Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image LK Siregar

Kuasai 3 Kompetensi ini, Puncak Organigram Menantimu

Eduaksi | Saturday, 29 May 2021, 22:39 WIB
everyday must be the best day

"Hari esok harus lebih baik dari hari ini" quote ini sangat relevan dengan kehidupan kita, gimana caranya supaya lebih baik? menurut saya langkah awal nya adalah membuat rencana atas langkah yang akan ditempuh untuk mencapai destinasi atau tujuan untuk mencapai puncak (baca: lebih baik)

Secara umum seorang karyawan dalam sebuah organisasi mempunyai destinasi yang sama yaitu mencapai puncak dalam Organigram (baca: struktur organisasi) yang ada. Namun jika ada yang berpendapat lain, boleh juga loh... tapi saya kok jadi bingung kalo ada karyawan yang gak setuju untuk mencapai puncak diagram dari organisasi tersebut, dan sepertinya karyawan itu juga sedang bingung yaa :-)

Supaya gak bingung, saya mau berbagi pengalaman selama lebih dari 15 tahun menjalani kehidupan sebagai seorang karyawan di beberapa perusahaan. Berawal dari karyawan kontrak, kemudian mendapat kesempatan menjadi karyawan tetap, ditugaskan pada anak perusahaan, mengambil kesempatan untuk mengembangkan diri pada perusahaan yang baru dan saat ini sedang mengabdi pada salah satu BUMN untuk menjalankan fungsi di bawah Direksi.

Sepanjang pengalaman saya sebagai karyawan, banyak hal-hal baru yang memberikan insight dalam menemukan subtansi dan analogi dari sejumlah mata kuliah untuk jurusan akuntansi yang saya pelajari lebih dari 5 tahun (nah ketauan deh betapa pas-pas an nya sisi akademik saya). Elaborasi atas pembelajaran menjadi karyawan dan pemahaman awam atas teoritis dari kampus menjadi bekal saya untuk mencapai destinasi "lebih baik".

Berdasarkan pengalaman tersebut, saya ingin berbagi cerita atau pendapat untuk rekans Retizen yang saat ini baru mau jadi karyawan atau yang sudah menjadi karyawan bisa mencapai titik "lebih baik". Ada 3 kompetensi yang mesti dikuasai atau minimal dipahami level intermediate agar karyawan memiliki daya kompetitif dengan rekans selevelnya, memiliki daya tarik bagi para boss dan juga memiliki daya dorong untuk senantiasa berkontribusi atas kinerja perusahaan yang menauginya.

Yang pertama kompetensi yang mesti dimiliki adalah komunikasi yang santun. Dengan bekal ini maka seorang karyawan minimal dapat berinteraksi positif dengan setiap elemen yang ada dalam organisasi, mempresentasikan sebagai individu yang kompeten dan paling penting mampu mengisi white space dalam organsiasi.

Kompetensi yang kedua mesti dimiliki oleh seorang karyawan adalah bisnis legal. Minimal level dasar lah, yaitu tau hal terkait hak dan kewajiban minimal dalam kontrak/perjanjian transaksi bisnis (jual-beli, investasi, hutang-piutang), hal terkait dengan surat berharga, pengikatan jaminan, perlindungan konsumen dan keterbukaan informasi. Jadi kalo diajak diskusi sama boss terkait pembaharuan kontrak dengan customer atau lagi nge-design produk baru bisa nyambung lah.

Yang terakhir, adalah kompetensi terkait duit, atau Laporan Keuangan. Mengapa hal ini menjadi penting? Karena setiap keberlangsungan organisasi ditentukan ada atau tidak nya duit :-). Kinerja perusahaan secara kasat mata dapat terlihat dalam Laporan Keuangan nya, jadi untuk menjadi karyawan yang senantiasa "lebih baik" harus menguasai hal ini, at lease jika dalam interaksi sosial secara internal maupun bilateral daya komunikasi yang didukung dengan pemahaman dan penjelasan terkait dengan aspek-aspek keuangan akan memberikan dampak realibitas bagi individu karyawan tersebut.

Rasanya dengan menguasai ketiga kompetensi diatas, tidak ada alasan bagi seorang boss untuk menunda amanah kepada karyawan tersebut untuk menapaki tangga "lebih baik" untuk bisa mencapai destinasi puncak dalam organigram.

wallahu'alam bissawab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image