Model Pembelajaran PBL Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa
Info Terkini | 2021-06-07 15:11:08Model Problem Based Learning sebagai salah satu model pembelajaran yang di terapkan pada kurikulum 2013. Model Problem Based Learning salah satu bentuk model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan perkembangan ketrampilan berfikir kreatif dalam pola pikir yang terbuka. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik dalam mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran merupakan suatu tindakan pembelajaran yang mengikuti langkah-langkah pembelajaran. Guru harus menerapkan kompetensi atau tujuan belajar dengan harapkan akan tercapai secara efektif dan efesien. Kegiatan pembelajaran yang terdapat di kelas termasuk model pembelajaran apabila terdapat kajian ilmiah, terdapat tujuan yang ingin di capai, urutan tingkah laku yang spesifik, dan juga lingkungan yang harus di buat agar pembelajaran berlangsung secara efektif. Model pembelajaran dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu model Problem Based Learning. Model pembelajaran Problem Based Learning bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari yang dikaitkan dengan kemampuan berfikir kreatif peserta didik.Berpikir kreatif adalah kemampuan peserta didik yang cenderung untuk membuat dan melakukan segala sesuatu terhadap kesimpulan atau hasil berdasarkan kenyataan. Seseorang bisa dikatakan memiliki kemampuan berpikir kreatif apabila seseorang tersebut memiliki karakteristik. Karakteristik seseorang tersebut yang pertama dimana seseorang tersebut bisa memahami hubungan yang logika antara ide-ide, kedua seseorang tersebut bisa merumuskan ide itu secara ringkas dan tepat, ketiga seseorang tersebut dapat mengidentifikasi membangun dan juga mengevaluasi suatu pendapat, keempat seseorang dapat mengevaluasi antara pro dan kontra atas sebuah keputusan, kelima mengevaluasi bukti dan hipotesis, keenam seseorang dapat mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam penalaran, yang ketujuh menganalisis masalah secara sistematis, kedelapan mengidentifikasi relevan dan pentingnya ide, ke sembilan menilai keyakinan dan nilai-nilai yang dipegang oleh seseorang dan yang ke sepuluh seseorang tersebut dapat mengevaluasi kemampuan berpikir dari seseorang. Kemampuan berfikir kreatif dibutuhkan bagi siswa dalam kehidupan nyata, namun juga sering terabaikan dalam proses pembelajaran. Kemampuan berfikir kreatif dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning. Model Problem Based Learning memiliki keunggulan dimana peserta didik akan memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kreatif dan belajar aktif dan memfasilitasi keberhasilan dalam memecahkan masalah. Penerapan model Problem Based Learning sangat cocok digunakan di Sekolah Dasar dalam membangun kemampuan berfikir kreatif siswa. Kemampuan berfikir kreatif tersebut yang dapat membawa peserta didik dapat memecahkan permasalahan yang muncul pada dunia nyata peserta didik.
Tujuan dari model Problem Based Learning yaitu, (1) ketrampilan dalam berfikir dan ketrampilan dalam memecahkan masalah, (2) pemodelan peranan orang dewasa, dan (3) belajar pengarahan mandiri. Tujuan dari model pembelajaran tersebut adalah bahwa model Problem Based Leraning menitikberatkan pada pengembangan tingkat kemampuan berfikir kreatif tinggitinggi, seorang guru juga harus membantu menjadi sebagai fasilitator peserta didik agar bisa menentukan hal apa saja yang harus di pelajari. Langkah-langkah model pembelajaran problem Based Learning , yaitu : (1) orientasi peserta didik terhadap masalah dimana Guru harus menjelaskan tentang tujuan pembelajaran menjelaskan logistik yang diperlukan peserta didik dan memotivasi peserta didik agar terlibat pada pemecahan masalah yang telah dipilihnya. (2) peserta didik dapat mengorganisasi untuk belajar dimana seorang guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar peserta didik yang berhubungan terhadap masalah itu. (3) membimbing peserta didik dalam melakukan penyelidikan Individual dan kelompok di mana seorang guru mendorong peserta didik untuk mencari informasi dan melaksanakan percobaan, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya di mana guru membantu peserta didik untuk merencanakan dan menyiapkan Karya seperti laporan, video, dan model serta membantu dalam membagikan tugas terhadap sesama. (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah terhadap peserta didik dan guru harus membantu peserta didik dalam melakukan refleksi atau evaluasi dalam penyelidikan dan juga proses yang telah digunakan.
Berpikir kreatif adalah kemampuan peserta didik yang cenderung untuk membuat dan melakukan segala sesuatu terhadap kesimpulan atau hasil berdasarkan kenyataan. Seseorang bisa dikatakan memiliki kemampuan berpikir kreatif apabila seseorang tersebut memiliki karakteristik. Karakteristik seseorang tersebut yang pertama dimana seseorang tersebut bisa memahami hubungan yang logika antara ide-ide, kedua seseorang tersebut bisa merumuskan ide itu secara ringkas dan tepat, ketiga seseorang tersebut dapat mengidentifikasi membangun dan juga mengevaluasi suatu pendapat, keempat seseorang dapat mengevaluasi antara pro dan kontra atas sebuah keputusan, kelima mengevaluasi bukti dan hipotesis, keenam seseorang dapat mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam penalaran, yang ketujuh menganalisis masalah secara sistematis, kedelapan mengidentifikasi relevan dan pentingnya ide, ke sembilan menilai keyakinan dan nilai-nilai yang dipegang oleh seseorang dan yang ke sepuluh seseorang tersebut dapat mengevaluasi kemampuan berpikir dari seseorang. Kemampuan berfikir kreatif dibutuhkan bagi siswa dalam kehidupan nyata, namun juga sering terabaikan dalam proses pembelajaran. Kemampuan berfikir kreatif dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning. Model Problem Based Learning memiliki keunggulan dimana peserta didik akan memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kreatif dan belajar aktif dan memfasilitasi keberhasilan dalam memecahkan masalah. Penerapan model Problem Based Learning sangat cocok digunakan di Sekolah Dasar dalam membangun kemampuan berfikir kreatif siswa. Kemampuan berfikir kreatif tersebut yang dapat membawa peserta didik dapat memecahkan permasalahan yang muncul pada dunia nyata peserta didik.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.