Menjalin Silaturahmi dengan Alam Saat Lebaran
Wisata | 2021-05-26 19:26:31Libur Hari Raya Idulfitri merupakan salah satu momen yang sering digunakan untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga. Namun, tidak jarang juga momen lebaran dimanfaatkan untuk pergi berwisata. Salah satu destinasi wisata yang sering dipilih adalah mendaki gunung.
Naufal Hafidh, salah satu mahasiswa asal Bogor yang senang mendaki gunung menyampaikan bahwa libur panjang setelah lebaran merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pendakian gunung. Waktu yang cukup panjang dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan pendakian dengan lebih leluasa.
"Naik gunung waktu liburan itu waktunya jadi lebih leluasa dan enggak terburu-terburu dalam persiapannya. Kita juga kan harus cari pinjaman alat-alat buat mendaki. Terus perjalanan ke lokasi pendakiannya juga lumayan jauh," ucap Naufal yang diwawancara pada Minggu (23/05/21).
Sejak tahun 2019 sampai tahun 2021 Naufal selalu mendaki gunung setelah lebaran. Pada tahun 2019 Naufal mendaki Gunung Guntur di Garut tepat dua minggu setelah lebaran. Tahun selanjutnya Naufal juga mendaki Gunung Guntur dan Gunung Cikuray setelah lebaran. Pada tahun ini Naufal mendaki Gunung Slamet di Purwokerto tepat dua minggu setelah lebaran, yaitu tanggal 27 Mei 2021.
Meskipun pendakian setelah lebaran memiliki waktu yang lebih leluasa untuk persiapan, namun kondisi pendakian di gunung tidak cukup leluasa karena ramai. Naufal menyampaikan bahwa kondisi di gunung setelah lebaran itu sangat ramai oleh pendaki. Waktu libur yang panjang dimanfaatkan setiap pendaki untuk melakukan pendakian.
Naufal pertama kali mendaki pada saat kelas 10 SMA dan diawali karena diajak oleh senior di sekolahnya. Sejak saat itu Naufal jadi senang mendaki gunung dan selalu mencari waktu luang untuk melakukan pendakian. Bagi Naufal, libur panjang saat lebaran menjadi satu-satunya opsi untuk melakukan pendakian.
"Kalau mendaki di sela-sela kesibukan saat weekend jadi terburu-buru persiapannya. Mendaki kan buat senang-senang sama refreshing kalau terburu-buru jadi kurang enak. Jadi ya satu-satunya waktunya luang itu waktu libur lebaran, walaupun pendakian ramai banget," tambah Naufal.
Pendakian yang dilakukan setelah lebaran tidak membuat Naufal lupa untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Naufal selalu menyisihkan waktu untuk bertemu dengan keluarganya dahulu sebelum melakukan pendakian. Selain bersahabat dengan alam, para pendaki juga harus selalu menjaga tali silaturahmi dengan keluarga dan kerabat.
Berhubung masih dalam keadaan pandemi, minat pendakian yang sangat ramai membuat beberapa pendakian gunung ditutup saat lebaran. Salah satunya adalah pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) yang sempat tutup pada tanggal 5-17 Mei 2021. Hal itu bertujuan agar tidak menciptakan kerumunan di gunung karena pendakian.
Naufal juga melakukan persiapan khusus untuk mendaki di tengah pandemi. Naufal mempersiapkan fisiknya secara matang dengan melakukan joging rutin di sore hari dan menyiapkan protokol kesehatan yang lengkap, seperti masker dan hand sanitizer. Pihak pengelola gunung juga mewajibkan para pendaki untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Kemudian para pendaki juga diwajibkan untuk membawa surat kesehatan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.