Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rachmaniah Rumai

Peran Orang Tua dalam Mendampingi Penggunaan Gadget Pada Anak Di Era Milenial

Eduaksi | Thursday, 27 May 2021, 08:14 WIB

 

Di era globalisasi ini, teknologi-teknologi semakin maju, berkembang pesat. Gadget pun dari tahun ke tahun selalu update. Banyak fitur-fitur yang semakin menarik, semakin diminati, entah dari kalangan lansia, dewasa, remaja hingga anak-anak. Gadget memiliki banyak manfaat jika digunakan secara tepat, namun juga memiliki dampak negatif jika tidak digunakan dengan tepat, sebagai contohnya adalah anak-anak yang masih harus diarahkan, jika dalam penggunaan gadget tidak diberi arahan maka bukan tidak mungkin akan menimbulkan dampak negatif.

Penggunaan gadget ini juga mempengaruhi pola pikir anak, mempengaruhi sikap dan bahkan mental seorang anak. Jaman dulu sebelum perkembangan gadget semakin meluas, anak-anak cenderung memiliki waktu lebih lama untuk bermain bersama teman-teman, bahkan disana lebih tercipta rasa kekeluargaan antar sesama teman, namun sangat disayangkan di era sekarang banyak anak yang cenderung bersifat individualis, asik dengan dunianya sendiri, bermain game-game menarik dengan waktu berjam-jam hingga lupa cara berbaur dengan teman-teman sebayanya.

Jaman dulu banyak permainan-permainan seru yang bisa dilakukan anak bersama-sama, yang dengan adanya waktu bersama-sama akan tercipta rasa saling peduli, juga tercipta komunikasi atau interaksi sosial secara langsung, komunikasi ini juga penting untuk tumbuh kembang seorang anak. Komunikasi sebagai sarana untuk menyalurkan ekspresi, seperti rasa empati, simpati, negosiasi, menghormati orang lain. Ini sangat penting untuk perkembangan anak ke depannya.

Tidak hanya sampai disitu dampak negatif ini juga mempengaruhi akademik seorang anak, prestasi anak pun terkadang juga menurun, bermain game menjadi lebih menyenangkan daripada harus belajar, cenderung dengan gadget mereka membuat kecanduan, enggan belajar. Padahal seharusnya anak-anak memiliki daya ingat yang kuat, dengan hal itu jika seorang anak mempelajari banyak hal-hal yang positif, mempelajari ilmu-ilmu baik di dunia maupun di akhirat itu akan sangat bermanfaat untuk masa depan mereka.

Anak merupakan sosok yang mudah menirukan, apa yang dia lihat tak jarang akan dia tirukan. Dan disini anak-anak cenderung belum bisa memfilter apa yang seharusnya mereka lihat, apa yang seharusnya mereka dengarkan. Dan sekarang tidak jarang ada konten yang bersifat kurang baik, maka anak pun harus benar-benar dijaga dalam menggunakan gadget ini.

Banyak sekali dampak negatif jika anak tidak diberi arahan dalam menggunakan gadget, termasuk dalam fisik, mempengaruhi pengelihatan dan pendengaran mereka, bahkan ada pun anak yang begadang demi bermain game, selain membuang-buang waktu hal itu juga mempengaruhi kesehatan mereka karena kurang istirahat.

Chemistry antara orang tua dan anak adalah sebuah solusi, tidak ada istilah terlalu sibuk untuk mengahbiskan waktu bersama anak, quality time antara orang tua dan anak, karena anak adalah sebuah amanah yang harus dijaga, sebagai orang tua harus bertanggung jawab penuh terhadap anak. Orang tua merupakan pendidikan utama bagi anak-anaknya, sudah seharusnya orang tua memberi arahan kepada anaknya, memberi tahu mana yang benar mana yang tidak benar, mengarahkan sikap, studi dan lain sebagainya.

Allah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Ayat ini merupakan sebuah pedoman bahwa kita harus menjadi sebaik-baik orang tua untuk anak kita, kita harus memahami anak, menyayangi, mengarahkan, mengawasi, dan menjadi sahabat yang baik untuk anak. Seperti halnya dalam penggunaan gadget kita tidak boleh lantas membiarkan anak bermain gadget begitu saja, ada batas-batas yang harus diperhatikan , ada durasi waktu yang diberikan, konten atau informasi yang diakses pun juga harus diperhatikan. Tidak ada istilah berlama-lama dengan game, anak pun harus diberi kegiatan-kegiatan yang produktif yang dimana hal itu bisa mengalihkan pikiran mereka dari bermain gadget.

Memberikan anak kegiatan produktif seperti halnya memberikan tambahan belajar les, atau mendukung minat bakat anak sedari dini, kadang ada anak yang sudah terlihat minat bakatnya dibidang apa, maka disitu orang tua harus mendukungnya, memberi kesempatan anak untuk mengasah minat bakat mereka. Karena masih banyak yang harus dipelajari, belajar tak mengenal usia, kita harus selalu belajar, dan belajar, apalagi anak-anak yang usianya masih kecil justru akan lebih baik jika didukung belajar mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka.

Selain itu kita juga harus mengenalkan pada anak bahwa hiburan tidak selalu gadget, namun ada hal-hal seru lainnya yang bisa menjadi hiburan untuk anak. Kita harus mencarikan dia teman sebaya, bermain bersama di taman-taman dengan permainan-permainan yang tentu tidak membosankan, atau bercerita bersama dengan anak, yang terpenting adalah selalu ada waktu untuk anak, tidak ada alasan terlalu sibuk, karena anak adalah anugerah yang benar-benar harus dijaga dengan sepenuh hati.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image