Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

TAK DISANGKA, TIDAK KUDUGA, ENGGAK NYANGKA

Curhat | Thursday, 28 Apr 2022, 10:32 WIB
sumber foto: pngwing.com

Beranjangsana ke kediaman sahabat lama, sempat mondar-mandir, karena nyasar menglilingi area kompleks perumahan. Pedomannya padahal sudah pasti, tikungan kedua berbelok kanan. Terus ada lahan kosong sepanjang 200 m menuju rumahnya.

Ternyata, baru dua tahun tak berkunjung, perubahan tampak dimana-mana. Mulai dari arah lampu merah pertama, sejumlah nama hunian bermunculan: residence, villa,town house,apartemen. Demikian pula saat memasuki kompleks perumahannya.

Lahan kosong sudah berubah fungsi. Ada yang dibangun ruko,rukan, dan yang terutama tumbuhnya perumahan:cluster.

Sungguh, tak disangka bakal secepat ini. Bahkan, di tempat tinggal sahabat ini sering dijadikan roasting. "Ini sih tempat jin buang anak"

*****

TAK DISANGKA adalah ungkapan yang bermakna kekaguman akan sesuatu; keterkejutan karena keanehan sesuatu. Sinonim dari "tak disangka" adalah "tidak kuduga"; "enggak nyanga."

Apa yang mau disampaikan? Perilaku sosiologis yang bisa dicatat adalah ada yang mengungkapkan hal tersebut memang benar-benar cengo alias takjub. Namun, ada pula yang hanya basa-basi.

Perubahan itu abadi. Maka, jika Anda mempunyai sahabat kecil yang dulu cemen, cacingan dan ketika mudik lebaran ini sudah berubah --karena secara material dia sukses. Bolehlah, kita menggumam "Enggak nyangka, ya. Nasib baik rupanya berpihak kepadanya!"

Lantas, bagaimana rekasi Anda dengan tertangkapnya para koruptorketika kebetulan memirsa berita televisi? Anda yang mengenal secara dekat,lebih dekat lagi,sangat dekat, atau malah hanya kenal dia sebagai pejabat publik, -- berkenankah merespon:

"Ah, tak disangka, enggak nyangka, tidak kuduga ... ternyata dia cuma maling!"

Mas Nakurat yang suka menyimak, mencatat dalam benaknya, tak berhak menilai apapun tuitan,cuita,cuapan,atau tulisan mereka. Topik model begini, selalu menarik untuk dibawa sebagai obrolan tak ilmiah di warung kopi pinggir jalan nan riuh dengan pejalan kaki, pengendara motor dan mobil, bersama para pengopi lainnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image