Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Evelin Christiani

Pawai Ogoh-Ogoh Perdana di Depok Sukses Curi Perhatian Masyarakat

Info Terkini | 2025-04-07 21:30:33
Pawai Budaya Ogoh-Ogoh sambut Nyepi 2025. (Foto/Diskominfo Depok)

Depok, 28 Maret 2025 – Untuk pertama kalinya, umat Hindu di Kota Depok menggelar Pawai Budaya Ogoh-Ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Acara ini berlangsung di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, pada Jumat (28/3). Parade ini menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Hindu di Depok, sekaligus memperkenalkan tradisi Nyepi kepada warga sekitar.

Sebanyak enam Ogoh-Ogoh diarak melalui rute yang dimulai dari Pura Dalem Prajapati Purna Pralina, kemudian melewati Jalan Raya Kompol M. Jasin hingga ke Mako Brimob, sebelum kembali ke titik awal. Sepanjang perjalanan, masyarakat tampak antusias menyaksikan arak-arakan yang diiringi dengan tabuhan gamelan dan tarian tradisional Bali.

Pawai Ogoh-Ogoh ini berlangsung dengan tertib berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk aparat keamanan dari Sat Lantas Polres Metro Depok, Mako Brimob Kelapa Dua, dan Ditsabhara Baharkam Polri. Kehadiran aparat keamanan memastikan jalannya acara tetap kondusif, mengingat banyaknya warga yang ingin menyaksikan parade budaya tersebut.

Walikota Depok, Supian Suri, secara resmi membuka acara ini dan memberikan apresiasi atas semangat gotong royong masyarakat dalam menyelenggarakan pawai budaya ini. Ia berharap acara serupa dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang, mengingat tingginya antusiasme masyarakat.

Kepala Banjar Purna Widya, I Nyoman Gde Agus Asrama, menjelaskan bahwa pawai ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi dan merupakan kali pertama diadakan di Kota Depok. "Ada sekitar 500 umat Hindu yang turut serta dalam pawai ini. Antusiasmenya sangat luar biasa karena ini adalah pelaksanaan perdana," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keenam Ogoh-Ogoh yang diarak melambangkan sifat-sifat buruk manusia serta energi negatif yang harus disingkirkan. Tradisi ini dipercaya sebagai simbol penyucian diri dan lingkungan dari pengaruh-pengaruh negatif sebelum memasuki Hari Raya Nyepi.

"Kami ingin menunjukkan bahwa selain sebagai bentuk ritual keagamaan, Pawai Ogoh-Ogoh juga merupakan bagian dari pelestarian seni budaya Indonesia. Ini adalah wujud nyata kontribusi umat Hindu dalam menjaga keberagaman dan kekayaan budaya bangsa," tambahnya.

Setelah pawai berlangsung, umat Hindu di Depok bersiap untuk melaksanakan rangkaian ibadah Nyepi keesokan harinya, Sabtu (29/3). Dalam kesempatan tersebut, Walikota Depok Supian Suri juga menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Nyepi kepada seluruh umat Hindu.

"Saya berharap perayaan ini dapat memberikan semangat bagi seluruh masyarakat untuk terus berkontribusi dalam membangun Kota Depok yang harmonis dan penuh toleransi," ujar Supian Suri.

Pawai Ogoh-Ogoh perdana di Kota Depok ini tidak hanya menjadi ajang perayaan keagamaan, tetapi juga mempererat hubungan antarmasyarakat dalam semangat kebersamaan dan keberagaman budaya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image