MASA DEPAN BANK SYARIAH: DAPATKAN BANK SYARIAH TERUS BERSAING DENGAN BANK KONVENSIONAL?
Bisnis | 2021-05-22 10:43:52Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, kehadiran bank syariah yang saat ini mulai berkembang dapat dikatakan sebagai perwujudan dari keinginan masyarakat yang membutuhkan system perbankan yang sehat, dan memenuhi prinsip-prinsip syariah sesuai ketentuan agama. Sejak diresmikan pendirian bank syariah pertama kali pada tahun 1992 yaitu Bank Muamalat, geliat bank syariah di Indonesia memiliki perkembangan yang cukup pesat Hingga pada tahun 2021 ini, terdapat merger besar tiga perusahaan bank syariah sekaligus yaitu PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRIsyariah Tbk, dan dinamakan Bank Syariah Indonesia. Merger ketiga bank tersebut tentu membuat bank syariah di Indonesia semakin besar dan lebih kompetitif di dalam industri perbankan Indonesia. Namun yang menjadi pertanyaan disini adalah apakah inovasi-inovasi dan merger bank syariah tersebut mampu untuk terus bertahan dan hidup di Indonesia di tengah persaingan dengan bank konvensional yang lebih dulu ada dan memiliki nasabah yang cukup besar?
Tentu jika dilihat secara awam, tingkat margin Bank Syariah Indonesia seharusnya sudah mampu bersaing dengan bank konvensional, namun mengingat merger bank yang masih baru, masih banyak yang perlu diperbaiki dalam bank syariah agar dapat bertahan dan menjadi pilihan masyarakat. Walaupun mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, tidak dapat dipungkiri saat ini masyarakat lebih akrab dengan system yang ada pada bank konvensional. Wimboh Santoso selaku Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan yang dikutip dari mediajustitia.com mengungkapkan bahwa diperlukan infrastruktur yang lengkap bagi bank syariah serta cakupan produk yang lebih bervariasi. Infrastruktur ini mencakup kehandalan teknologi informasi, sumber daya manusia yang berkualitas, produk dan layanan yang bervariasi dan berkualitas, serta harga yang murah. Kelahiran Bank Syariah Indonesia juga harus dilengkapi dengan penyusunan Rencana Bisnis yang detail untuk jangka menengah panjang dan Program Kerja tahun 2021-2025. Selain itu juga sistem pembiayaan yang cukup besar daripada bank konvensional menjadikan bank syariah masih jarang dilirik masyarakat luas. Seharusnya bank syariah bisa menawarkan pembiayaan yang lebih kompetitif dari perbankan konvensional karena berangkat dari tujuan bank syariah itu sendiri untuk kemaslahatan umat khususnya umat muslim dan masyarakat Indonesia secara luas.
Dari beberapa ulasan diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hal yang awal adalah dibutuhkan branding dalam memperkenalkan bank syariah kepada masyarakat luas, adanya tiga perusahaan bank syariah yang telah merger, tentu ini bukan hal sulit mengelola branding yang baik agar bank syariah dapat dikenalkan kepada masyarakat luas baik dari segi keuntungan menggunakan bank syariah maupun bagimana sistemnya. Selain itu dalam hal sumberdaya manusia dibutuhkan pengelola yang handal dan mengerti bagaimana system dalam keuangan syariah dapat ditinjau dari segi konsentrasi pendidikan maupun pengalaman dalam keuangan syariah. Memiliki keuntungan dalam hal branding tanpa riba yang tidak dimiliki bank konvensional, harusnya dibarengi dengan pembiayaan yang lebih kompetitif agar dapat bersaing di dalam industri perbankan di Indonesia dalam menggaet nasabah, karena masyarakat Indonesia sendiri masih banyak yang memiliki kesadaran rendah tentang unsur syarI dan akan memilih pembiayaan dari bank yang relatif lebih kecil. Sebagai pemeran yang sangat penting dalam perekonomian syariah di Indonesia, bank syariah tentunya harus menyadari bahwa kata syarI tanpa riba yang selama ini didengungkan tidak cukup untuk membuat masyarakat tertarik dan beralih ke bank syariah. Diperlukan inovasi-inovasi yang terus mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat agar tidak kalah saing dengan bank konvensional yang juga terus berkembang. Dengan begitu bank syariah bisa terus hidup berdampingan bersama bank konvensional dalam persaingan perbankan di Indonesia, namun bukan untuk saling menjatuhkan tapi bersinergi dalam kemajuan ekonomi Indonesia.
Sumber Rujukan
Cnbcindonesia.com. (2021, 20 Mei). Sentil Bank Syariah Mahal, Yusuf Mansur: Kan Ngemalesin!, Diakses 21 Mei 2021, dari https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20210520081043-29-246868/sentil-bank-syariah-mahal-yusuf-mansur-kan-ngemalesin
Mediajustitia.com. (2021, 11 Februari) OJK Serukan Agar Bank Syariah Indonesia Mampu Bersaing dengan Bank Konvensional. Diakses 21 Mei 2021, dari https://www.mediajustitia.com/berita/ojk-serukan-agar-bank-syariah-indonesia-mampu-bersaing-dengan-bank-konvensional/
kontan.co.id. (2021, 31 Januari) Bank Syariah Indonesia resmi beroperasi besok, begini prospek bank syariah ke depan. Diakses 19 Mei 2021, dari https://keuangan.kontan.co.id/news/bank-syariah-indonesia-resmi-beroperasi-besok-begini-prospek-bank-syariah-ke-depan
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.