Bank Syariah dalam Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat dan UMKM Indonesia
Bisnis | 2021-05-19 14:08:41Sudah lebih dari 2 dekade industri keuangan syariah hadir di Indonesia secara resmi. Industri keuangan syariah mengalami pertumbuhan pesat, salah satunya ditandai dengan hampir setiap bank membuka layanan syariah. Setiap tahunnya industri ini mengalami pertumbuhan, hanya saja secara ukuran dan dampak dari industri keuangan syariah masih lebih kecil dibandingkan dengan keuangan konvensional.
Keuangan syariah dibentuk dalam suatu sistem perekonomian yang berlandaskan prinsip syariah. Secara umum ekonomi syariah menekankan kemaslahatan dalam setiap aktivitasnya, tidak hanya maslahat di akhir aktivitas ekonomi, namun maslahat pada setiap prosesnya.
Selain itu industri keuangan menjunjung tinggi nilai keadilan dan etika maupun hukum yang berlaku, seperti yang dituliskan dalam QS Al-Maidah: 8 dan QS An-Nisa: 59.
Keuangan syariah tidak hanya bicara seputar aqidah, namun memajukan tujuan dari syariah (maqashid sharia). Industri keuangan syariah memiliki kekuatan untuk menjalankan peran penting dalam pemberdayaan individu dan kelompok, meningkatkan kultur wirausaha, dan investasi dalam ekonomi yang riil dan berkelanjutan sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
Bank Syariah di Indonesia
Industri keuangan syariah yang cukup populer yaitu bank syariah. Bank syariah merupakan entitas penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau kredit dan menjalankan kegiatan usahanya dengan prinsip hukum syariah yang ditetapkan melalui fatwa Majelis Ulama Indonesia.
Hadirnya bank syariah di Indonesia memberi kepastian bagi masyarakat yang mayoritas islam. Sekitar 87,2 persen atau 227 juta jiwa masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. Namun, hal itu tidak menjadi patokan didirikannya bank syariah. Artinya masyarakat non-muslim pun dapat menggunakan layanan bank syariah.
Sistem Bagi Hasil dan Ketersediaan Barang
Melalui sistem bagi hasil, bank syariah mencoba menghadirkan suatu sistem yang saling menguntungkan bagi masyarakat maupun bagi bank. Adanya prinsip bagi hasil memajukan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang bermoral, menonjolkan prinsip ukhuwah dan menghindari aspek spekulasi dalam transaksi keuangan. Selain itu, prinsip bagi hasil memberi dampak pemerataan di sisi pembiayaan dan pendanaan.
Penggunaan prinsip syariah dalam transaksi perbankan syariah juga diharap mampu memberikan dampak terhadap stabilitas ekonomi nasional. Bank syariah menggunakan sistem ketersediaan barang terlebih dahulu sebelum perbankan mengeluarkan uang.
Jika seluruh sektor perbankan menggunakan prinsip syariah dan menjalankan sebagaimana mestinya, jumlah barang akan seimbang dengan jumlah uang. Bank syariah mampu meredam kelangkaan jika pangsa pasar signifikan besarnya. Keseimbangan tersebut memberi dampak stabilitas ekonomi secara makro.
Bank Syariah Indonesia Berpenetrasi dalam Pertumbuhan UMKM
Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan salah satu bank syariah BUMN terbesar di Indonesia. Bank Syariah Indonesia merupakan bank hasil merger tiga bank syariah, diantaranya Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Dalam pertumbuhan UMKM, BSI berupaya memberikan akses modal usaha yang mudah. BSI menargetkan sekitar 23% penyaluran pembiayaan dari total pembiayaan periode Desember 2021.
Selain itu, BSI mendorong UMKM masuk ekosistem digital melalui layanan dan produk pendanaan berbasis platform digital. BSI menghubungkan sentra produksi UMKM binaan go digital ke e-commerce sehingga jangkauan pasarnya lebih luas.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.