Panduan Membicarakan Jokowi Dengan Baik dan benar
Sastra | Saturday, 23 Apr 2022, 13:26 WIBJokowi, Sejenis topik pembicaraan yang sensi
Bergurau soal Jokowi, bisa berakibat sakit hati
Minimal dengan teman sendiri
Blokir dan bahkan saling berdiam diri
Jangan ada Jokowi di antara kita
Bukan soal surga dan neraka
Tak nambah pahala
Jadi makin banyak dosa
Awas, nanti dituduh anti Pancasila
Angkat gelas sekali lagi
Di Republik mati gaya ini
Air zam zam dioplos dengan intisari
Benar kata Warkop DKI
Tertawa sudah harus dibeli
Tak bisa gratis lagi
Cebong, Kampret dan spesiesnya
Anda sudah dicap sebagai salah satunya?
Bahaya
Akademisi beronani saja
Ada yang bersuara
Kasih penjara
Jurnalis impoten anunya
Ada yang tajam punya pena
Kucilkan saja, biar tak dapat berita
Aktivis telan ludahnya
Hotel samping kampus sering diskon sewa
Pekerja seni?
Asal honor bikin hepi
Ia tak kenal Pramoedya, tapi hafal lekuk tubuh Nikita Mirzani
Duh Jokowi
Kapan Nge-Vlog lagi?
Malang di badan
Terjebak diskusi soal pemerintahan
Salah satu cara aman
Mengalah agar tetap berteman
Nasib sial datang
Grup Chat Pencinta Binatang
Disusupi perempuan berbatang
Jokowi bahasan berpantang
Jangan komentar, biar tak meradang
Padahal, mau Jokowi atau bukan
Tak turunkan biaya pengobatan
Tetap mahal harga perabotan
Padahal, siapapun Presiden
Kelas menengah tetap huni berbagai residence
Kamu tetaplah tanpa kemben
Buat aku jadi pengen
Lupa beda kangen dengan nenen
Selera humor rendah
Bedakan kelakar dengan makar susah
Lelucon hanya di cerita-cerita mendesah
Sementara ketiak tetap basah
Jadi kuda demi rupiah
Demokrasi bukan adu banyak ludah
Sudahlah
Sayang itu ludah
Sayang, pakai ludah
Sayang, sudahlah
Sayang, sudahkah?
Sayang, sudah, ah!
Ciputat, 20180611
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.