Puisi: Meremang Akan Hari Esok
Sastra | 2021-06-08 08:37:33Tuanku...
Kau kuat bak karang meski tubuh hanya bertulang
Tak duyung meski badai berlalu lalang di sekitaran
Karna raga jiwa tiada selain Tuan sendiri berkuasa
Mengimami demi bhakti pada leluhur dan asa mulya
Tuanku...
Tersambung Sunda Kelapa hingga Ujung Galuh dengan telunjukmu
Rintang aral tiada berdaya, tertunduk sembah mati tersungkur
Gunung menjulang, sawah terbentang, sungai menghadang,
Tetap jua tanah jadi minyak hitam legam
Tapi Tuanku...
Terdengar warta dari gedung bertudung hijau
Sungguh kah Tuan telah gadaikan tanah leluhur?
Tanah yang tak cukup dengan darah dan nyawa untuk menebusnya
Sungguh kah Tuan telah gadaikan tanah leluhur?
Tapi Tuanku...
Apa kilah Tuan rela berhutang gadai?
Agar bisa berlari sebab disebut lamban
Agar bisa bertawur sebab disebut layuh
Tersaur garuda oleh jerat yang dicipta tuannya
Tuanku...
Kelak membukut penerusmu dalam beban dan kesukaran
Jika raja tak lagi titahkan pedang yuda di pundakmu
Jangan Kau tinggalkan penerusmu yang terbelit kaki di lumpur
Sebab tiada dapat kami selantai dan sepagan denganmu
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.