Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

5 KIAT MEMBUDAYAKAN CINTA BUKU

Guru Menulis | Saturday, 23 Apr 2022, 00:43 WIB
Kegiatan Literasi siswa perlu dibudayakan (foto:dokumen pribadi)

Hari Buku Sedunia atau World Book Day 2022 ditetapkan UNESCO pada 23 April. Peringatan tersebut merupakan wujud kepedulian akan minat membaca bagi seluruh masyarakat di dunia. Hari Buku Sedunia juga mengingatkan akan pentingnya membaca. Dalam islam membaca itu wajib karena dengan membaca akan menambah wawasan kita, bahkan wahyu yang pertama kali di berikan kepada Nabi Muhammad SAW adalah membaca atau bacalah, artinya itu adalah sebuah perintah untuk membaca bagi siapa saja tanpa terkecuali.

Prianto (2020) menegaskan, bahwa budaya membaca merupakan syarat mutlak menuju masyarakat informasi yang merupakan ciri dari masyarakat modern. Suatu bangsa dapat memenangkan persaingan apabila mempunyai rakyat yang gemar membaca dan terus belajar di era globalisasi ini yangperkembangan iptek sangat cepat.

Ilmu pengetahuan merupakan ikon dari terbentuknya peradaban yang tinggi, maju dan modern. Karena dengan ilmu pengetahuan akan menemukan temuan baru yang dapat membuat hidup manusialebih enak, mudah dan sejahtera. Ilmu pengetahuan mempunyai peranan penting dalam mengubah peradaban suatu bangsa.

(sumber foto: Republika.co)

5 Kiat Membudayakan Cinta Buku

Kiat menumbuhkan minat membaca pada anak bisa dilakukan berjenjang. Maksudnya, bisa kita mulai tahapan membaca dari dalam rumah hingga keluar dari arena rumah. Untuk itu, ada 5 hal yang perlu dilakukan.

Pertama, sejak anak masih balita sebaiknya orang tua sudah memperkenalkan bacaan. Dengan kata lain, dirumah tersedia bacaan. Itu bisa berupa majalah atau buku bergambar. Dampaknya, anak terbiasa dengan keberadaan bacaan.

Kedua, ajak anak ke pameran buku.Walaupun anak masih usia prasekolah dan belum bisa membaca, jika diajak ke pameran buku tentu berdampak lebih senang. Salah satu reaksinya adalah ketika ia menemukan sebuah bacaan yang menarik minatnya, pasti akan merengek minta dibelikan buku atau bacaan lain semisal majalah anak-anak.

Ketiga, mengagendakan tiap bulan ke toko buku. Ajak anak ke toko buku dan biarkan ia sekehendak hati memilah dan memilih bacaan yang disukainya.

Jika, anak sudah berusia pada jenjang SD dan SMP, tentu sudah bisa menentukan buku yang dicari dan akan dibelinya. Demikian seterusnya, sesuai dengan usia dan kepentingan mereka terhadap buku.

Keempat, ajak anak ke perpustakaan. Sebagaimana kita tahu, sekarang cukup banyak tersedia perpustakaan didirikan oleh para penggiat literasi. Ada perpustakaan keliling dan ada pula perpustakaan milik pemerintah daerah.

Membiasakan anak ke perpustakaan semakin membuka minat membaca tambah terarah. Sebab di perpustakaan, terutama perpustakaan sekolah, pengelompokan bacaan sudah tersaji sejak anak memasuki ruang perpustakaan.Klasifikasi tersebut menyesuaikan dengan jenis dan disiplin ilmu.

Kelima, diskusi isi buku. Hal tak kalah pentingnya adalah agar anak membiasakan usai membaca buku melakukan aktivitas berupa: mencatat, menginformasikannya kepada orang lalin dengan meresensinya, dan mendiskusikannya. Nalar dan berpikir kritisnya dapatterasah melalui kegiatan ini

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image