Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Melia Senita

BTS Meal dan Tantangan Keluarga Muslim untuk Masa Depan

Eduaksi | 2021-06-13 02:11:17

Saat ini banyak pemikiran rusak dan berbahaya yang mengancam generasi muda muslim,yakni gaya hidup dan cara pandang generasi muslim yang berkiblat kepada barat yakni gaya atheis, liberal dan hedonis dan mengalami mental illness.

Pasalnya Belasan gerai McDonald's di Tanah Air terpaksa ditutup sementara pada Rabu (9/6) karena kekhawatiran akan penyebaran virus corona. Penutupan dilakukan setelah fans grup K-Pop BTS, menyerbu paket "BTS Meal" hingga menimbulkan kerumunan.

AFP, Rabu (9/6), melaporkan Jakarta dan beberapa kota lain menempelkan stiker penutupan di setidaknya 13 gerai yang dibanjiri pengemudi ojol untuk mengambil paket makanan ‘BTS meal.’

"Kami menutup sementara empat dari enam gerai McDonald's di Semarang selama beberapa hari," kata Fajar Purwoto, Kepala Dinas Ketertiban Umum Semarang.

"Saya tidak ingin Semarang berada di zona merah COVID-19 lagi,” tukasnya.

Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang paling terpukul karena perebakan virus corona.

Pihak berwenang di Jakarta tidak menanggapi permintaan komentar. Namun media lokal mengatakan lima toko di ibu kota ditutup karena kebanjiran pesanan makanan BTS.

Paket makanan yang dinamakan ‘BTS meal’ berisi nugget ayam, kentang goreng, dan minuman. Paket tersebut pertama kali tersedia di Tanah Air pada Rabu (9/6), meski telah ditawarkan di puluhan negara sejak Mei.

BTS telah menjadi superstar dunia dengan jutaan penggemar di seluruh dunia sejak debut mereka pada 2013. (Kutip : Voa 10/06/2021)

Hal yang perlu digaris bawahi dalam hal ini bukanlah persoalan menu makanan namun justru lebih menjadi yang menarik untuk dibahas adalah persoalan ketidakkepedulian penguasa terhadap generasi muda muslim. Hal ini dibuat sebagai bagian dari rencana busuk barat untuk menjauhkan generasi muda muslim dari pemahaman Islam yang berideologi. Generasi ini dengan mudah dirusak oleh food, fun dan fashion. Sejatinya kaum muslimin terjebak dan tidak sedikit kaum muslim yang memiliki gaya hidup hedonis. Sehingga, ramai yang ikut-ikutan trend dan mengabaikan pandemi.

Penyebab generasi muslim terpapar paham-paham yang menyimpang yang bertentang dengan ideologi Islam, faktor terbesar adalah lingkungan. Rumah adalah sejatinya tempat proses interaksi orangtua dan anak, artinya peran orangtua sangat penting.

orang tua sebagai pendidik utama memiliki peran untuk menanamkan nili-nilai akidah Islam. Ancaman prilaku kebebasan sangat rentan mengintai misalnya acara televisi yang sengaja dirancang dan dikemas dalam bentuk film, sinetron, pentas yang menampilkan idola generasi muda menampilkan pemahaman sekuler dalam bentuk pamer aurat atau tontonan seks bebas. Lebih-lebih lagi content ini bisa di akses pada gadget, majalah, komik dan novel.

Adapun lingkungan sekolah juga memiliki peran yang menentukan generasi muda muslim, sebagai penentu karakter serta mental sebagai penentu arus masuk keluarnya faham-faham yang menyimpang guna memfilter proses pembelajaran yang menitiberatkan pada kurikulum pembelajaran. ini membuktikan bahwa lapisan masyarakat, individu dan negara memiliki peran fundamental untuk mewujudkan generasi cemerlang.

Melestarikan dan menjaga Anak dari Paham yang Menyimpang

Menjadi orangtua adalah pr terbesar dalam hal mendidik, membentuk karakter serta menanam mental yang siap akan serangan asing guna memudahkan menolak dan menerima apa pun yang datang kepada generasi muda muslim. Jika bertentangan dengan ideologi yang diembannya artinya membekali keluarga dengan Islam kaffah menjadi benteng untuk menyelamatkan generasi. Orangtua harus memiliki kurikulum khususuntuk mewujudkan keluarga taqwa . Menghujamkan keimanan bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Memberikan ilmu serta mengajari keluarga agar terikat dengan syariat Islam secara keseluruhan serta memantas diri sehingga ia mampu menilai baik-buruknya berdasarkan ajaran Islam. Menyiapkan anak menjadikan agen of change serta mencetak generasi sebagai pengemban dakwah guna menanamkan kesadaran yang penuh pentingnya menyampaikan kebenaran. Menanamkan mental pejuang agar ia terbiasa bicara dan menyampaikan pendapat dengan kita, mengarahkan pandangan akan kepedulian mereka terhadap sekitar. Peka terhadap kemaksiatan agar terhindar dari mudhorotnya. Kegiatan yang mengalirkan pahala juga perlu pupuk dalam keluarga seperti membiasakan mereka membuat video dan tulisan dakwah gunakan menjauhkan mereka dari faham-faham yang sesat dan menyesatkan. Hal terpenting pengaturan dan pengawasan ketat orangtua agar generasi muda muslim terhadap kegiatan yang menghantam mereka dengan televisi,majalah, gadget yang bernada maksiat bisa teratasi dengan orangtua yang mateng akan ilmu agama yang kaffah dan kurikulum baku dari sumber yang pasti yaitu Islam. Wallahu’alam bish shawab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image