Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image edri tadola wijaya

Trilogi: Dari Bank Digital Syariah Yang Bersemi Menuju Subur

Bisnis | 2021-05-22 14:49:44
( Sumber: https://images.forestdigest.com/upload/2021/20210108154834.jpg )

Kebiasaan konsumen telah berubah dengan cara baru seiring berkembangnya teknologi digital tak terkecuali layanan keuangan. Hal itu tentunya mengubah kebiasaan bank yang kinerjanya pada sebelumnya bersifat manual akhirnya terkonsentrasi mempromosikan band, produk, dan layanan melalui digitalisasi. Selama ini, rendahnya minat banyak orang terhadap bank syariah salah satunya adalah kecenderungan menganggap bank Syariah hanya diperuntukkan khusus untuk Muslim. Selain itu, masih banyak yang menganggap bahwa bank Syariah tidak memiliki produk yang banyak atau produk hanya terbatas. Berbagai anggapan tersebut adalah faktor yang menyebabkan minat masyarakat lebih kepada bank konvensional.

Lahirnya Bank Syariah Indonesia merupakan hasil dari integrasi tiga perbankan syariah dalam meningkatkan produktifitas terhadap perbankan syariah khusunya dalam upaya meningkatkan pelayanan bernilai syariah (service quality shari'a). Selain itu, integrasi Bank Syariah Indonesia merupakan upaya dalam meningkatan perbankan syariah berbasis teknologi digital yang bertujuan mempermudah dan mempercepat layanan keuangan bagi masyarakat. Sudah semestinya membuang anggapan-anggapan yang selama ini justru menghambat kita merencanakan keuangan di masa depan. Integrasi Bank Syariah Indonesia setidaknya mempunyai komitmen yaitu "all for one, one for all". Komitmen tersebut mengindikasikan bahwa Bank Syariah Indonesia hadir untuk melayani semua.

Berseminya Bank Syariah Indonesia tentunya tidak boleh menganggap sebuah posisi yang nyaman. Meskipun telah beranjak menuju teknologi digital bukan berarti telah menjawab tantangan. Meskipun teknologi digital memberikan dampak yang signifikan terhadap Bank Syariah Indonesia, namun kontribusinya hanya 50%. Pasalnya, Bank Syariah Indoneisa adalah perbankan yang tugasnya memberikan jasa pelayanan keuangan, tentu tidak dapat bergantung lebih terhadap teknologi digital tertapi juga fokus terhadap inovasi produk dan layanan.

Maka dari itu, penting untuk senantiasa melakukan inovasi produk baru supaya dapat menjadi alternatif bagi nasabah dalam menentukan produk sesuai kebutuhanya. Hal ini juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan dalam menciptakan kepuasan bagi para nasabah. Sehingga perkembangan teknologi digital dapat benar-benar dimanfaatkan secara baik dalam meningkatkan pengenalan produk baru serta meningkatkan pelayanan yang lebih efisien kepada para nasabah.

Generasi Z merupakan seseorang yang rentang umurnya 12-23 tahun. Generasi Z mencapai seperempat lebih populasinya dari seluruh jumlah populasi di Indonesia. Generasi Z merupakan seseorang yang akan menjalani kehidupan dimasa depan nantinya. Rendahnya minat generasi Z terhadap perbankan tentunya dapat berdampak buruk di kemudian hari, terlebih dunia yang semakin modern dan serba instan sangat mudah merubah budaya generasi Z ke arah konsumtif. Barangkali ini dapat menjadi titik fokus bagi Bank Syariah Indonesia berkontribusi memberikan layanan keuangan kepada generasi Z khususnya dalam merencanakan keuangan dimasa depan.

Berbagai produk dan layanan yang dimiliki Bank Syariah Indonesia seperti investasi, tabungan emas, tabungan pendidikan, tabungan haji/umroh, sedekah, zakat serta infak tentunya ini sebagai modal besar. Lebih lanjut, berbagai produk dan layanan tersebut dapat dikemas dalam bentuk teknologi digital. Barangkali dengan menawarkan produk dan layanan dalam bentuk digital merupakan upaya meningkatkan kembali minat generasi Z terhadap perbangkan. Apalagi dengan produk dan layanan yang saat ini ada, sangatlah relevan bila memulai di lingkungan pesantren yang notabenya para santri/santriwati adalah generasi Z. Tidak hanya di lingkungan pesantren namun diharapkan juga generasi Z yang lain.

Berkembang pesatnya teknologi digital, bagi Bank Syariah Indonesia merupakan hal yang tidak dapat dilewatkan begitu saja. Tidak dapat dipungkiri teknologi digital mempunyai keunggulan dan kelemahan namun, bukan berarti tantangan tersebut adalah penghambat. Salah satu solusinya adalah memperkaya keahlian digital tenaga kerja. Teknologi digital di sektor perbankan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai keahlian seperti kemampuan fisik, keterampilan konten, proses keterampilan, keterampilan pemecahan masalah yang kompleks, Manajemen sumber daya keterampilan. Peran Bank Syariah Indonesia memberdayakan semua tenaga kerja untuk memainkan peran mereka dan menerapkan cara kerja baru merupakan upaya yang penting. Sehingga, dengan memperkaya keahlian digital nantinya akan menciptakan budaya kerja yang inovatif khususnya di lingkungan Bank Syariah Indonesia.

Teknologi digital mempunyai pengaruh besar terhadap Bank Syariah Indonesia dalam menciptaka layanan keuangan yang lebih efisien, namun kekurangan teknologi digital tidak dapat bekerja secara komitmen. Pentingnya mempertahankan peran sumberdaya manusia bagi Bank Syariah Indonesia karena manusia dapat bekerja denegan komitmen penuh. Meskipun dari sisi efisiensi, kinerja teknologi digital lebih unggul dibandingkan manusia tetapi, manusia memiliki peluang memperkaya keahlian digital dalam rangka meningkatkan perannya untuk bekerja secara efisien di era teknologi digital.

Bank Syariah Indonesia saat ini tengah menuju perkembangan teknologi digital. Sebagai perbankan yang memiliki peran pelayanan keuangan, sudah semestinya Bank Syariah membentuk komitmen kuat, menciptakan produk perbangkan yang berdayaguna dan membangun jasa pelayanan yang erat kepada nasabah, serta menigkatkan kualitas sumber daya manusia. Komitmen yang diperlukan Bank Syariah Indonesia saat ini yaitu membangun komitmen dalam memperkaya keahlian digital bagi sumber daya manusia. Keahlian digital sudah semestinya mampu dimanfaatkan sebagai modal bagi tenaga kerja dalam menciptakan produk yang inovatif serta jasa pelayanan yang profesional. Tidak hanya teknologi digital yang dapat bekerja secara efisien sebab, peranan tenaga kerja yang memiliki keahlian digital juga sangat menentukan bekerja secara efisien khususnya dalam menciptakan produk dan layanan yang inovatif bagi Bank Syariah Indonesia. Sehingga, Bank Syariah Indonesia senantiasa subur layaknya seperti pohon.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image