Satu Tahun Lebih Pandemi Menjadi Luka di Negeri ini
Politik | 2021-05-29 15:34:17Negara Indonesia saat ini sedang mengalami permasalahan yang cukup serius, yaitu dengan adanya Corona Virus Disease Pandemic atau yang lebih dikenal dengan Covid-19. Virus ini sejak awal muncul pertama kali di Kota Wuhan China pada Agustus 2019 dan masuk ke Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Dengan begitu, sejak masuknya wabah Covid-19 mengakibatkan suatu permasalahan yang serius sehingga berdampak terhadap ekonomi, pendidikan, kesehatan dan juga sektor pariwisata di Indonesia. Di Indonesia virus ini berimbas kepada seluruh masyarakat. Satu tahun lebih masyarakat Indonesia dihadapkan dengan adanya pandemi ini, yang sebagian besar masyarakat saat ini terkena dampaknya.
Contoh didalam sektor dunia pekerjaan, begitu susahnya masyarakat untuk memiliki pekerjaan yang layak dikarenakan sulitnya lapangan pekerjaan yang tersedia dimasa pandemi ini, kemudian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran disetiap perusahaan yang membuat sebagain besar masyarakat kehilangan pekerjaanya. Menurut data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang di rilis pada 05 November 2020, tercatat ada 29,12 juta orang 14,28 persen penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19, terdiri dari pengangguran 2,56 juta orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 0,76 juta orang, sementara tidak bekerja karena Covid-19 1,77 juta orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja 24,05 juta orang.
Kemudian dalam sektor pendidikan, perubahan sistem pembelajaran yang terjadi di sekolah bahkan perguruan tinggi yang semula bertatapan muka langsung, kini diganti dengan sistem pembelajaran jarak jauh (online). Dengan sistem pembelajaran jarak jauh ini masih banyak diantara mereka yang kesulitan untuk mengikuti pembelajaran, karena keterbatasan tidak memiliki perangkat untuk menunjang kegiatan pembelajaran jarak jauh. Lalu dalam sektor pariwisata, Indonesia saat ini mengalami penurunan drastis dari tingkat kunjungan wisatawan sejak adanya pandemi ini. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam laman republika.co.id, proyeksi penerimaan devisa dari pariwisata pada tahun 2020 antara 4-7 miliar dolar AS. Sebelum terjadi pandemi, penerimaan devisa pariwisata tahun 2020 ditargetkan sebesar 19-21 miliar dolar AS. Ini mungkin menjadi permasalahan yang serius bahwasanya dengan adanya Covid-19 ini begitu berdampak besar terhadap krisis perekonomian Indonesia.
Dalam segi kesehatan, masyarkat Indonesia sampai saat ini menurut data Kemenkes RI sejak 28 Mei 2021 tercatat yang terpapar mencapai 1.803.361 juta jiwa. Dengan begitu segi kesehatan masyarakat sudah sangat rentan dengan banyaknya yang terpapar virus ini, daya tahan tubuh masyarakat semakin melemah, ditambah lagi beban pikiran yang akan berdampak kepada stres dan depresi yang berkepanjangan.
Segala bentuk kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah sejak adanya pandemi sudah membuat kita sebagai masyarakat harus mengikuti kebijakan itu. Seperti mematuhi protokol kesehatan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan kebijakan baru saat ini yang tertuang dalam Instruksi Mentri Nomor 1 Tahun 2021 oleh Mentri Dalam Negeri, yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan PPKM lebih dipilih pemerintah dibandingkan menerapkan PSBB karena mempertimbangkan aspirasi masyarakat, terutama kearifan lokal dengan memberi kelonggaran pada pedagang kecil dan usaha kecil menengah (UKM). Namun dengan dibuatnya kebijakan tersebut hingga sampai saat ini belum begitu optimal diterapkan oleh masyarakat, karena masyarakat tidak bisa terus terjebak dalam ketidakpastian, masyarakat juga membutuhkan setidaknya sedikit penghasilan agar dapat memenuhuhi kebutuhan hidupnya. masyarakat harus tumbuh dan berkembang untuk dapat bangkit dari belenggu permasalahan ini, jangan sampai kita semua terlalu berlarut-larut dalam dilematika saat ini.
Mungkin pesoalan ini begitu nyata dan bahkan kita sendiripun mengalami hal itu,sudah satu tahun lebih sejak adanya pandemi kita semua terjebak dalam zona serba sulit ini. Segala keterbatasan yang membuat kita terpaku dengan keadaan, namun tidak selamanya kita sebagai masyarakat Indonesia terus terjebak dengan ketidakpastian ini, perlu adanya suatu inovasi dan motivasi untuk masyarakat bangkit dari segala keterpurukan. Dengan mulai mencari inovasi-inovasi baru melakukan suatu usaha untuk meningkatkan kembali perekonomian dan mencoba bangkit dari belenggu kemiskinan akibat pandemi. Begitu miris kalau kita melihat dari persentase kemiskinan yang terjadi di Indonesia saat ini, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) sejak September 2020 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,55 juta orang saat ini.
Pendidikan di Indonesia pun harus benar-benar diprioritaskan oleh pemerintah, karena melalui pendidikanlah akan terciptanya generasi-generasai penerus bangsa yang berkualitas dan berkompeten. Dengan menciptakan suatu perubahan dan terobosan baru yang dapat memajukan pendidikan di Indonesia. Kesehatan juga harus benar-benar diutamakan, karena sehat adalah pokok utama dalam kehidupan. Maka dari itu tenaga kesehatan harus benar-benar bisa mengatasinya dengan lebih baik lagi, agar kasus yang terpapar virus dan penyakit lainya bisa diatasi dengan baik. Disamping itu masyarakat juga harus dapat menjaga kesehatanya masing-masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, makan-makanan yang bergizi, menjaga imun tetap kuat dan menghilangkan pikiran-pikiran negatif yang akan berdampak kepada stress dan depresi.
Sektor pariwisata pun harus segara menemukan cara baru untuk menarik daya tarik wisatawan berkunjung ke Indonesia. Gagasan wisata virtual sampai saat ini dilihat sudah cukup bagus dengan menawarkan lokasi-lokasi wisata yang ada di Indonesia melalui konten-konten dalam bentuk gambar dan vidio melalui media sosial. Maka dari itu harus terus mengupayakan wisata virtual ini dengan lebih kreatif lagi, agar wisatawan lebih tertarik kepada alam Indonesia dan pendapatan devisa pun bisa perlahan meningkat.
Oleh karena itu mari kita bangun kesadaran diri untuk bangkit kembali dari segala permasalahan ini. Dengan sama-sama membantu satu sama lain, karena peran kita sebagai masyarakat sangat penting untuk memulihkan kembali segala permasalahan yang kini terjadi di Indonesia, jangan sampai kita abai dan acuh melihat permasalahan yang sedang terjadi di Indonesia, karena kalau bukan kita siapa lagi. Tentunya peran ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat, pemerintah juga harus berperan aktif dan serius dalam memulihan kembali permasalahan di Indonesia, karena pemerintahlah yang diberikan amanah besar oleh masyarakat Indonesia untuk dapat memimpin Bangsa ini kearah lebih baik lagi. Seperti yang sama-sama kita harapkan, semoga Bangsa Indonesia bisa bangkit kembali dan perlahan akan segera membaik.
Oleh : Apani Padli Maulana
Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP UMJ
Kader IMM Komisariat FISIP UMJ
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.