Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

TENTANG PEMBELAJARAN BERAGAM DI KELAS

Guru Menulis | Wednesday, 27 Apr 2022, 12:12 WIB
Pembelajaran lewat kemasan pelatihan dengan strategi "Mengajar" (foto:dokpri)

(Bagian 8)

Artikel kali ini membahas tentang tiga langkah dalampembelajaran difersiasi yaitu: hakikat “Mengajar,” mengunakan Math EdTech yang menyesuaikan dengan peserta didik, dan teknik mengaitkan Matematika dengan minat peserta didik dan contoh sehari-hari

Keenam belas, “Mengajar”

Menurut Tomlinson, mengajar pada tingkat yang terlalu mudah diakses oleh setiap peserta didik dapat meresikokan upaya pembelajaran diferensiasi. Sebaliknya, dia merekomendasikan "mengajar" dalam arti konvensional. Ini menghilangkan perangkap pada gagasan tingkat rendah.

Guru dapat memulai dengan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Mengingat konsep ini harus memfokuskan strategi pengajaran berdifrensiasi, maka diharapkan dapat membantu guru dalam membawa setiap siswa sesuai dengan jenjang pendidikan. Kasus ini sangat populer di tahun 2020-an, karena para pendidik lebih fokus pada pembelajaran yang dipercepat dengan "mengajar", daripada mengisi kesenjangan pembelajaran.

Seperti yang ditulis oleh Elizabeth S. LeBlanc, Co-Founder Institute for Teaching and Learning, untuk Ed Surge: "Pendekatan pembelajaran yang dipercepat memberikan prioritas yang lebih rendah pada pengulangan atau penggunaan 'skill-and-drill' teknologi instruksional.

Ketujuh belas, gunakan Math EdTech yang menyesuaikan dengan peserta didik

Untuk kepentingan guru, permainan Math EdTech gratis dan disesuaikan dengan kurikulum untuk kelas I hingga VIII. Guru dapat menyesuaikan fokus pertanyaan untuk melengkapi pelajaran dan pekerjaan rumah, menjalankan laporan untuk memeriksa kemajuan setiap siswa.

Kedelapan belas, kaitkan Matematika dengan minat pribadi dan contoh sehari-hari

Mengaitkan Matematika dengan minat pribadi dan contoh dunia nyata dapat membantu beberapa peserta didik memahami konsep-konsep kunciMatematika. Kiatnya adalah bantu peserta didik memraktikkan keterampilan Matematika yang berbeda dengan memainkan permainan yang mirip dengan tic-tac-toe.

Aturan bermainnya sebagai berikut.

· Siapkan dengan membagi lembaran menjadi kotak — tiga vertikal dengan tiga horisontal.

· Jangan biarkan mereka kosong.

· Isi kotak dengan pertanyaan yang menguji kemampuan yang berbeda.

Sebagai contoh:

“Lengkapi pertanyaan X di halaman Y buku teks”

“Gambarlah untuk menunjukkan cara menjumlahkan pecahan X dan pecahan Y”

“Jelaskan situasi kehidupan nyata tempat Anda akan menggunakan perkalian silang, memberikan contoh dan solusi”

Anda dapat membagikan lembar kepada peserta didik untuk latihan mandiri, atau membaginya menjadi pasangan dan mendorong kompetisi persahabatan. Hal yang pertama menghubungkan tiga X atau Os — dengan menyelesaikan pertanyaan dengan benar — menang. Jadi, tergantung pada preferensi Anda, game ini akan menantang peserta didik yang beragam melalui latihan individu atau kelompok kecil.

(Bersambung)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image