Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image SUGENG

Pengen Sukses Jualan Rumah? Yuk Pahami Ini Sebelum jadi Marketing Properti

Eduaksi | Friday, 09 Jul 2021, 18:55 WIB
Ilustrasi. (Foto; SG)

JAKARTA, Retizen - Siapa sih yang tak mau jadi seorang miliader, pengen sukses jualan rumah? Sebelum jadi marketing properti, sebaiknya pahami dulu tugas dan tanggung jawabnya pada profesi disektor ini.

Pasalnya, melalui marketing properti itu sangat menentukan uang ratusan juta bahkan hingga milyaran apakah sudah benar menentukan investasi. Jika tidak, nasib uang itu bakal raib atau bahkan menjadi korban penipuan. Nah oleh sebab itu, sebelum beli rumah sebaiknya pahami dulu tugas marketing properti.

BACA JUGA: Cari Cuan Di Tengah PPKM Darurat? Begini Caranya!

Seorang marketing properti memiliki tugas atau berperan sebagai mediasikan pembeli dan penjual. Menjadi pemandu saat pembeli bertemu penjual hingga proses transaksi. Selain itu, marketing properti juga wajib memberikan informasi aktual seputar kondisi dan harga pasaran properti kepada klien.

Memberi saran kepada penjual seputar penjualan rumah yang efektif memikat hati pembeli. Tips ini selain menjadi pengalaman yang bermanfaat untuk calon konsumen properti juga harus dipahami bagi pengembang perumahan. Yuk seperti apa mengenal marketing properti, simak ulasannya sebagai berikut;

BACA JUGA: Cara Pengajuan KPR Agar Dapat Stimulus Properti

1. LATAR BELAKANG

Menjadi marketing properti, akan lebih meyakinkan jika ingin melengkapi pengetahuan seputar sejarah dimana lokasi properti tersebut dibangun, kondisi masyarakat setempat dan apa yang akan terjadi ke depannya jika klien membeli properti yang ditawarkan.

Langkah Ini seperti berawal dari lidah yang mampu menjelaskan beragam jenis properti developer yang merancang bangunan tidak seperti menjatuhkan biji padi di sembarang tempat, tetapi lebih mempertimbangkan bermacam keuntungan didapatkan jika klien pada akhirnya deal untuk membeli properti tersebut.

2. VISUALISASI

Selanjutnya, dalam memprospek klien, akan lebih baik jika tidak datang dengan tangan hampa atau modal bicara saja (meski ini juga tidak salah). Klien butuh sesuatu yang riil dan jelas. Misalnya, bisa membawa visualisasi atau gambaran unit properti yang ditawarkan sehingga klien bisa menangkap secara langsung dan menjawab dengan yakin iya atau tidaknya.

BACA JUGA: Kementerian ATR/BPN Percepat Implementasi UU Cipta Kerja

3. DETAIL PRODUK

Dengan gaya persuasif yang mumpuni, sampaikan detil kelebihan properti yang ditawarkan kepada klien. Diantaranya seperti, unit dekat dengan akses jalan raya, dekat dengan shopping centre, pusat fitness, gym, memiliki view yang menarik, dekat dengan perkantoran dan bisa dibeli dengan harga terjangkau meski dilengkapi dengan segudang fasilitas.

4. KONSEP

Langkah kemudian yaitu membuat konsep dan tema bangunan yang dipahami konsumen. Pada dasarnya, konsumen ingin dipahami. Penjual yang baik adalah penjual yang seolah tahu apa yang diinginkan dan ada dalam benak konsumen.

Semisal, lengkapi unit dengan ventilasi yang tepat, buat unit senyaman dan se-up to date mungkin, memiliki view yang menarik dan sebagainya yang intinya jika ditambah dengan sesuatu itu maka klien akan lebih excited.

5. PEMBAYARAN

Selain itu, cara pembayaran yang mudah juga menjadi pertimbangan tersendiri. Di jaman modern ini, intinya konsumen suka yang praktis, praktis, dan praktis. Pilihlah cara bayar yang tidak menghabiskan waktu konsumen.

Konsumen yang sedang sibuk akan cenderung enggan membeli produk atau barang yang menghabiskan waktunya. Pastikan konsumen bisa membayar hanya dengan duduk, diam dan mengoperasikan gadget. Sebagai konsumen tentulah tidak boleh lupa meminta bukti hitam diatas putih apalagi harga properti bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran Rupiah.

BACA JUGA: Tips Proses BaliK Nama Sertifikat Secara Mudah

6. PROMOSI

Tips selanjutnya adalah media promosi yang up to date. Sekali lagi, konsumen ingin dimengerti. Jangan biarkan diri terjebak untuk memasang iklan konvensional dengan biaya yang mahal. Lakukan promosi secara offline dan online sekaligus sebab saat ini 60% waktu yang dimiliki oleh penduduk di dunia adalah berselancar di dunia maya.

7. OPEN HOUSE

Tahap selanjutnya yaitu mengikuti open house. Banyak peminat properti yang mencari produk baru dengan cara hadir di acara open house. Selain itu, juga bisa melakukannya untuk mengetahui lebih jauh apa yang sedang diincar oleh para konsumen saat ini dan juga untuk menawarkan produk baru.

8. CALLING

Cara pamungkas dari tips ini adalah memfollow up dengan cara calling. Pembeli akan merasa lebih diapresiasi jika pihak developer marketing melakukan follow up dengan cara call back.

Jika klien mengatakan akan mempertimbangkan lebih dulu saat prospek berlangsung, maka beri jeda waktu bagi mereka untuk berpikir dan hubungi mereka di lain hari. Nah seperti itulah menjadi marketing yang profesional, smoga tips ini bermanfaat ya. Selamat mencoba!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image