Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rival Laosa

Media Massa, Antara Realita dan Hoax di Indonesia

Eduaksi | 2021-07-04 05:45:41
Media Massa sebagai Wadah Penyampaian Informasi : Realita dan Hoax di Indonesia. Sumber Photo: Desaign by Rival Laosa

Media massa atau dengan nama lain Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Media massa ada beberapa jenis yaitu ada media media massa ada 3 yaitu; Media cetak, media elektronik dan media internet.

Di zaman modern saat ini media massa yang sering digunakan ialah media massa internet, banyak media massa di internet yang sudah bisa menyajikan berita-berita untuk masyarakat. Dari semua lingkup kehidupan sudah bisa diberitakan di internet serta berita-berita juga sering disampaikan melalui platform digital seperti facebook, youtube, whattsapp dan juga Line serta masih banyak lainnya yang berbasis internet.

Berbicara media massa berarti kita berbicara penyampaian yang tersampaikan ke masyarakat, berita yang disampaikan kepada masyarakat yang begitu banyak dan seakan menambah pengetahuan hanya dengan membaca di tempat. Kebenaran serta kebohongan pun ada di dalam media massa itu sendiri dan tinggal dari kita sebagai netizen ataupun pemakai media massa internet untuk sisi baiknya ataupun buruknya suatu berita yang ada di media massa.

Berbicara pemberitaan media massa di Indonesia kita pasti banyak menemukan beberapa problematika seperti kebenaran dari realita berita itu ataupun kebohongan dari berita itu sendiri yang tidak sesuai dengan realita sebenarnya atau sering disebut ‘’HOAX’’. Dengan melihat beberapa kejadian yang sudah pernah terjadi di Indonesia kita banyak menemukan kebenaran dari realita serta juga kebohongan.

Kadang berita di media massa dianggap hanya sebuah kebohongan ataupun pengalihan isu yang hangat, banyaknya problematika itu membuat kita sebagai masyarakat Indonesia diharuskan untuk bijak dalam memilih dan mempercayai suatu berita yang disampaikan oleh media massa.

Pemberitaan di media massa terutama di Indonesia sangatlah sensitif karena pengguna media massa Indonesia masih tergolong bebas, bebas dalam arti dari semua golongan yang ada bisa mendapatkan penyaluran berita yang disampaikan oleh media massa. Karena kebebasan ini juga yang membuat rentannya pemberitaan hoax di Indonesia, alih-alih paham akan berita tapi ternyata hanya sebatas membaca tanpa memahami ataupun belum bisa bijak dalam menyaring suatu berita yang ada.

Permasalah disini adalah alat yang digunakan untuk penyaluran media massa masih tergolong bebas, kita mengetahui semua bahwa pada zaman sekarang Gadget sudah menjadi kebutuhan di setiap manusia, semua kehidupan manusia sudah dijalankan melalu internet atau dunia maya dan dari itu juga semua golongan ada didalamnya seperti orang tua, kaum dewasa milenial bahkan anak dibawah umur pun sudah hidup dengan Gadget.

Dinamika yang ada di Indonesia ini sudah menjadi pembicaraan sejak lama dari halnya media massa ataupun penggunanya, kita melihat dengan banyaknya hoax yang ada di Indonesia dominan dalam konteks kenegaraan atau perpolitikan pada saat ini, berita-berita yang ada banyak mengandung unsur politik. Misalkan kita mengambil contoh dari permasalah yang ada di Indonesia sekarang ialah tentang berita penyampaian oleh media soal pemerintah yang berkaitan dengan penanganan masalah Covid-19. Berita-berita yang disampaikan oleh media massa kadang melahirkan paradigma di masyarakat Indonesia, contoh didalamnya ialah diberlakukannya PPKM Jawa - Bali dari tanggal 3-20 juli 2021 ini oleh pemerintah.

Diberlakukan PPKM Jawa - Bali ini menimbulkan paradigma negatif ataupun positif di Indonesia seperti dengan hoax yang menjadi kabar burung di media massa ataupun platform digital yang memberitakan bahwa mahasiswa akan melaksakan demo kepada pemerintah dalam waktu dekat yang dilandaskan beberapa permasalahan kepentingan rakyat, namun hal ini sudah mendapatkan klarifikasinya dari berbagai pihak kemahasiswaan.

Dengan contoh permasalahan tadi kita bisa mengambil beberapa kesimpulan bahwa Indonesia masih rentan dengan yang Namanya Hoax jadi dengan itu kita perlu lebih bijak sebagai masyarakat pengguna media massa dalam menanggapi serta mempercayai sebuah berita yang ada di media massa terutama platform digital.

Sebelum kita membenarkan suatu berita kita harus menelaah lebih dalam lagi perihal kebenaran realitanya ada masalah-masalah seperti terprovokasinya masyarakat kemudian menimbulkan beberapa kerugian besar bagi kita masyarakat Indonesia, mencari kebenaran akan berita yang disampaikan sangatlah membantu kita untuk bijak dalam bermasyarakat. Jika kita mudah termakan oleh berita-berita hoax yang ada maka kita akan mendapatkan suatu perpecahan dan jelas yang namanya Pancasila sebagai dasar negara ini akan terganggu dari halnya persatuan dan kesatuan Indonesia

Oleh : Rival Laosa

Mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta

Kader IMM FISIP UMJ

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image