan dan senja kerap merubah persepsi."
Katanya.
-Riau,2021
***
Sesingkat Itu
Kabar dan kabar silih berganti
Pagi menebar kabar bahagia
Siang menyinari kabar luka
Malam mengheningkan duka
Hidup ini singkat
Hidup ini penuh sekarat
Yang dekat menjauh
Yang jauh enggan merapat
Yang pergi terkadang kembali
Yang kembali akan berangkat lagi
Datang dan pergi menghiasai hari
Di tutupi bait 'innalilahi'
-Riau,2021
***
Selimut Ketakutan
Malam datang menerjang
Membuat mata terbayang-bayang
Pagi belum kunjung datang
Gelap seram siap menerkam
Selimut tebal tak mampu menghalau
Rasa takut bertambah kacau
Burung hantu terbang berkicau
Badan mengigil hati pun risau
-Riau, 2021
***
Kisah Sebelum Tidur
Rokokku habis
Kopiku tandas
Dompetku tipis
Handphone-ku senyap
Kawan telah pergi ke alam mimpi
Gebetan tak kunjung menghampiri
Malam semakin larut
Katak semakin mencarut-marut
Kupergi ke kamar tidur
Menyapa bantal di atas kasur
Lampu kumatikan
Mata terpaksa kulelapkan
"Selamat tidur"
-Riau, 2021
***
Kasur Dipan Merintih
Kasur tua tempat rebahan
Ia berbunyi dengan rintihan
Seperti menangis terdengar kesedihan
Digerogoti rayap di kaki dipan
Kasur dipanku
Cukup badanku saja yang menua
Kamu jangan
Jika badan ini lelah
Padamu kumengukir tangisan
-Riau, 2021
***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.