Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Bambang

Tiga Jalan Masuknya Syaitan

Eduaksi | 2021-07-05 21:40:28

Syaitan merupakan musuh yang nyata bagi kaum mukminin. Karena syaitan sudah berjanji kepada Allah Ta'ala akan menyesatkan manusia. Janji syaitan ini diabadikan dalam Al Qur'an surat Al-A’raf :16-17

Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. [Al-A’râf/7:16-17]

Karena syaitan sudah berjanji akan menyesatkan manusia dari jalan yang diridhoi Allah Ta'ala, maka kita perlu jalan mana saja sebagai masukannya syaitan.

1. Menumpuk-numpuk dan berlebih-lebihan, sebagaimana tertuang dalam Al Qur'an surat QS Al-Isra (17): 26-27

Artinya: (26)Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.(27) Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Jadi berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta merupakan bagian dari godaan setan, sehingga jika ada orang yang melakukannya maka ia telah mentaati dan mengikuti setan

2. Lalai Dari Dzikir Kepada Allah

Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Az-zukhruf: 36

“Barangsiapa yang berpaling dari mengingat Rabb yang Maha Pemurah, Kami adakan baginya setan yang menyesatkan, maka setan itu menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf: 36).

Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berkata: “Setan itu mendekam di dalam hati manusia, bila ia lupa dan lalai dari berdzikir kepada Allah. Maka setan akan membisikan kejahatan. Tapi jika berdzikir kepada Allah, setan akan tertahan dan bersembunyi.” Seorang hamba tidak akan bisa melindungi dirinya dari setan, kecuali dengan berdzikir kepada Allah ta’ala.

3. Mengerjakan sesuatu yang tidak bermanfaat

Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman dalam Al Qur'an surat Al Qasas ayat 55

Artinya: Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil".

Dan termasuk sifat golongan yang beriman ini adalah jika mereka mendengar perkataan batil maka mereka akan berpaling darinya dan berkata kepada pelakunya: “Kami memiliki jalan hidup dari Tuhan yang berbeda dengan jalan hidup yang kalian miliki, sehingga kami tidak menyibukkan pendengaran kami dengan hal yang tidak bermanfaat dan tidak melayani kejahilan kalian, namun kami akan berkata kepada kalian, ‘Keamanan dan keselamatan dari kami bagi kalian, kami tidak ingin bersama orang-orang yang jahil atau berdebat dengan mereka’.”

Faedah ilmu dari Al Fawa’id, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image