Kekuasaan dan Identitas
Politik | 2022-04-20 20:53:22Selepas reformasi, Kekuasaan dan identitas menjadi tujuan dan alat kepentingan berbau politik. Sebagian membawa kepentingan Bersama sebagian pula membawa kepentingan pribadi, golongan, komunitas, ras bahkan agama sampai ke Bahasa menjadi satu tolak ukur kebersamaan dalam berdinamika di dunia demokrasi. Usaha dalam mencapai target sangat ditekankan dengan suatu perbedaan, seperti hitam dan putih, atau bahkan sampai dengan kata kami dan mereka. Pembawaan dinamika demokrasi golongan selepas masa reformasi sangat mengental pergerakannya.
2024, kontestasi politik kepemimpinan di Indonesia sudah tergambarkan kondisi politik yang vital kearah vulgar tentang tekanan identitas, dari dua penyebab seperti kontestasi dasar pemikiran kekuatan dan perkembangan institusi yang begitu banyak dinamika politik pasca reformasi yang banyak melahirkan beragam pemetaan identitas yang terafiliasi secara sistematis menjadikan situasi politik begitu terpengaruh dari perbedaan golongan identitas.
Menjadi lucu Ketika ditengah system pemerintahan Demokrasi kita saat ini masyarakat teruslah tergiring dengan dinamika politik yang dilakukan para politisi dengan segala upayanya, membawa kepentingan pribadi tetapi dibalut dengan identitas tertentu. Menjadi lucu karena nampaknya sekarang seolah olah masyarakat hanyalah seperti sebuah alat yang dapat mendorong popularitas politik semata, terlebih memang banyak para politikus yang memboyong para masyarakat diwaktu waktu tertentu saja seperti saat menjelang pilpres, pemilu dan pilkada.
Pada hal ini dapat menjadi perpecahan atas segenap rakyat Indonesia, dengan beragamnya suku, Bahasa, adat istiadat serta agama yang ada di Indonesia dapat dengan mudah dibenturkan dengan berlangsungnya politik identitas saat ini. Mereka yang terlibat saling memberikan kebenaran berdasarkan keyakinan masing masing tanpa memperdulikan yang lain. Pemanfaatan politik identitas ini sangatlah mengerikan mengingat masyarakat Indonesia yang kita tahu banyak yang kurang mengerti politik, maka dari itu perlulah adanya sosialisasi terkait politik identitas ini kepada masyarakat awam agar tidak terjebak dalam isu isu yang mudah dibakar oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.